STRATEGI PERSONAL BRANDING NESSIE JUDGE PADA YOUTUBE CHANNEL EPISODE NERROR

Penulis

  • Devina Monica Ardi Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Bengkulu
  • Mely Eka Karina Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.36085/jsikom.v5i2.7232

Abstrak

Media sosial merupakan merupakan situs web yang digunakan untuk berkomunikasi dan berbagi konten dengan orang lain. Platform pada Facebook, Instagram, Twitter, youtube, dan lainnya sebagainya yang menawarkan fitur seperti posting status, mengupload foto dan video, dan mengikuti akun lain. Youtube merupakan sebuah platform dimana memungkinkan untuk dapat menggungah serta menyebarkan video. Youtube juga telah menjadi kenyataan yg terkenal diseluruh dunia. Banyak Masyarakat Indonesia yang menggunakan youtube sebagai wadah dalam membangun Personal branding Salah satu content creator yang terkenal di youtube merupakan Nessie Judge. Nama Nessie Judge sepertinya selalu menjadi daya tarik utama para penggemar konten horor. Akun channel Youtube bernama Nessie Judge merupakan salah satu contoh dari Personal branding yang menarik. Melalui channel ini, Nessie Judge menyajikan konten yang berkualitas dan menarik bagi para penontonnya. Dia menyajikan video cerita tentang konspirasi dan horor dimana sangat menarik untuk ditonton bagi pecinta konten-konten mistis. Penelitian ini menggunakan Teori 8 konsep pembentukkan personal branding, yang menggunakan metode penelitian analisis deksriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 8 konsep pembentukkan personal branding nessie judge termasuk kedalamnya, sehingga nessie judge dikatakan berhasil mementuk brandingnya pada channel youtube terkhusus pada channel Nerror (Nessie judge Horor)

Kata Kunci
Personal Branding, Channel Youtube, Strategi

File Tambahan

Diterbitkan

25-10-2024

Cara Mengutip

Ardi, D. M. ., & Karina, M. E. (2024). STRATEGI PERSONAL BRANDING NESSIE JUDGE PADA YOUTUBE CHANNEL EPISODE NERROR. Jurnal Sarjana Ilmu Komunikasi (J-SIKOM), 5(2), 92–100. https://doi.org/10.36085/jsikom.v5i2.7232
Abstrak viewed = 19 times