PENERAPAN MOVEMENT THERAPY SEBAGAI USAHA MENURUNKAN KEJADIAN DEPRESI TERHADAP LANJUT USIA DI BALAI PELAYANAN DAN PENYANTUNAN LANJUT USIA (BPPLU) PAGAR DEWA PROVINSI BENGKULU
DOI:
https://doi.org/10.36085/jpmbr.v2i2.443Abstract
Salah satu masalah kesehatan jiwa yang dapat terjadi pada lansia adalah depresi. Depresi dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup lansia dimana keseimbangan antara kekuatan dan kemampuannya terganggu. Merujuk pada kondisi lansia di BPPLU Bengkulu, dimana masih terdapat lansia yang mengalami depresi, maka dilaksanakanlah kegiatan Pengabdian Masyarakat yaitu “Movement Therapyâ€. Kegiatan ini bertujuan mengurangi depresi pada lansia sehingga lansia mampu menghindari akibat lanjut dari depresi seperti gejala psikologik dan somatik. Gejala psikologik antara lain menjadi pendiam, sedih, pesimistik, putus asa, kurang bergaul dan tidak dapat mengambil keputusan. Gejala somatik antara lain apatis, bicara lemah, gerak-geriknya pelan, kelihatan tidak senang, insomnia, dan konstipasi.  Movement therapy dilaksanakan selama empat pekan, setiap dua kali sepekan. Kegiatan ini dihadiri oleh 40 orang yang menjadi perwakilan seluruh warga BPPLU.Hasil dari pengabdian masyarakat ini yaitu terdapat perbaikan kondisi depresi pada lansia. Perbaikan yang terjadi pada para lansia ini tidak hanya dipengaruhi Movement Therapy yang diberikan saja tetapi ada faktor lain seperti dukungan sosial dari pegawai BPPLU, petugas kesehatan BPPLU, kegiatan rutin yang diadakan oleh Puskesmas. Hal-hal tersebut memberikan kontribusi terhadap perbaikan tingkat depresi pada lansia. Rencana tindak lanjut sebagai saran kepada pihak BPPLU adalah melaksanakan movement therapy secara rutin kepada para lansia agar dapat terhindar dari bahaya depresi.
Kata Kunci : Lansia, Depresi, Movement Therapy
References
Kompas, (2008), Waspada Depresi pada lansia. www.kompas.com
Riset Kesehatan Dasar (2010), www.litbang.depkes.go.id/...riskesd as2010/Laporan_ riskesdas_2010
Potter & Perri. (2006). Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien Psikogerentrik. Jakarta:Salemba Medika
Kaplan & Sandock. (2008). Buku Ajar Psikiatrik Klinis. Edisi 2. Jakarta:EGC.
Callahan, A. B. (2011). The parent should go first: a dance/movement therapy exploration in child loss. American Journal of Dance Therapy, 33: 182-195.
Earhart, G. M. (2009). Dance as therapy for individuals with Parkinson disease.European journal of physical and rehabilitation medicine, 45(2), 231
Guyton, A., & Hall, J. (2006). Textbook medical physiology 11th edition Elsevier Saunders Company
Pinniger, R., Brown, R. F., Thorsteinsson, E. B., & McKinley, P. (2012). Argentine tango dance compared to mindfulness meditation and a waiting-list control: A randomised trial for treating depression. Complementary therapies in medicine, 20(6), 377-384.
Fredricks, R. (2008). Healing and wholeness: Complementary and alternative therapies for mental health. [electronic version]. AuthorHouse.
Cruz, R. F., & Berrol, C. F. (2012). Dance/Movement Therapists In Action: A Working Guide to Research Options. [electronic version]. Charles C Thomas Publisher.
Meekums B, Karkou V, Nelson EA. (2015). Dance Movement Therapy for Depression. Cochrane Database of Systematic Reviews 2015, Issue 2. Art. No: CD009895. DOI: 10.1002/14651858.CD009895.pub2. www.cochranelibrary.com
Chaiklin, S., & Wengrower, H. (Eds.). (2015). The art and science of dance/movement therapy: Life is dance. [electronic version]. Routledge.
Helmich, I., Latini, A., Sigwalt, A., Carta, M. G., Machado, S., Velasques, B., Ribeiro, P., & Budde, H. (2010). Draft for clinical practice and epidemiology in mental health neurobiological alterations induced by exercise and their impact on depressive disorders. Clin Pract Epidemiol Ment Health, 6, 115-125
Nauert, R. (2010). Adaptive music / dance therapy an activity to improve quality of live in Long term care setting. Texas State University – San Marcos, Texas
Pericleous, I. A. (2011). Healing Through Movement: Dance/Movement Therapy for Major Depression. Senior Seminar in Dance Fall. New York.