PENGGUNAAN METODE BELAJAR DRILL UNTUK MENINGKATKAN NILAI MATERI KESETIMBANGAN PADA PELAJARAN KIMIA DI KELAS XI MIPA 5 SMA NEGERI 5 KOTA BENGKULU SEMESTER 1 TP. 2020/2021
DOI:
https://doi.org/10.36085/bioeduscientific.v2i1.1482Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Nilai Materi Kesetimbangan Pada Pelajaran Kimia Di Kelas Xi Mipa 5 SMA Negeri 5 Kota Bengkulu Semester 1 Tahun pelajaran 2020/2021 adapun Metode pembelajaran adalah langkah-langkah atau upaya-upaya yang ditempuh seorang guru dalam mengatur proses pembelajaran dikelas yang diajarnya. Dalam upaya pengambilan penilaian dalam kegiatan pembelajaran, penting dilaksanakan sebuah proses evaluasi. Evaluasi dimaksudkan untuk mengukur tingkat keberhasilan seorang guru dalam pengajarannya. Ada beberapa cara evaluasi yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam mengukur kemampuan siswa, baik evaluasi yang bersifat kognitif, afektif atau psikomotor. Salah satu teknik pengajaran untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah teknik latihan atau drill. Teknik drill ialah teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar di mana siswa melakukan kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan serta dilakukan secara teratur melaksanakannya dapat membina siswa dalam meningkatkan penguasaan keterampilan dimaksud. Bahkan, diharapkan siswa dapat memiliki ketangkasan itu secara sempurna. Hal ini jelas menunjang prestasi siswa dalam hal tertentu, misalnya sepak bola, bola voli, puisi, cerita atau drama dan seni. Dilihat dari manfaatnya, metode drill dapat digunakan hampir pada semua mata pelajaran. Kemampuan siswa selama mengikuti penelitian menunjukan tingkat keaktifan secara classical sebesar 77,78% dengan rincian sebanyak 8 orang siswa yang masih kurang aktif (18,18%), 16 siswa aktif (44,44%) dan 12 orang siswa aktif sekali (33,33%). Adapun nilai partisipasi siswa sebesar 77,78% . Berikut adalah koreksi atau perbaikan yang terjadi dalam siklus II, nilai atau jumlah siswa yang tuntas diakhir penelitian/siklus II sebanyak 28 orang siswa (80,55%) dan sebesar 7 orang atau sebanyak 19,44% dari seluruh persentase siswa masih harus mengikuti tahap perbaikan.Referensi
Suhardjono. (2009). Pertanyaan dan jawaban di sekitar penelitian tindakan kelas dan tindakan sekolah. Malang. Cakrawala Indonesia.
Aqib, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung. Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi, Prof, Dr. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.
Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran (http://smacepiring.wordpress.com/)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi kedua. Jakarta. Balai Pustaka.
Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning, Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Karyadi, Benny. 1994. Kimia 2 Untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Makmun, Abin Syamsudin. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung. Rosda Karya Remaja.
N.K, Roestiyah. Dra. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta
Purba, Michael. 2010. Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK dan MAK Kelas XI. Jakarta. Erlangga
Rusman, Dr, M.Pd. (2011). Model - Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta. Rajawali Pers.
Setyosari, Punaji, Prof. Dr.H. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan Edisi kedua. Jakarta. Kencana Prenada Media Group
Purba, Michael. 2013. Kimia Kelompok Peminatan Kelas XI SMA. Jakarta. Erlangga