GAMBARAN JUMLAH MONOSIT PADA PETANI TERPAPAR PESTISIDA DI DESA KEBAN AGUNG KABUPATEN KEPAHIANG

Penulis

  • Putri Widelia Welkriana Poltekkes Kemenkes Bengkulu
  • Heti Rais Khasanah Poltekkes Kemenkes Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.36085/avicenna.v15i1.729

Kata Kunci:

Kata Kunci, Monosit, Petani, Pestisida

Abstrak

Latar Belakang :Monosit adalah sel darah putih yang mampu berubah menjadi makrofag dalam memerangi benda-benda asing yang menyerang tubuh dengan keluar dari aliran darah dan masuk kejaringan tubuh.Sel ini melawan infeksi dengan memfagosit kuman. Pestisida adalah suatu zat yang bersifat racun yang berfungsi untuk memberantas organisme pengganggu tanaman. Salah satu dampak dari paparan pestisida terhadap kesehatan yaitu gangguan pada profil darah.

Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran jumlah monosit pada petani terpapar pestisida di Desa Keban Agung Kabupaten Kepahiang.

Metode :Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian Cross Sectional yang dilakukan di desa keban agung populasi penelitian berjumlah 27 responden.

Hasil :Hasil pada penelitian ini dapat diketahui bahwa 20 responden (74%) yang memiliki jumlah monosit normal dan 7 responden (26%) tergolong abnormal.

Kesimpulan : Disimpulkan bahwa sebagian besar subyek memiliki jumlah monositdengan nilai yang normal.

Kata Kunci: Monosit, Petani, Pestisida

Latar Belakang :Monosit adalah sel darah putih yang mampu berubah menjadi makrofag dalam memerangi benda-benda asing yang menyerang tubuh dengan keluar dari aliran darah dan masuk kejaringan tubuh.Sel ini melawan infeksi dengan memfagosit kuman. Pestisida adalah suatu zat yang bersifat racun yang berfungsi untuk memberantas organisme pengganggu tanaman. Salah satu dampak dari paparan pestisida terhadap kesehatan yaitu gangguan pada profil darah.

Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran jumlah monosit pada petani terpapar pestisida di Desa Keban Agung Kabupaten Kepahiang.

Metode :Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian Cross Sectional yang dilakukan di desa keban agung populasi penelitian berjumlah 27 responden.

Hasil :Hasil pada penelitian ini dapat diketahui bahwa 20 responden (74%) yang memiliki jumlah monosit normal dan 7 responden (26%) tergolong abnormal.

Kesimpulan : Disimpulkan bahwa sebagian besar subyek memiliki jumlah monositdengan nilai yang normal.

Biografi Penulis

Putri Widelia Welkriana, Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Analis Kesehatan

Referensi

DAFTAR PUSTAKA

Nugraha, P. P. P., Polii, H., Wungouw, H. I. S., Fisiologi, B., Kedokteran, F., Sam, U., & Manado, R. (2013). Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur. Prosiding Seminar Nasional 2010, 1–5.

Marinajati, D., Wahyuningsih, N. E., & Suhartono. (2012). Hubungan Riwayat Paparan Pestisida Dengan Profil Darah Pada Wanita Usia Subur di Daerah Pertanian Cabai Dan Bawang Merah. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 11(1), 61–67. Retrieved from http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/view/4142

Tani et al. (2017). Ajeng_Indraswari_ACHE. Jurnal Kesehatan, 6–18.

Rahmawati, Y. D., & Martiana, T. (2014). Pengaruh faktor karakteristik petani dan metode penyemprotan terhadap kadar kolinesterase. The Indonesian Journal of Occupational Safety, Health, and Environment, 1(1), 85–94.

Marinajati, D., Wahyuningsih, N. E., & Suhartono. (2012). Hubungan Riwayat Paparan Pestisida Dengan Profil Darah Pada Wanita Usia Subur di Daerah Pertanian Cabai Dan Bawang Merah. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 11(1), 61–67. Retrieved from http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/view/4142

Diterbitkan

2020-05-01

Cara Mengutip

Welkriana, P. W., & Khasanah, H. R. (2020). GAMBARAN JUMLAH MONOSIT PADA PETANI TERPAPAR PESTISIDA DI DESA KEBAN AGUNG KABUPATEN KEPAHIANG. Avicenna: Jurnal Ilmiah, 15(1), 27–33. https://doi.org/10.36085/avicenna.v15i1.729
Abstrak viewed = 342 times