SINDROM PRAMENSTRUASI PADA REMAJA

Authors

  • Rahmi Susanti fakultas kesehatan masyarakat universitas mulawarman https://orcid.org/0000-0003-1350-8404
  • Reny Noviasty fakultas kesehatan masyarakat universitas mulawarman
  • Riza Hayati Ifroh fakultas kesehatan masyarakat universitas mulawarman

DOI:

https://doi.org/10.36085/avicenna.v15i1.748

Keywords:

Dysmenorrhea, Pramenstruasi, Remaja

Abstract

Menstruasi merupakan suatu pengalaman bagi remaja perempuan. Pengalaman menstruasi dapat mengejutkan dan penuh emosional. Respon terhadap menstruasi dapat berupa respon positif bahkan negatif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang respon remaja yang terjadi saat pramenstruasi dan menganalisis faktor yang terkait dengan menstruasi yakni usia pertama kali menstruasi, kebiasaan sarapan, dan gangguan somatik dan afektif yang muncul pramenstruasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja putri SMA swasta X di Kota Samarinda, sampel yang diambil merupakan remaja putri yang telah mengalami fase menstruasi dan berjumlah 35 siswi. Berdasarkan uji univariat, sindrom yang paling sering dikeluhkan oleh remaja selama fase pramenstruasi adalah suka marah (82,9%), perasaan campur aduk (74,3%) dan sebanyak 74,3% remaja melaporkan pengalaman nyeri saat periode berlangsung (dysmenorrhea). Hasil uji bivariat menunjukkan ada hubungan kebiasaan sarapan dengan gangguan afektif  (p-value: 0,012), sedangkan pada faktor lain tidak ditunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Penelitian ini memberikan informasi bahwa dari keseluruhan remaja, 82,8% melaporkan keluhan non fisik dan 74,2% mengalami keluhan fisik saat periode sebelum dan saat menstruasi.

Author Biographies

Rahmi Susanti, fakultas kesehatan masyarakat universitas mulawarman

departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan

Reny Noviasty, fakultas kesehatan masyarakat universitas mulawarman

Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat

Riza Hayati Ifroh, fakultas kesehatan masyarakat universitas mulawarman

Departemen Promosi Kesehatan

References

Abeje, A. and Berhanu, Z. (2019) ‘Premenstrual syndrome and factors associated with it among secondary and preparatory school students in Debremarkos town, North-west Ethiopia, 2016’, BMC Research Notes. BioMed Central, 12(1), pp. 1–5. doi: 10.1186/s13104-019-4549-9.

Abrani, A. A., Ningtyias, F. W. and Sulistiyani (2019) ‘The Relationship between Food Consumption , Nutritional Status , and Physical Activity with Pre Menstrual Syndrome’, Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan, 3(1), pp. 1–6.

Ahmed, S. B. and Saeed, A. A. (2019) ‘Knowledge and Self - care Practices of Adolescent Students with Pre- menstrual Syndrome in Erbil City’, Erbil Journal of Nursing and Midwifery, 2(1), pp. 9–18.

Antai, A. et al. (2010) ‘Premenstrual syndrome: Prevalence in students of the University of Calabar, Nigeria’, African Journal of Biomedical Research, 7(2), pp. 45–50. doi: 10.4314/ajbr.v7i2.54067.

Charu, S. et al. (2012) ‘“Menstrual characteristics†and “prevalence and effects of dysmenorrhea†on quality of life of medical students’, International Journal of Collaborative Research on Internal Medicine and Public Health, 4(4), pp. 276–294.

Lakhsmi, et. al (2011) ‘Prevalence of Pre-Menstruasion Syndrome and Dysmenorrhoea among Female Medical Students and Its Association with College Absenteeism: International Jurnal of Biological & Medical Research’, 2(4), pp. 1011–1016.

Ningsih, R., Setyowati, S. and Rahmah, H. (2013) ‘Efektivitas Paket Pereda Nyeri Pada Remaja Dengan Dismenore’, Jurnal Keperawatan Indonesia, 16(2), pp. 67–76. doi: 10.7454/jki.v16i2.4.

Proverawati, A. and Misaroh, S. (2009) ‘Menarche menstruasi pertama penuh makna’. doi: 10.1002/chem.201403489.

Puspitasari, R. L., Elfidasari, D. and Rahayu, K. M. (2014) ‘Pengetahuan Mahasiswi Universitas Al Azhar Indonesia terhadap Premenstrual Syndrome’, Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi, 2(3), pp. 193–198.

Renata, M. D. S., Widyastuti, N. and Nissa, C. (2018) ‘Asupan mikronutrien sebagai faktor risiko kejadian sindrom pramenstruasi pada wanita vegetarian’, Jurnal Gizi Indonesia, 6(2), p. 94. doi: 10.14710/jgi.6.2.94-101.

Richards, J. M. and Gross, J. J. (2000) ‘Emotion regulation and memory: The cognitive costs of keeping one’s cool’, Journal of Personality and Social Psychology, pp. 410–424. doi: 10.1037/0022-3514.79.3.410.

RISKESDAS (2013) ‘Riset Kesehatan Dasar; Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun2010’, Laporan Nasional 2010, pp. 1–446. doi: 1 Desember 2013.

Sen, L. C. et al. (2018) ‘Study on relationship between obesity and menstrual disorders’, Asian Journal of Medical and Biological Research, 4(3), pp. 259–266. doi: 10.3329/ajmbr.v4i3.38464.

Shamnani, G. et al. (2018) ‘Prevalence of premenstrual syndrome and premenstrual dysphoric disorder among medical students and its impact on their academic and social performance’, National Journal of Physiology, Pharmacy and Pharmacology, 8, p. 1. doi: 10.5455/njppp.2018.8.0415728042018.

Sigmon, S. T. et al. (2012) ‘Premenstrual Syndrome (PMS)’, Encyclopedia of Human Behavior: Second Edition, 7(1), pp. 167–173. doi: 10.1016/B978-0-12-375000-6.00288-3.

Takeda, T. et al. (2006) ‘Prevalence of premenstrual syndrome and premenstrual dysphoric disorder in Japanese women’, Archives of Women’s Mental Health, 9(4), pp. 209–212. doi: 10.1007/s00737-006-0137-9.

Zaka, M. and Mahmood, K. T. (2012) ‘Pre-menstrual syndrome- A review’, Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, 4(1), pp. 1684–1691.

Downloads

Published

2020-05-01

How to Cite

Susanti, R., Noviasty, R., & Ifroh, R. H. (2020). SINDROM PRAMENSTRUASI PADA REMAJA. Avicenna: Jurnal Ilmiah, 15(1), 19–26. https://doi.org/10.36085/avicenna.v15i1.748
Abstract viewed = 1323 times