PENINGKATAN TARAF EKONOMI MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGELOLA SAMPAH PADA MASA PANDEMI DI RW 09

Authors

  • Euis Sartika Politeknik Negeri Bandung
  • Sri Murniati Murniati Politeknik Negeri Bandung
  • Fatmi Hadiani Politeknik Negeri Bandung
  • Agus Binarto Politeknik Negeri Bandung
  • Retno Dwi Jayanti Politeknik Negeri Bandung

DOI:

https://doi.org/10.36085/jpmbr.v5i3.4328

Abstract

Permasalahan sampah meningkat di masa pandemic, akibat melonjaknya sampah domestik selama work from home (WfH) dan aktivitas belanja online sebesar 27%-35%, walaupun dapat menggerakkan perekonomian, tetapi sampah kemasan menumpuk. Desa Sukamenak RW 09, memiliki permasalahan sampah dan belum mempunyai sistem pengolahan sampah mandiri. Polban sebagai instansi perguruan tinggi, membantu menyelesaikan permasalahan sampah di wilayah ini, melalui Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan program antara lain : edukasi, pelatihan, Bimtek, pendampingan, fasilitasi, dan evaluasi. Kegiatan meliputi sosialisasi pemilahan sampah dengan konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle), pelatihan pengolahan sampah anorganik menjadi produk daur ulang, pelatihan sampah organic menjadi pupuk, pelatihan pembuatan paving blok, dan pembentukan bank sampah. Kegiatan dimulai dengan identifikasi kemampuan awal masyarakat melalui kuesioner, hasil menunjukkan, sekitar 70% masyarakat mempunyai pengetahuan yang baik tentang sampah, namun sikap dan tindakan penanganan sampah sekitar 20%. Salah satu penyebabnya, belum pernah dilakukan sosialisasi pemanfaatan sampah. Pelatihan sampah anorganik terfokus kresek / plastic ( sampah dominan) yang disetrika sehingga menjadi bahan lain yang lebih tebal untuk dijadikan tas, dompet, sandal, bunga, dan lain sebagainya dan bernilai ekonomi. Pupuk dari sampah organic, dimanfaatkan sebagai media tanam untuk tanaman sayuran atau dapat dijual dalam skala besar dengan kemasan menarik. Bank sampah “RW 09 Berseri” diharapkan dapat meminimalisir volume sampah yang masuk TPA, tabungannya dapat diambil. Diharapkan setiap keluarga melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah, sebagian sampah anorganik dijadikan produk daur ulang, sebagian lagi ditabung, dan sisanya dibuang. Pemanfatan sampah plastik dalam skala besar adalah pembuatan paving blok, yang mempunyai kualitas lebih kuat, ringan, dan tahan bantingan.

Kata Kunci: Sampah Organik, Sampah Anorganik, Bank Sampah, 3R (Reuse, Reduce, Recycle)

Author Biographies

Sri Murniati Murniati, Politeknik Negeri Bandung

Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 

Fatmi Hadiani, Politeknik Negeri Bandung

Keuangan Syariah

Agus Binarto, Politeknik Negeri Bandung

Teknik Otomasi Industri

Retno Dwi Jayanti, Politeknik Negeri Bandung

Analis Kimia

References

“UU Republik Indonesia Nomor 18 Tentang Pengelolaan Sampah.,” 2008.

S. Subekti, “Pengelolaan Sampah Rumah Tangga 3R Berbasis Masyarakat.”

A. A. Kusumadinata, “Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Community-Based Waste Management,” vol. 2, no. April, pp. 13–21, 2016.

A. D. P. S. Kementrian Lingkungan Hidup, Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah. 2012.

P. Suwandono et al., “Penyuluhan pengolahan sampah plastik terintegrasi di desa mulyoarjo kecamatan lawang,” no. Ciastech, pp. 933–938, 2021.

H. Mubarak, M. Toyeb, and M. Wiguna, “Pendampingan Pembuatan Batako Campuran Limbah Kardus dalam Mempertahankan dan Meningkatkan Ekonomi Keluarga Saat Pandemi,” pp. 78–82.

A. D. P. S. Kementrian Lingkungan Hidup, Kebijakan Pengelolaan Sampah dalam Penerapan Teknologi sumber Energi alternatif terbarukan. 2014.

A. S. Suryani, “Peran Bank Sampah Dalam Efektivitas Pengelolaan Sampah (Studi Kasus Bank Sampah Malang),” Aspirasi, vol. 5, no. 1, pp. 71–84, 2014, [Online]. Available: https://dprexternal3.dpr.go.id/index.php/aspirasi/article/view/447/344.

Published

2022-12-29
Abstract viewed = 87 times