SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PERKAWINAN ANAK USIA <19 TAHUN: PERSPEKTIF SOSIOLOGIS, ANTROPOLOGIS, ISLAM, DAN KEBIJAKAN
DOI:
https://doi.org/10.36085/almaun.v5i1.8563Kata Kunci:
Perkawinan anak, usia <19 tahun, sosiologi, antropologi, Islam, kebijakan publicAbstrak
Perkawinan anak di bawah usia 19 tahun masih menjadi persoalan serius di Indonesia, berdampak pada pendidikan, kesehatan, dan masa depan anak, terutama perempuan. Tulisan ini membahas pentingnya pencegahan dan penanganan perkawinan anak dari empat pendekatan: sosiologis, antropologis, Islam, dan kebijakan. Dari perspektif sosiologis dan antropologis, praktik ini berkaitan dengan norma sosial, kemiskinan, dan struktur kultural yang masih melembaga. Sementara dalam pandangan Islam, meskipun agama tidak secara eksplisit melarang usia tertentu, nilai maslahat dan perlindungan anak dijadikan dasar untuk menolak praktik ini. Dari sisi kebijakan, regulasi seperti UU Perkawinan No. 16 Tahun 2019 telah menaikkan usia minimal perkawinan, namun implementasi dan kesadaran masyarakat masih menjadi tantangan. Tulisan ini menegaskan perlunya pendekatan multidisipliner untuk menghapus praktik perkawinan anak secara berkelanjutan.
Referensi
Al-Bukhari, M. I. (1997). Sahih al-Bukhari (trans. M. Muhsin Khan). Darussalam.
Al-Shatibi, I. (1997). Al-Muwafaqat fi Usul al-Shariah (Vol. 2). Dar al-Ma'arif.
Al-Ghazali. (2005). Ihya' Ulumuddin (Jilid II). Beirut: Dar al-Fikr.
Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik Kesejahteraan Rakyat 2022. Jakarta: BPS.
Bourdieu, P. (1977). Outline of a Theory of Practice. Cambridge University Press.
Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures. New York: Basic Books.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. (2021). Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak. Jakarta: Kemen PPPA.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Mubarak, M. A. (2020). Maqashid Syariah sebagai Landasan Pencegahan Perkawinan Anak dalam Islam. Jurnal Hukum Keluarga Islam, 8(2), 134–147.
Parsons, T. (1951). The Social System. New York: The Free Press.
Qaradhawi, Y. (1994). Fikih Prioritas: Sebuah Kajian Baru Berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Jakarta: Gema Insani.
UNICEF. (2020). Child Marriage: Latest Trends and Future Prospects. New York: United Nations Children’s Fund.
Chant, S. (2013). Gender, Generation and Poverty: Exploring the "Feminisation of Poverty" in Africa, Asia and Latin America. Edward Elgar Publishing.
Collins, R. (1975). Conflict Sociology: Toward an Explanatory Science. Academic Press.
Jones, N., & Tertilt, M. (2016). The Economic and Social Effects of Early Marriage: A Theoretical Framework and Empirical Evidence. Journal of Development Economics, 123, 158-170.
Kabeer, N. (2005). Gender Equality and Women's Empowerment: A Critical Analysis of the Third Millennium Development Goal 1. Gender & Development, 13(1), 13-24.
Macionis, J. J. (2012). Sociology (14th ed.). Pearson.
Marx, K. (1867). Capital: Critique of Political Economy. Penguin Classics (reprint).
Parsons, T. (1951). The Social System. Free Press.
Parsons, T., & Bales, R. F. (1955). Family, Socialization and Interaction Process. Free Press.
Walby, S. (1990). Theorizing Patriarchy. Basil Blackwell.
Dar al-Ifta al-Misriyyah. (2018). Fatwa tentang batas usia pernikahan dalam Islam. https://www.dar-alifta.org
Qaradhawi, Y. (2000). Fiqh al-Zawaj wa al-Talaq [Jurisprudence of Marriage and Divorce]. Dar al-Shuruq.
Surat An-Nur (24): 32. Al-Qur’an dan Terjemahannya.
Yusuf, K. (2012). Maqasid al-Shariah as Philosophy of Islamic Law: A Systems Approach. International Institute of Islamic Thought.
Republik Indonesia. (2019). Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 251.
Republik Indonesia. (2002). Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (beserta perubahan). Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 125.
Pemerintah Provinsi Bengkulu. (2020). Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 12 Tahun 2020 tentang Pencegahan Perkawinan Anak.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. (2021). Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak. Jakarta: Kementerian PPPA.