MANTRA DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL SERAWAI DI KECAMATAN SEMIDANG ALAS KABUPATEN SELUMA
Abstract
Abstrak
Desa Renah Gajah Mati II kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma memiliki Sastra Lisan berupa Mantra yang sampai saat ini masih bertahan dan digunakan oleh masyarakat desa. Mantra di daerah ini merupakan rangkaian kata yang di ucapkan dengan makna yang berbeda-beda tergantung dengan kegunaannya, masalah yang ingin di angkat dalam penelitian ini adalah apa saja makna kebahasaan di dalam mantra pengobatan tradisional suku Serawai yang ada di desa Renah Gajah Mati II, batasan masalah pada penelitian ini yaitu makna pada mantra pengobatan tradisional Serawai di desa Renah Gajah Mati II kecamatan Semidang Alas kabupaten Seluma, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja makna konotasi dan denotasi pada mantra pengobatan tradisional Serawai, tujuan pada penelitian ini yaitu, (1) untuk mendeskripsikan makna konotasi pada mantra pengobatan tradisional Serawai di kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma, (2) untuk mendeskripsikan makna denotasi pada mantra pengobatan tradisional Serawai di Kecamatan Semidang Alas kabupaten Seluma di dalam makna kebahasaan mantra terdapat dua jenis yaitu mana konotasi dan makna denotasi, adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif kualitatif, data dalam penelitian ini yaitu makna konotasi dan makna denotasi di dalam mantra pengobatan tradisional serawai di desa Renah Gajah Mati II, kecamatan Semidang Alas kabupaten Seluma. Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu (1) masyarakat desa renah Gajah Mati II, (2) mantra pengobatan tradisional suku Serawai yang didapat oleh peneliti dari Masyarakat desa Renah Gajah Mati II, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tekhnik observasi, wawancara, dan perekaman. Kesimpulan: (1) Makna kebahasaan yang mengandung makna Konotasi dan Denotasi pada mantra pengobatan tradisional serawai di desa Renah Gajah Mati II (17 cuplikan Makna konotasi), dan (19 cuplikan Makna Denotasi). (2) Dari beberapa cuplikan makna kebahasaan, makna kebahasaan yang mengandung denotasi lebih dominan dalam setiap bait mantra. Saran: (1) Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan Bahan masukan untuk meneliti makna mantra pengobatan tradisional Serawai di Kabupaten Seluma. (2) Bagi pembaca, hasil penelitian ini hendaknya dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang makna kebahasaan dalam mantra pengobatan tradisional Kerawai di Kabupaten Seluma.References
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro,M. Toha. 2009.Metode Penelitian.Universitas Terbuka: Jakarta
Arifin, Siti Salamah. 1991. Nilai Budaya dalam Sastra Lisan Palembang: Laporan hasil penelitian. Pusat penelitian Unsri Palembang.
Armina, 2013. Pantun Wayak dalam Masyarakat Lampung Barat (Kajian Emografi.) (Disertai). Universitas Negeri Jakarta.
Badudu, J.S. 1994. Kamus UmumBahasa Indonesia. Pustaka Harapan Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional. 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka Jakarta.
Djamaris, Edward. 2004. Pengelompokan Karya Sastra Melayu dalam Sastra Melayu Lintas Daerah. Edi Sedyawati Dkk. Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Hutomo, Suripan Sadi, 1991. Mutiara yang Terlupakan Pengantar Studi sastra lisan. Hiski. Surabaya.
Khana, Madhu. 2003. Yantra:The tantric Symbol of Cosmic Unity. Inner Tradition. ISBN 0-89281-132-3.P.21
Medan, Tamsin. 1986. Georafi Dialeg Bahasa Minangkabau di Daerah Kabupaten Pasaman. Pusat Bahasa . Jakarta
Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi penelitian Kualitatif.PT, Remaja Rosdakarya, Bandung
Ratna, Kutha Nyoman. 2012. Teori, Metode, dan Tehnik Penelitian Sastra. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Walcott, 2004. Pengobatan Tradisional dan Kegunaannya.Pusat Bahasa.Jakarta
Saputra, Heru Setya Puji. 2007. Memuja Mantra : Sabuk Mangir dan Jaran Goyang Masyarakat Suku Using Banyuwangi. LKIS Pelangi aksara.
Sande, J.S.; Adri; david mannuputty; Nur Azizah Syahril; M. Eppang. 1997. Tata Bahasa Toraja. PPPB. xiv-198 pp. Jakarta
Sudjiman, Panuti. 2006. Memahami Sastra Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Sutopo . 2002. Metode Penelitian kualitatif. UNS pres. Surakarta.
Suryani NS, Elis . 2000. Magic yang tertangkap dalam Khazanah Naskah Sundah: Tinjauan Filologis dan Analisis Fungsi . UI dan Ford Fondation. Jakarta
Zainal Abidin Gaffar, Mulyadi. 1984. Struktur Sastra Lisan Serawai. Departemen Pendidikan
Dan Kebudayaan. Palembang.