KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Authors

  • Lasmi Lasmi Universitas Muhammadiyah Bengkulu
  • Masri Masri Universitas Muhammadiyah Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.36085/math-umb.edu.v8i3.2005

Abstract

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa antara model discovery learning dan jigsaw. Jenis penelitian adalah eksperimen semu. Tempat penelitian diaksanakan di SMP Negeri 18 Kota Bengkulu. Populasi pada penelitian seluruh siswa kelas VII. Sampel penelitian dipilih secara acak sederhana yaitu kelas VII.1 sebagai kelas eksperimen 1, pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning, kelas VII.5 sebagai kelas eksperimen 2, pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw, dan kelas VII.3 sebagai kelas kontrol, pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kelas eksperimen 1 memperoleh nilai rata-rata tes akhir (post-test) kemampuan penalaran matematis siswa yaitu 12,13, nilai rata-rata eksperimen 2 yaitu 11,45, dan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 9,26. Berdasarkan hasil analisis uji anava satu jalur, dengan signifikan 0,05 diperoleh ð¹â„Žð‘–ð‘¡ð‘¢ð‘›ð‘” = > ð¹ð‘¡ð‘Žð‘ð‘’ð‘™ = 0,34, maka H0 ditolak. Artinya ada perbedaan signifikan rata-rata kemampuan penalaran matematis siswa pada kelas eksperimen 1, kelas eksperimen 2, dan kelas kontrol. Berdasarkan uji beda nyata (BNT) menunjukan bahwa pembelajaran yang memberikan hasil penalaran matematis yang berbeda adalah model pembelajaran discovery learning dengan konvensional, dan model kooperatif tipe jigsaw dengan konvensional. Sedangkan pembelajaran dengan model discovery learning dan model kooperatif tipe jigsaw tidak memberikan hasil kemampuan penalaran matematis siswa yang berbeda. Model discovery learning dan model kooperatif tipe jigsaw memberikan hasil lebih baik bila dibandingkan dengan model konvensional.

Kata kunci: kemampuan penalaran matematis, model discovery learning, model Jigsaw

 

Abstract

The purpose of this study was to determine students' mathematical reasoning abilities with discovery learning models and jigsaw type cooperative learning models. This type of research is quasi-experimental research. The population in this study were all students of class VII SMP Negeri 18 Bengkulu City in the   academic year 2019/2020. The sample of this study was selected by simple random sampling, namely class VII.1 as experimental class 1 using the discovery learning models, class VII.5 as experimental class 2 using the jigsaw type cooperative learning models, and class VII.3 as control class using conventional learning models. Data were collected by means of tests of students' mathematical reasoning abilities. Based on the results of the one-way ANOVA test, there are significant differences in students' mathematical reasoning abilities in the experimental class 1, experiment class 2 and the control class. The results          of the real difference test (BNT) show that learning that gives different results is the discovery learning models with conventional learning models, and the jigsaw type cooperative learning model with conventional learning models. Meanwhile, learning with discovery learning models and jigsaw type cooperative learning models does not give different results for students' mathematical reasoning abilities. Discovery learning models and jigsaw type cooperative learning models give better results when compared to conventional learning.

Keywords: mathematical   reasoning   ability,   discovery   learning   model,   Jigsaw   model

References

Arends. R.I. (2012). Learning to teach (Ninth Edition). New york: McGraw-Hill Companies, Inc

Arsa, P.S. (2015). Belajar dan pembelajaran; Strategi belajar yang menyenangkan. Yogyakarta.

Dewi, A. K. (2013). Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Diakses dari: https://ayukusumadewi.wordpr ess.com/2013/02/08/pembelaja rankoopertif-tipe-jigsaw

Lestari, E., Kurnia, & Ridwan, M. (2015). Penelitian pendidikan matematika. Bandung: PT Refika Aditama.

Hosnan, M. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia..

Jader, J. (2016). Students mathematical reasoning and beliefs in non-routine task solving. Internatinal Journal of Science and Mathematical Education. ISSN 1571=0068. Vol 14(4).

Kurniasih, Imas & Sani, B. (2014). Implementasi kurikulum 2013 konsep dan penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Minarti. (2013). Analisis tingkat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah bentuk soal cerita pada materi sistem persamaan linier dua variabel. Mathedunesa, 2(3). https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/3/article/view/3887

Permendikbud No. 58. (2014). Pembelajaran matematika siswa SMP. http://eprints.un.ac.id/263/2/B AB%202.pdf.

Riyanto, B & Siroj, R. A. (2011). Meningkatkan kemampuan penalaran dan prestasi matematika dengan pendekatan kontruktivisme pada siswa Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2). https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpm/article/view/581

Tina Sumartin. (2015). Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa melalui pembelajaran berbasis masalah. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika.4(10):1-10. https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa/article/view/mv4n1_1

Downloads

Published

2021-10-13

Issue

Section

Articles
Abstract viewed = 161 times