REPRESENTASI BUDAYA PATRIARKI DALAM FILM "GADIS KRETEK" EPISODE PERTAMA
DOI:
https://doi.org/10.36085/jsikom.v6i1.8294Abstrak
Dalam budaya patriarki laki-laki merupakan pemegang kekuasaan utama sekaligus mendominasi peran kepemimpinanan dan menempatkan perempuan sebagai pihak nomor dua atau subordinat. Studi ini bertujuan untuk mempresentasikan budaya patriarki yang digambarkan dalam film "Gadis Kretek" menggunakan pendekatan penelitian deskriptif. Teori yang digunakan pada penenlitian merupakan model semiotika Roland Barthes melalui denotasi, konotasi, dan mitos. Dalam semiotika Roland Barthes tahapan awal penanda dan petanda yang dianalisis akan menghasilkan denotasi. Pada tahapan kedua penanda dan petanda yang dianalisis akan menghasilakan konotasi. Dari konotasi inilah yang akan menghasilkan mitos.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada film “Gadis Kretek" diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa : 1.) Pekerja perempuan dalam film Gadis Kretek hanya boleh melakukan pekerjaan yang cocok untuk perempuan salah satunya melinting kretek. 2.) Dasiyah sebagai tokoh utama dipandang sebelah mata oleh Pak Budi mengenai pengetahuan tentang rokok kretek. 3.) Perempuan dalam film Gadis Kretek tidak diperbolehkan membuat saus kretek karena pada masa itu peracik saus kretek adalah laki-laki. Jika perempuan yang melakukannya saus kretek akan menjadi asam dan baunya tidak enak. 4.) Perempuan tidak boleh ikut campur terkait pekerjaan laki-laki walaupun mereka paham karena tugas perempuan itu hanya bersih-bersih rumah dan mencari suami
Kata Kunci : Semiotika Roland Barthes ,Representasi,Budaya Patriarki, Gadis Kretek
