Sosialisasi Kelembagaan dalam Manajemen Bencana berbasis Community Governance di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar

Authors

  • Joko Pramono Universitas Slamet Riyadi Surakarta
  • Jacika Pifi Nugraheni Universitas Slamet Riyadi, Solo, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36085/jams.v3i2.5647

Keywords:

Community Governance;, Kelembagaan;, Manajemen Bencana

Abstract

Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar merupakan daerah rawan bencana khususnya tanah longsor. Pada tahun 2022 jumlah korban bencana terbanyak berasal dari Kecamatan Ngargoyoso. Dari tujuh jenis kejadian, korban terbanyak berasal dari bencana tanah longsor yakni sebanyak 100 korban terdampak. Tahun 2023 informasi yang tercatat secara resmi yakni sejumlah 3 kejadian tanah longsor dan beberapa kejadian tanah longsor lainnya belum tercatat. Tingkat resiko bencana longsor daerah ini perlu mendapat perhatian dari para pemangku kepentingan serta masyarakat. Beberapa alasannya yakni karena daerah ini memiliki karakteristik penggunaan lahan yang kompleks dan penitng bagi kelestarian alam maupun budaya. Penggunaan lahan tersebut antara lain : (i) hutan lindung; (ii) pertanian; (iii) permukiman warga; (iv) pelayanan umum; (v) pertambangan; serta (vi) ekonomi dan pengembangan pariwisata. Tingginya tingkat resiko kebencanaan daerah ini belum didukung dengan sistem kelembagaan kebencanaan yang memadai dan kuat, sehingga dalam proses manajemen bencana yang dilakukan tidak mencakup adanya pencegahan maupun mitigasi bencana melainkan  hanya spontanitas penanganan pada saat terjadi bencana. Kelemahan yang paling nyata dari tidak adanya sistem kelembagaan kebencanaa ini yakni kurang efektifnya penanganan ketika terjadi bencana tanah longsor diwaktu bersamaan di beberapa titik lokasi desa yang berdekatan. Tidak efektifnya penanganan bencana diindikasikan dengan informasi bahwa penanganan bencana yang dilakukan tidak bisa sampai tuntas bahkan ada yang tidak tertangani. Sosialisasi mengenai kesadaran pentingnya membangun sistem kelembagaan kebencanaan yang kuat dan pengetahuan tentang proses manajemen bencana secara holistik perlu dilakukan. Dalam artikel ini Community Governance menjadi pendekatan utama yang digunakan untuk merancang sistem kelembagaan dalam manajemen bencana

References

Adiyoso, W. 2018. Manajemen Bencana: Pengantar dan Isu-Isu strategis. Bumi Aksara: Jakarta

Ahmad, Yazied T. 2020. Perspektif Kolaborasi Penta Helix Abcgm Pada Program Kangpisman Dalam Mengentaskan Permasalahan Pengelolaan Sampah (Studi Fenomenologi di Kelurahan Sukaluyu Kota Bandung). Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung

Bevir, Max. 2010. Democratic Governance. Pricenton University Press: United Kingdom

Bowles, S., Gintis, H. 2002. Social Capital and Community Governance. The Economic Journal 112 (483), Pp. F419–F436

Hamid, Saleh Al. 2020. Pengelolaan Program Corporate Social Responsibility dalam Perspektif Governance. Oikos Nomos : Jurnal Kajian ekonomi dan Bisnis. Vol 13, No. 1, Pp. 54-68.

Harijoko dkk. 2021. Manajemen Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Risiko Bencana di Indonesia. UGM Press; Yogyakarta

Hartono, Muhammad Arief.2020.Permodelan risiko Bencana Tanah Longsor Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar. Digilib UNS: Surakarta

MG.BPBD Sosialisasi Kebencanaan di Ngargoyoso. https://timlo.net/baca/86857/bpbd-sosialisasi-kebencanaan-di-ngargoyoso/. [Diakses pada 10 Agustus 2023, Pukul 21:00 WIB]

Moe, Tun Lin, Pathranarakul P. 2006. An Integrated Approach to Natural Disaster Management. Disaster Prevention and Management Journal . Vol. 15 No. 3, Pp. 396-413

Muis, Ichwan dan Anwar, Khairil. 2018. Model Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor di Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Asian Social Work Journal. Vol. 3, Issue 4, Pp. 19 – 30.

Naryanto, Heru Sri. 2011. Analisis Kondisi Bawah Permukaan Dan Risiko Bencana Tanah Longsor Untuk Arahan Penataan Kawasan Di Desa Tengklik Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah Ptlwb-Bppt. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. Vol. 13, No. 2, Pp.74-81.

Putra, Agil Trisetiawan. 2023. Tebing Longsor di Ngargoyoso Karanganyar, Listrik Putus Tertimpa Pohon. https://www.detik.com/jateng/berita/d-6636600/tebing-longsor-di-ngargoyoso-karanganyar-listrik-putus-tertimpa-pohon. [Diakses pada 6 Juli 2023, pukul 19:00 WIB]

Putra, Rusnardi R. 2021. Manajemen Bencana. UNP Press: Padang

Ramadhani, Nuri dan Idajati, Hertiari. 2017. Identifikasi Tingkat Bahaya Bencana Longsor, Studi kasus: Kawasan Lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Jurnal Teknis ITS. Vol. 6 No. 1, Pp C87-C90

Setiyaningsih, Kiki dan Yuliani, Sri. 2022. Community Governance Dalam Pemberdayaan Masyarakat Penyandang Disabilitas (Studi Pada Komunitas Difabel Blora Mustika (DBM)). Jurnal Mahasiswa Wacana Publik. Vol 2, No. 2, Pp. 332-346.

Sudarmo. 2009. Elemen-Elemen Collaborative Leadership dan Hambatanhambatan bagi Pencapaian Efektivitas Collaborative Governance. Jurnal Spirit Publik. Vol 5, No 2.

Susilowati, Fitri dan Siswanta, Lilik. 2016. Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Mengahadapi risiko bencana Berbasis Gender. Jurnal Semar. Vol. 5 No. 1

Susmayanti, Hari. 2023. Suwarni Tiba-tiba menghilang , diduga jadi korban tanah longsor di Ngargoyoso. https://jogja.tribunnews.com/2023/02/16/suwarni-tiba-tiba-menghilang-diduga-jadi-korban-tanah-longsor-di-ngargoyoso. [Diakses pada Juli 2023, pukul 18:30 WIB]

Syukur, Abdul.2021. Tanggap Bencana Alam Tanah Longsor.DIVA Press: Yogyakarta

Totikidis, V., Armstrong, A. & Francis, R. 2005. Local Safety Committees and the Community Governance of Crime Prevention and Community Safety. Beyond Fragmented Government: Governance in the Public Sector Conference. Victoria University, Melbourne. Centre for International Corporate Governance Research (CICGR), Faculty of Business and Law, Victoria University

Downloads

Published

2023-08-30

How to Cite

Joko Pramono, & Jacika Pifi Nugraheni. (2023). Sosialisasi Kelembagaan dalam Manajemen Bencana berbasis Community Governance di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar. JURNAL ABDIMAS SERAWAI, 3(2), 110–126. https://doi.org/10.36085/jams.v3i2.5647
Abstract viewed = 145 times