SENI MUSIK SEBAGAI KRITIK SOSIAL MELAUI LAGU ‘BAYAR BAYAR BAYAR’ OLEH BAND SUKATANI

Penulis

  • Romi Iriandi Putra Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Karanganyar
  • Tiara Indah Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Karanganyar
  • Mahesa Maulana Universitas Muhammadiyah Karanganyar

DOI:

https://doi.org/10.36085/jsikom.v6i2.9311

Abstrak

Fenomena musik sebagai alat kritik sosial telah lama ada, namun baru-baru ini lagu 'Bayar Bayar Bayar' menjadi sorotan karena liriknya secara eksplisit mengkritik institusi kepolisian yang dianggap merugikan masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana khalayak memaknai pesan dalam lirik lagu tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis resepsi melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan dua posisi penerimaan utama, yakni dominant-hegemonic dan negotiated, yang menggambarkan bahwa pendengar secara aktif menafsirkan makna berdasarkan konteks sosial-budaya mereka. Kebaruan penelitian ini terletak pada eksplorasi dinamika resepsi terhadap musik punk sebagai medium kritik sosial yang masih jarang dikaji di Indonesia. Penelitian ini berkontribusi pada perluasan pemahaman tentang seni musik sebagai tindakan komunikasi yang menjembatani seni, etika, dan tanggung jawab sosial.

 

Kata Kunci: Seni musik, Kritik sosial, Kajian resepsi, Sukatani

Unduhan

Diterbitkan

31-10-2025

Cara Mengutip

Putra, R. I., Indah, T., & Maulana, M. (2025). SENI MUSIK SEBAGAI KRITIK SOSIAL MELAUI LAGU ‘BAYAR BAYAR BAYAR’ OLEH BAND SUKATANI. Jurnal Sarjana Ilmu Komunikasi (J-SIKOM), 6(2), 416–431. https://doi.org/10.36085/jsikom.v6i2.9311
Abstrak viewed = 0 times