ADAPTASI BUDAYA JAWA DAN ACEH MELALUI UNSUR BAHASA DALAM MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL (STUDI DI GAMPONG JANTHO BARU KECAMATAN KOTA JANTHO KABUPATEN ACEH BESAR)
DOI:
https://doi.org/10.36085/joiscom.v6i1.8031Abstrak
Keberagaman budaya menciptakan keindahan sosial pada suatu wilayah atau negara. Namun perbedaan budaya juga menghadirkan hambatan dalam beradaptasi dengan budaya lain. Adaptasi budaya menjadi hal penting bagi seseorang dalam pergaulan sosial, terutama yang berada pada wilayah multikultural seperti Indonesia. Gampong Jantho Baru, Kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, mayoritas penduduknya adalah pendatang dari Pulau Jawa yang berbeda budaya dengan Aceh. Masyarakat multikultural di gampong (desa) ini dilatarbelakangi oleh program transmigrasi yang dimulai tahun 1986. Seiring berjalannya waktu masyarakat Jawa mulai beradaptasi dengan budaya Aceh. Namun, perbedaan bahasa menjadi hambatan dalam upaya adaptasi tersebut sehingga terdapat masyarakat Jawa yang belum bisa berbahasa Aceh walau sudah sangat lama tinggal disana. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana adaptasi budaya melalui unsur bahasa dalam meningkatkan interaksi sosial antara masyarakat Jawa dan Aceh di Gampong Jantho Baru. Penelitian ini juga mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi ketidakmampuan masyarakat Jawa dalam menguasai bahasa Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan, walaupun terdapat kesulitan dalam mempelajari bahasa Aceh, interaksi sosial tetap terjalin dengan baik melalui penggunaan bahasa Indonesia sebagai Lingua Franca. Lingkungan dengan dominasi masyarakat Jawa menjadi hambatan utama bagi pendatang dalam penguasaan bahasa Aceh. Namun sikap terbuka dan toleransi masyarakat Aceh membantu mewujudkan relasi sosial yang harmoni. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adaptasi budaya melalui unsur bahasa dalam meningkatkan interaksi sosial tidak hanya bergantung pada penguasaan bahasa lokal. Namun juga penggunaan bahasa Indonesia dan sikap toleransi masyarakat lokal dalam menjaga keberagaman dan keharmonisan sosial.
Kata kunci: Adaptasi Budaya, Bahasa, Interaksi Sosial, Jawa-Aceh