KOMUNIKASI ANTARBUDAYA SEBAGAI STRATEGI PELESTARIAN ADAT BEKAGOK’AN SUKU BASEMAH DI PADANG BINDU
DOI:
https://doi.org/10.36085/madia.v6i1.8550Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran komunikasiantarbudaya dalam pelestarian adat Bekagok’an Suku Basemah di Desa Padang Bindu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelestarian adattidak hanya bergantung pada pelaksanaan seremonial, tetapi juga pada proses komunikasi lintas generasi dan lintas etnis yang berlangsungsecara dialogis dan partisipatif. Melalui pendekatan interaksionismesimbolik, ditemukan bahwa makna budaya dalam prosesi adat sepertitarian, masakan tradisional, dan simbol-simbol lainnya dibentuk dan diwariskan melalui interaksi sosial yang hidup dan bermakna. Tigadimensi utama dalam interaksionisme simbolik, yakni mind, self, dan society, menjadi dasar dalam pewarisan budaya: simbol adatmembentuk pemahaman generasi muda, membangun identitas dirisebagai bagian dari komunitas adat, serta memperkuat struktur sosialmasyarakat. Di sisi lain, media sosial muncul sebagai medium barudalam mendukung dokumentasi dan diseminasi nilai-nilai adat, meskipun memerlukan pendekatan yang kontekstual agar tidak terjadipenyederhanaan makna. Oleh karena itu, komunikasi antarbudayaterbukti menjadi strategi kunci dalam menjaga keberlanjutan adatBekagok’an, dengan menekankan kolaborasi antar generasi, pemaknaansimbolik yang reflektif, serta adaptasi terhadap perkembangan teknologikomunikasi.
kata kunci : komunikasi antar budaya,pelestarian,adat bekagok'an
