PERBANDINGAN DEKOMPOSER NASI DAN DEKOMPOSER BONGGOL TERHADAP LAMA PEMBUSUKAN SAMPAH ORGANIK
DOI:
https://doi.org/10.36085/avicenna.v14i01.229Abstract
Menumpuknya sampah organik yang dapat berakibat bagi kesehatan manusia. Sampah organic juga dapat di uraikan denga dekomposer bonggol pisang dan nasi.  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan dekomposer nasi dan dekomposer bonggol pisang terhadap lama waktu pembusukan sampah organik.
              Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian dilakukan di Kelurahan Pagar Dewa kota Bengkulu. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat (one way anova).
              Hasil penelitian menggambarkan bahwa rata-rata lama pengomposan dengan menggunakan dekomposer bonggol pisang adalah 14 hari (95% CI:13,95-14,64). Pengomposan paling cepat 14 hari dan pengomposan paling lama 15 hari. Dekomposer nasi adalah 11 hari (95% CI:11,49-12,10). Pengomposan paling cepat 11 hari dan pengomposan paling lama 12 hari.Kontrol adalah 17 hari (17,12-17,87). Pengomposan paling cepat 17 hari dan pengomposan paling lama 18 hari. Ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama pembusukan dengan menggunakan dekomposer bonggol pisang dan dekomposer nasi dengan nilai p=0,000.
 Kata Kunci                           : Dekomposer, nasi. bongggol pisang, pembusukan sampah
Â
References
Aini. 2017. AplikasiMikroorganisme Lokal Bonggol Pisang dan Pupuk Kandang Kambing terhadap Produksi Kedelai varietas baluran. Journal of Applied Agricultural Sciences. Vol 1, No.1
Aziz, 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
BP4K Kabupaten. Gersik. Kumpulan Tentang (MOL) Mikroorganisme Lokal
Budiyani. 2016. Analisis Kualitas Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL) Bonggol Pisang. E-Jurnal Agroekoteknologi. ISSN: 2301-6515 Vol. 5 No. 1 Januari 2016
Harizena, I N. D. 2012. Pengaruh Jenis Dan Dosis Mol Terhadap Kualitas Kompos Sampah Rumah Tangga. Skripsi. Program Studi Ilmu Tanah, Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana
Julita dkk. 2013. Pengaruh Pemberian Mikroorganisme Lokal (MOL) Nasi dan Hormon Tanaman Unggul Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai. Jurnal Dinamika Pertanian Volume XXVIII NO. 3
Kesumaningwati, Roro. 2015. PenggunaanMOL Bonggol Pisang (Musa Paradisiacal) Sebagai Dekomposer Untuk Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit . Volume 40 NO 1
Moses Benediktus. 2013. Penggunaan Mikroorganisme Bonggol Pisang (Musa paradisiacal) Sebagai Dekomposer Sampah Organik. Universitas Atmajaya Yogyakarta
Nurulita, dkk. 2012. Lama Waktu Pengomposan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Mikro Organisme Lokal (MOL) Dan Teknik Pengomposan. Seminar Hasil-Hasil Penelitian-LPPM UNIMUS 2012
Nisa, Khalimatu, dkk. 2016. Memproduksi Kompos & Mikroorganisme Lokal. Jakarta: Bibit Publisher
Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Puswasasmita; Sutaryat. 2014. Padi Sri Organik Indonesia. Bandung: Penebar Swadaya
Rukmana, Rahmad. 2001. Aneka Olahan Limbah : Tanaman Pisan,g Jambu Mete, Rosella. Yogyakarta: Kanisius
Setiawan, B.S.2013.Membuat Pupuk Kandang Secara Cepat. Bandung: Penebar Swadaya
Soemirat, Juli. 2011. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Wahid dan Nurul. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.