MORTALITAS Pediculus humanus capitis TERHADAP AIR PERASAN Citrus histrix

Authors

  • Inayah Hayati Akademi Analis kesehatan harapan Bangsa Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.36085/avicenna.v14i3.379

Keywords:

Pediculus humanus capitis, mortalitas, Citrus hystrix

Abstract

Pediculus humanus capitis merupakan ektoparasit penyebab pedikulosis pada manusia.  Kutu kepala mengeluarkan sekret yang menimbulkan iritasi jaringan pada kulit kepala sehingga menimbulkan gatal yang hebat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mortalitas kutu kepala (Pediculus humanus capitis) dengan menggunakan air perasan jeruk purut (Citrus hystrix). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan sampel kutu rambut yang diletakkan didalam cawan petri yang berisi air perasan jeruk purut (Citrus hystrix) dengan konsentrasi yang berbeda. Mortalitas diamati dalam berdasarkan waktu. Pengujian dilakukan 3 kali pengulangan menggunakan air perasan jeruk purut  dengan 4 variasi konsentrasi yaitu 25%, 50%, 75% dan 100%. Dilakukan pula pengujian kontrol dengan aquades serta uji pembanding menggunakan pedikulosida kimia dengan kandungan permethrin 1%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa air perasan jeruk purut (Citrus hystrix) dapat membunuh kutu kepala dengan waktu kematian 6 menit 21 detik (konsentrasi 25%), 4 menit 25 detik (konsentrasi 50%), 2 menit 8 detik (konsentrasi 75%) dan waktu 1 menit 6 detik (100%).

References

Albashtawy M, Hasna F. Pediculosis capitis among primary-school children in mafraq governorate jordan. Eastern Mediterranean Health Journal La Revue de Santé de la Méditerranéeorientale, 2010;18(1):43-8.

Ansyah,A. 2013. Hubungan Personal Hygiene Dengan Angka Kejadian Pediculosis Capitis pada Santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalam sSurakarta. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Fadilah, H. 2015. Perbedaan Metode Ceramah Dan Leaflet Kapitis Di Pondok Pesantren Al-Mimbar Sambong dukuh Jombang. Skripsi. Jakarta: Universitas Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Jones, K and English III, J. 2003. Riview of Common Theurapeutic options In The United Sates For The Treatment of Pediculosis Capitis. Clinical Infections Deases, 36: 1355-61.

Lean EJ, Michael. 2013. IlmuPangan, Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hal.430-465.

Lesshaft H, Baier A, Guerra H, Terashima A, Feldmeier H. Prevalence and risk factors associated with pediculosis cappitis in an improverished urban community in Lima, Peru. Jurnal of Global Infectious Diseases Medknow Publication.2013;5(4):138-43.

Natadisastra D, Ridad A. 2009. Parasitologi kedokteran. Jakarta: EGC.

Nindia, Y. 2016. Pravalensi Infestasi Kutu Kepala dan Faktor Resiko Penularannya pada Anak sekolah Dasar di kota Sabang Provinsi Aceh. Skripsi. Bogor: Institusi Pertanian Bogor.

Safar, R. 2010. Parasitologi Kedokteran: Protozoologi, Entomologi dan Helmintologi. Cetakan I. Bandung: Yrama Widya.

Saenong, M.S., 2016. Tumbuhan Indonesia Potensial Sebagai Insektisida Nabati Untuk Mengendalikan Hama Kumbang Bubuk Jagung ( Sitophilus Spp.) Indonesian Plants Potential As Bioinsecticide For Controlling Maize Weevil ( Sitophilus Spp.). Litbang Pertanian, 35(3).

Sembel, Dantje. 2009. Entomologi Kedokteran. Yogyakarta. CV. Andi.

Singgih, H.S., Koesharto, FX, Kesumawati Hadi, U, Gunandini, D. J., Soviana, S., Wirawan, I. A., Chalidaputra, M., Rivai, M., Priyambodo, S., Yusuf, S., Utomo, S. 2006. Unit Kajian Pengendalian Hama Pemukiman. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Downloads

Published

2021-02-18

How to Cite

Hayati, I. (2021). MORTALITAS Pediculus humanus capitis TERHADAP AIR PERASAN Citrus histrix. Avicenna: Jurnal Ilmiah, 14(3). https://doi.org/10.36085/avicenna.v14i3.379
Abstract viewed = 568 times