Perbedaan Tingkat Pertumbuhan Seksual Sekunder Dan Menarche Berdasarkan Status Gizi Remaja Putri Di Kecamatan Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan

Authors

DOI:

https://doi.org/10.36085/avicenna.v15i2.954

Keywords:

nutritional status, menarche, secondary sexual

Abstract

Abstrak

 

Prevalensi overweight di Provinsi Bengkulu pada anak umur 6-12 tahun adalah 8,9%. Hasil survey awal pada 470 siswi kelas V dan VI dari 14 sekolah dasar di Kecamatan Pasar Manna ditemukan 11,27% siswi overweight. Prevalensi menarche dini di Provinsi Bengkulu adalah 23,9%, lebih tinggi dari angka nasional (20,9%). Pernikahan usia dini (<20 tahun) meningkat dalam 3 tahun terakhir di Kecamatan Pasar Manna. Hal ini dapat berakibat buruk pada status gizi dan tumbuh kembang anak yang dilahirkan.

Tujuan : Menganalisis perbedaan tingkat pertumbuhan seksual sekunder (payudara dan rambut pubis) dan status menarche berdasarkan kelompok status gizi indeks masa tubuh menurut umur (IMT/U) dan tinggi badan menurut umur (TB/U).

Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional. Subjek sebanyak 168 remaja putri dari 8 sekolah dasar, dikelompokkan berdasarkan status gizi IMT/U dan TB/U. Instrumen penelitian menggunakan timbangan badan, microtoise, kuesioner dan Skala Tanner. Analisis data menggunakan uji Kruskal wallis, Post-hoc LSD, Mann Whitney, dan Chi-Square.

Hasil : Berdasarkan IMT/U, kelompok underweight sebagian besar berada pada stadium 1-2 pertumbuhan payudara (70%) dan pertumbuhan rambut pubis (80%) sedangkan kelompok overweight sebagian besar berada pada stadium 4-5 pertumbuhan payudara (84%) dan stadium 3 pertumbuhan rambut pubis (52%). Pada kelompok normal (berdasarkan IMT/U dan TB/U) tingkat pertumbuhan payudara stadium 4-5 (72%) dan stadium 3 pertumbuhan rambut pubis (72%). Berdasarkan TB/U, kelompok stunted sebagian besar berada pada stadium 1-2 pertumbuhan payudara (56%) dan pertumbuhan rambut pubis (84%). Persentase menarche dini berdasarkan IMT/U kelompok underweight, normal, dan overweight berturut-turut adalah 14%, 30%, dan 38%. Persentase menarche dini berdasarkan TB/U, pada kelompok stunted adalah 6%. Ada perbedaan signifikan tingkat pertumbuhan seksual sekunder (pertumbuhan payudara dan rambut pubis) berdasarkan status gizi IMT/U maupun TB/U (p=0,001). Ada perbedaan signifikan status menarche berdasarkan IMT/U (p=0,023) dan TB/U (p=0,002).

Simpulan : Pada kelompok overweight dan normal tingkat pertumbuhan seksual sekunder lebih cepat nampak dan usia menarche lebih awal dibandingkan dengan kelompok underweight dan stunted.

 

Kata kunci :, menarche, status gizi, seksual sekunder

 

 

 

Author Biographies

yuliarti yuliarti yuliarti, Universitas Sriwijaya

Dosen UNSRI

SA. Nugraheni, Universitas Diponegoro

Dosen Universitas Diponegoro

References

Adair, S. Linda dan Larsen P. Gordon 2001. Maturational Timing and Overweight Prevalence in US Adolescent Girls. Am J Public Health . Vol. 91, No. 4 (642-644).

Badriah, DL 2011. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Penerbit PT Refika Aditama, Bandung.

Bratberg GH, Nilsen TI, Holmen TL dan Vatten LJ 2007. Early sexual maturation, central adiposity and subsequent overweight in late adolescence. BMC Public Health. Vol 7:54

Braithwaite, Dejana 2009. Socioeconomic status in relation to early menarche among black and white girls. Cancer Causes Control. Vol. 20:713–720

Brown JD dan Halpern L’engle 2005. Mass Media as a Sexual Super Peer for Early Maturing girls. J Adolesc Health. Vol. 36 : 420-427.

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2007. Gizi dan kesehatan masyarakat. Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Hurlock, Elizabet 2005. PsikologiPerkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi kelima. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Gaudineau, A. Ehlinger. Vayssiere, C. Jouret, B. Arnaud, C. Godeau, E 2010. Factors associated with early menarche: results from the French Health Behaviour in School-aged Children (HBSC) study. BMC Public Health 10:175.

Ginarhayu 2002. Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Remaja Putri (9-15 Tahun) pada Siswi SD dan SLTP di Jakarta Timur, Tesis. Universitas Indonesia, Jakarta

Nagar, S. Aimol, KR 2010. Knowledge of Adolescent Girls Regarding Menstruation in Tribal Areas of Meghalaya. Stud Tribes Tribals. Vol. 8(1):27-30

Poplawska H, wilczewski A, Dmitruk A, dan Holub W 2011. The timing of sexual maturation among boys and girls in eastern Poland, 1980-2000: a rural-urban comparison. J.ehb vol 11 (2) : 221-226.

Santrock, JW 2007. Remaja. Edisi sebelas, Jilid satu. Peneerbit Erlangga, Jakarta.

Silvana, S 2008. Pemodelan Usia Menarche dengan Regresi Logistik Ordinal dan Metode CHAID pada Siswi SMP di Kota Depok, Tesis. Institut Pertanian Bogor.

Trommsdorff, G 2003. Parent-child relations over the life span: A cross-cultural perspective. KACS International Conference, Seoul June 18-19, 2003. pp. 9-66.

Downloads

Published

2020-09-03

How to Cite

yuliarti, yuliarti yuliarti, Rahfiludin, M. Z., & Nugraheni, S. (2020). Perbedaan Tingkat Pertumbuhan Seksual Sekunder Dan Menarche Berdasarkan Status Gizi Remaja Putri Di Kecamatan Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Avicenna: Jurnal Ilmiah, 15(2), 95–104. https://doi.org/10.36085/avicenna.v15i2.954
Abstract viewed = 471 times