KOMUNIKASI INTERPERSONAL KONSELOR DENGAN PECANDU NARKOBA MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMANISTIK (STUDI KASUS DI RUMAH REHABILITASI YAYASAN KARUNIA INSANI)

Authors

  • Zakiyyah Wardatul Laina Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Bengkulu
  • Eceh Trisna Ayuh Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.36085/madia.v6i1.8584

Abstract

Penelitian ini membahasa mengenai bagaimana Komunikasi interpersonal sangat berperan penting yang terbangun antara konselor dengan pecandu narkoba di Rehabilitasi Yayasan Karunia Insani Rumah Female Rejang Lebong. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif menggunakan teknik pengambilan Purposive sampling. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses komunikasi interpersonal konselor dengan pecandu narkoba di Rehabilitasi Yayasan Karunia Insani Rumah Female Rejang Lebong. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang terbangun antara konselor dengan pasien pecandu narkoba adalah menggunakan pendekatan humanistic diantaranya (1) Melakukan Pendekatan terhadap Pasien Pecaandu Narkoba untuk menumbuhkan sikap Keterbukaan, sangat berpengaruh dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal konselor dengan pecandu yang efektif. (2) Menumbuhkan Sikap Empati, Konselor terhadap pasien ataupun sebaliknya, sebagai suatu kesediaan untuk memahami orang lain secara paripurna baik yang nampak maupun yang terkandung, baik dalam aspek perasaan, pikiran dan keinginan, ketika empati tersebut tumbuh dalam proses komunikasi interpersonal, maka suasana hubungan komunikasi akan dapat berkembang dan tumbuh sikap saling pengertian dan penerimaan, (3)Menumbuhkan Rasa Positif dalam diri pasien/klien, kesuksesan komunikasi interpersonal banyak tergantung pada kualitas pandangan dan perasaan diri; positif atau negatif. Pandangan dan perasaan tentang diri yang positif, terhadap konselor kepada pecandu atau sebaliknya akan lahir pola perilaku komunikasi interpersonal yang positif pula. (4)Memberikan Semangat dan Dukungan, pemberian dorongan atau pengobaran semangat dari konselor kepada pecandu, sehingga dengan adanya dukungan dalam situasi tersebut, komunikasi interpersonal akan bertahan lama karena tercipta suasana yang mendukung. (5)Implementasi Rasa Kesetaraan yang diberikan oleh Konselor terhadap Pasien/Klien (Equality), perasaan sama yang ditumbuhkan oleh konselor kepada klien, merasa sebagai manusia tidak tinggi atau rendah, dan rasa hormat pada perbedaan pendapat menghasilkan rasa nyaman, yang akhirnya proses komunikasi interpersonal konselor dan klien menjadi berjalan dengan baik dan lancar. Efektifitas komunikasi interpersonal menjadi penting untuk membantu individu yang terlibat dalam mencapai tujuannya.

Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Konselor, Pecandu Narkoba, Rehabilitasi

Author Biography

Eceh Trisna Ayuh, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Dosen Pembimbing Tugas Akhir Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Downloads

Published

2025-06-30
Abstract viewed = 0 times