UPAYA KONSERVASI EKSITU PUSPA LANGKA RAFFLESIA DENGAN PENDEKATAN TANAM INANG Tetrastigma spp

Authors

  • nurwiyoto Universitas Muhammdiyah Bengkulu
  • Pariyanto Universitas Muhammadiyah Bengkulu
  • Nasral Universitas Muhammadiyah Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.36085/jrips.v2i2.5654

Abstract

Puspa langka Rafflesia merupakan jenis tumbuhan yang dilindungi oleh peraturan pemerintah Republik Indonesia dan merupakan ikon bunga langka Nusantara bahkan menjadi ikon dunia karena keunikan dan belum banyak terungkap keberadaannya. Bunga Rafflesia ini masih ditemukan tumbuh alami tersebar di hutan Provinsi Bengkulu, namun keberadaannya terancam punah oleh beragam penyebab yang harus segera dicarikan solusi bijak untuk konservasi masa depan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan upaya konservasi puspa langka Rafflesia dengan uji coba menanam inang Tetrastigma spp dalam polibag. Metode yang digunakan adalah dengan tanam batang pucuk inang Tetrastigma spp, tanam batang pucuk inang yang dipotong, tanam batang pucuk inang yang dipotong kemudian ditutup dengan plastik bening, dan tanam biji inang di dalam polibag dengan tanah dari habitat tumbuh inang tersebut di hutan. Batang inang tersebut diambil dari inang Tetrastigma spp yang ditumuhi bunga Rafflesia pernah mekar, diambil dari beberapa lokasi yang berbeda. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2021-Juli 2022 di kebun pinggir hutan selama empat bulan menggunakan media tanam polibag dengan tanah yang diambil dari tanah habitat inang, kemudian dipindah di halaman rumah di kota Bengkulu di tempat yang ternaungi terik sinar matahari tetapi masih mendapatkan curah hujan langsung sampai berumur sembilan bulan, dan sebagian diberi tambahan pupuk organik serta pupuk cair organik eco enzyme. Hasil penelitian di kebun pinggir hutan alami, menunjukan bahwa pengamatan selama empat bulan pertama menunjukan bahwa batang pucuk paling ujung dari inang Tetrastigma spp dapat tumbuh dengan baik di polibag; batang pucuk inang yang dipotong bagian bawah dan bagian atas batang pucuk serta tanpa tutup plastik bening, sebagian dapat tumbuh dan sebagian mati; batang pucuk inang yang dipotong di bagian bawah dan di bagian atas batang pucuk kemudian ditutup dengan plastik bening semuanya dapat tumbuh dengan baik; dan biji inang sebagian dapat tumbuh dan sebagian belum dapat  tumbuh menjadi tanaman inang di polibag. Hasil pengamatan selama lima bulan kemudian di halaman rumah desa Bentiring Permai menunjukan bahwa tanaman stek batang pucuk inang Tetrastigma spp yang berada di polibag dapat tumbuh dengan subur setelah media tanamnya diberikan tambahan pupuk organik padat dan diberikan pupuk organik cair eco enzyme. Panjang pertumbuhan tanaman inang di polibag paling tinggi mencapai ketinggian 176 cm yaitu tanaman inang pucuk daun merah, dan memiliki banyak anak cabang baru; dan pertumbuhan stek batang pucuk paling rendah mencapai ketinggian 86 cm yaitu tanaman daun pucuk hijau lebar dengan beberapa anak cabang baru. Terdapat perbedaan morfologi daun tanaman inang yang tumbuh merambat keatas yang memiliki warna daun hijau berbentuk oval dengan pinggir helaian daun merata; tanaman inang yang memiliki warna daun hijau berbentuk oval lebih lebar dengan pinggir helaian daun memiliki banyak duri; tanaman inang yang memiliki warna daun pucuk merah dan setelah beberapa waktu daunnya berwarna hijua berbentuk oval memanjang; dan tanaman inang yang memiliki warna helaian daun hijau berbentuk oval mengkilat dan bergelombang di bagian atas dan dibagian bawah helaian daun berwarna keunguan. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang inang Tetrastigma dan upaya konservasi eksitu.

Kata kunci : Rafflesia, Inang Tetrastigma, Budidaya Inang Rafflesia, dan Konservasi Puspa Langka.

Downloads

Published

06/25/2023

How to Cite

nurwiyoto, Pariyanto, & Nasral. (2023). UPAYA KONSERVASI EKSITU PUSPA LANGKA RAFFLESIA DENGAN PENDEKATAN TANAM INANG Tetrastigma spp. Jurnal Riset Dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS), 2(2), 110–123. https://doi.org/10.36085/jrips.v2i2.5654

Issue

Section

Articles
Abstract viewed = 25 times