PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KOTA BENGKULU MITIGASI BENCANA BANJIR
DOI:
https://doi.org/10.36085/idea.v2i2.6186Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program mitigasi bencana banjir di kota bengkulu, peneliti menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan studi kasus, informan penelitian ditentukan dengan teknik sampling bertujuan (purposive sampling) dimana teknik ini digunakan apabila anggota sampel yang dipiliih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya, pemilihan informan dipilih secara sengaja, data penelitian dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dekomentasi dan pengumpulan dokumen. Kemudian dianalisis melalui tahap rekduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpualan. Analisis hasil penelitian dianalisis mengunakan Teori AGIL Struktural-Fungsionalisme Parsons. Setelah membahas serta menganalisis data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan terkait Pelaksanaan Mitigasi Bencana Banjir di Kota Bengkulu (Studi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu. Dalam upaya menerapkan manajemen penanggulangan bencana, dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahapan sebagai berikut: Program Pra bencana Tahap pencegahan dan mitigasi bencana dilakukan untuk mengurangi serta menanggulangi resiko bencana. Rangkaian upaya yang dilakukan dapat berupa perbaikan dan modifikasi lingkungan fisik maupun penyadaran serta peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Program saat bencana. Tahapan yang dilakukan saat terjadi bencana, disitulah tim siapsiaga untuk langsung menganalisis dan membentuk suatu perencanaan tindakan. Program pasca bencana. Tahapan ini dilakukan untuk mengurangi dampak yang dilakukan dan untuk kesiapsiagaan terjadinya bencana susulan. Setelah dianalisis dengan teori AGIL Struktural-Fungsionalisme Parsons Program yang dilaksanakan oleh BPBD Kota Bengkulu sangat relevan dengan teori AGIL Struktural-Fungsionalisme Parsons dalam merencanakan sampai dengan melaksanakan program Pra, Saat dan Pasca bencana banjir karena mengandung empat unsur teori Struktural-Fungsionalisme yaitu Adaptation, Goal Attetment, Integration dan Latency
