GAMBARAN PERILAKU PETANI SAYURAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NUSA INDAH DI TINJAU DARI ASPEK KESEHATAN
DOI:
https://doi.org/10.36085/avicenna.v16i1.1567Kata Kunci:
Pestisida, Perilaku, PHBS, Keluhan KesehatanAbstrak
Perilaku petani di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah dalam pemberantasan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menggunakan pestisida. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui gambaran perilaku petani di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah di tinjau dari aspek kesehatan. Jenis penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah. Teknik Pengumpulan Data dengan observasi dan wawancara. Â Hasil penelitian didapatkan Petani dalam pengusiran organisme pengganggu tanaman (OPT) yaitu serangga dan jamur menggunakan pestisida, sedangkan pengetahuan petani belum baik akan pengenalan pestisida yang mereka pakai. Sikap petani dalam penggunaan pestisida belum baik, karena dalam penyimpanan dan penggunaan APD tidak sesuai dengan aturan yang ada. Tindakan petani dalam penggunaan pestisida mengambarkan masih banyak tindakan tidak bijaksana dari petani yang dapat membahayakan kesehatan, baik dalam pemilihan, penyimpanan, pencampuran, penyemprotan, penggunaan APD, keluhan kesehatan. PHBS petani sudah baik mulai dari pembersihan alat, kebersihan badan, dan kebersihan pakaian. Keluhan kesehatan yang dirasakan petani berupa pusing dan mual-mual setelah mereka menggunakan pestisida. Maka dari itu pengetahuan yang baik dan sikap positif dapat menyebabkan tindakan yang tidak benar saat penggunaan pestisida hal ini dapat mempengaruhi kesehatan petani, karena kurangnya pengetahuan dan sikap positif terhadap penggunaan pestisida yang mereka gunakan dapat mempengaruhi produktifitas bagi dari segi waktu kerja maupun kemampuan kerja.Referensi
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, A. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Bina Rupa Aksara
Chandra, Budiman. 2007. Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta : ECG
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Pelaksanaan Teknis STBM. Direktorat Jendral Penyehatan Lingkungan
Kepmenkes RI. 2003. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 942/Menkes/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan
Marinda, Dika dan Ardillah, Yustini (2019) Implementasi Penerapatan Sanitasi Tempat-Tempat Umum pada Rekreasi Kuto Besak Kota Palembang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Vol. 18 No.2
Notoadmodjo S. 2011. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Permenkes RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Permenkes. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Santoso, I. 2015. Inspeksi Sanitasi Tempat-tempat Umum. Yogyakarta: Pustaka Baru.
Sapulete, dkk. 2018. Gambaran Konstruksi Sumur Gali dan Jarak Septic Tank terhadap Kandungan Bakteri E-Coli pada Sumur Gali. Jurnal Tunas-Tunas Riset Kesehatan. Vol. 8. No. 1
Sudarmo, S. 1991. Pestisida. Yogyakarta: Kanisius
Sugiarta, Evino., Lindawati. 2018. Hygiene Sanitasi Depot Air Minum. Jurnal Sehat Mandiri. Vol. 13 No. 1
Sulaeman. ES. 2009. Manajemen Kesehatan Teori dan Praktek di Puskesmas. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Tonny dkk. 2015. Modul 3 Penggunaan Pestisida pada Budidaya Cabai Merah, Tomat, Dan Mentimun. Lembang: VegIMPACT
Wandrivel, dkk. 2012. Kualitas Air Minum yang di Produksi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Bungus Padang Berdasarkan Persyaratan Mikrobiologi. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol. 1. No. 3
Wudianto. 2001. Petunjuk Pengunaan Pestisida. Jakarta: Penebar Swadaya
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.