MAHASISWA ETNIS MINANGKABAU DALAM MENGHADAPI GEGAR BUDAYA DI BENGKULU
DOI:
https://doi.org/10.36085/joiscom.v5i1.6368Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hambatan dam pengalaman yang dialami mahasiswa etnis Minangkabau yang mengalami gegar budaya saat kuliah diluar daerah asal mereka khususnya di Bengkulu yang memiki banyak suku antaranya suku Rejang, Serawai, Pasemah, Lembak dan Pekal. Gegar budaya adalah fenomena sosial yang dirasakan oleh perantau saat mereka pindah dan tinggal di daerah dengan budaya yang berbeda. Gegar budaya terjadi karena adanya perbedaan persepsi antara budaya asli dengan budaya yang baru.
Penelitian ini menggunakan mahasiswa perantau etnis Minangkabau sebagai objek penelitian, metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini mendalami pengalaman dan cara berkomunikasi mahasiswa etnis Minangkabau. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan beberapa kesimpulan. Pertama, mahasiswa etnis Minangkabau memiliki kendala dalam bahasa yang digunakan hal ini mngindikasikan bahwa perbedaan bahasa menjadi salah satu hambatan utama dalam berkomunikasi dengan lingkungan baru. Kedua, terdapat perbedaan pola prilaku kultural antar mahasiswa minagkabau dan budaya setempat. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tetntang hambatan dan pengalaman mahasiswa etnis Minangkabau yang mengalami gegar budaya. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan strategi dan program pendukung yang memfasilitasi adaptasi dan integrasi mahasiswa perantau dalam lingkungan yang baru.
Kata Kunci: Mahasiswa Etnis Minangkabau, Komunikasi Antar Budaya, Gegar Budaya