Naskah ini versi lama yang diterbitkan pada 2025-11-03. Baca versi terbaru.

MAKNA MAKNA DIRI LAKI-LAKI PENGGUNA SKINCARE DI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Penelitian Rumusan Masalah Manfaat Penelitian Metode Penelitian Pendekatan Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Kriteria Informan Hasil dan Pembahasan Proses Eksternalisasi Mahasiswa Laki-Laki Proses Objektivasi Mahasiswa Laki-Laki Proses Internalisasi Mahasiswa Laki-Laki Kesimpulan Temuan Utama Implikasi Penelitian Saran untuk Penelitian Lanjutan Daftar Pustaka

Penulis

  • Tyara Azahra universitas singaperbangsa karawang
  • Eka Yusup Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Fardiah Universitas Singaperbangsa Karawang

DOI:

https://doi.org/10.36085/joiscom.v6i2.8302

Abstrak

Penggunaan skincare sebagai media perawatan diri menjadi aktivitas yang dilakukan oleh setiap orang, termasuk di kalangan mahasiswa laki-laki Universitas Singaperbangsa Karawang. Fenomena ini mencerminkan adanya pergeseran nilai budaya, namun masih dihadapkan pada stigma dan stereotip gender di masyarakat. Melalui pendekatan fenomenologi, penelitian ini bertujuan untuk memahami makna diri mahasiswa laki-laki Universitas Singaperbangsa Karawang dalam menggunakan skincare. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori konstruksi realitas sosial Peter Ludwig Berger dan Thomas Luckmann. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap lima informan penelitian yang dipilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan skincare oleh mahasiswa laki-laki Universitas Singaperbangsa Karawang merupakan bentuk refleksi terhadap makna diri yang mereka bangun melalui pengalaman personal dan sosial. Makna diri yang dikonstruksi terbagi menjadi tiga tahapan dialektis utama yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Skincare tidak hanya dipahami sebagai perawatan fisik, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi identitas diri laki-laki modern yang sadar akan penampilan, bertanggung jawab terhadap tubuhnya, dan mampu menegosiasikan stigma sosial yang ada. Meskipun menghadapi stereotip gender, para informan berhasil membentuk realitas baru yang lebih inklusif terhadap praktik perawatan diri bagi laki-laki. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran nilai dalam pemaknaan maskulinitas di kalangan mahasiswa di mana perawatan diri tidak lagi dianggap bertentangan dengan identitas laki-laki, melainkan menjadi bagian dari ekspresi diri yang sah dan reflektif dalam kehidupan sosial yang modern.

 

Unduhan

Diterbitkan

2025-10-31 — Diperbaharui pada 2025-11-03

Versi

Cara Mengutip

Azahra, T., Yusup, E., & Fardiah Oktarini Lubis. (2025). MAKNA MAKNA DIRI LAKI-LAKI PENGGUNA SKINCARE DI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG: Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Penelitian Rumusan Masalah Manfaat Penelitian Metode Penelitian Pendekatan Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Kriteria Informan Hasil dan Pembahasan Proses Eksternalisasi Mahasiswa Laki-Laki Proses Objektivasi Mahasiswa Laki-Laki Proses Internalisasi Mahasiswa Laki-Laki Kesimpulan Temuan Utama Implikasi Penelitian Saran untuk Penelitian Lanjutan Daftar Pustaka. JOISCOM (Journal of Islamic Communication), 6(2), 11–18. https://doi.org/10.36085/joiscom.v6i2.8302 (Original work published 31 Oktober 2025)
Abstrak viewed = 0 times