KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DAN IDENTITAS SPIRITUAL PADA THARIQAH NAQSYABANDIYAH KHALIQIYAH DI PROVISINI BENGKULU
DOI:
https://doi.org/10.36085/madia.v5i1.7933Abstrak
Komunikasi transendental memiliki fungsi penting dalam pembentukan identitas spiritual individu, khususnya di kalangan praktisi Thariqah Naqsyabandiyah Khaliqiyah di Provinsi Bengkulu. Penelitian ini berusaha untuk menyelidiki dan memahami cara di mana praktik komunikasi transendental, yang mencakup kegiatan ritualistik, doa, dan memori kolektif, mempengaruhi kohesi sosial dan kesejahteraan psikologis anggota masyarakat. Dalam kerangka ini, komunikasi transendental beroperasi tidak hanya sebagai saluran untuk interaksi dengan entitas ilahi tetapi juga sebagai mekanisme yang meningkatkan solidaritas di antara para praktisi. Metodologi penelitian yang digunakan adalah kualitatif, menggabungkan wawancara mendalam dengan anggota Thariqah Naqsyabandiyah Khaliqiyah bersama pengamatan partisipatif untuk pengambilan data. Proses analisis data dilaksanakan melalui teknik analisis tematik, yang memfasilitasi identifikasi pola dan tema yang muncul yang berakar pada pengalaman peserta. Temuan penelitian menunjukkan bahwa komunikasi transendental menghasilkan lingkungan di mana individu dapat berbagi pengalaman spiritual mereka, sehingga memperkuat ikatan sosial dan menumbuhkan identitas kolektif. Hasilnya menjelaskan bahwa praktik yang terkait dengan komunikasi transendental meningkatkan kesehatan mental anggota dengan membangun jaringan dukungan sosial yang kuat. Responden mengartikulasikan bahwa melalui keterlibatan dalam doa kolektif, mereka tidak hanya mengalami hubungan yang mendalam dengan Yang Ilahi tetapi juga dengan sesama praktisi mereka, yang berpuncak pada sentimen saling pengertian dan empati. Fenomena ini menumbuhkan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan spiritual dan emosional, serta meningkatkan ketahanan individu dalam menghadapi kesulitan hidup. Selain itu, penelitian ini menekankan pentingnya komunikasi transendental dalam evolusi identitas spiritual. Proses berbagi pengalaman selama ritual memperkuat rasa keterkaitan dan solidaritas di antara anggota, sehingga memperkuat identitas sosial mereka sebagai konstituen komunitas yang lebih luas. Akibatnya, komunikasi transendental melampaui praktik spiritual belaka; itu muncul sebagai mekanisme penting dalam menumbuhkan hubungan sosial yang positif dan mendukung kesejahteraan mental. Singkatnya, penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi transendental memberikan pengaruh yang cukup besar pada kesehatan mental, identitas spiritual, dan hubungan sosial di antara penganut Thariqah Naqsyabandiyah Khaliqiyah.
Keywords
Komunikasi transcendental, analisis, Thariqah Naqsyabandiyah Khaliqiyah, Komunikasi interpersonal, Analisis wacana
