HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERKAP KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2019

Authors

  • Wulandari Wulandari Wulandari Universitas Dehasen Bengkulu
  • Fitri Rahayu
  • Darmawansyah .

DOI:

https://doi.org/10.36085/avicenna.v14i02.374

Keywords:

Sanitasi Lingkungan, Riwayat Penyakit Infeksi, Stunting

Abstract

Latar Belakang : Kasus Stunting  di  Puskesmas  Kerkap  nomor  dua  tertinggi  di  Kabupaten  Bengkulu  Utara  sebesar  18,75%. Balita  stunting  pada Maret  2018 sebanyak 68  balita (18,84%) dan  pada  Juni  2018 sebanyak 45 balita (18,75). Sebanyak 40%  masyarakat  tidak memiliki akses sanitasi yang baik terkait kepemilikan jamban dan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), sehingga memicu  berbagai  sumber penyakit seperti, diare, hepatitis B serta penyakit lainnya. Selain itu riwayat penyakit infeksi seperti diare ataupun ISPA dapat memperburuk kondisi balita jika tidak ditangani dengan tepat.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2019.

Metode : Desain  penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan analitik cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 91 Ibu yang memliki Balita, pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling.

Hasil : Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting dengan p value (0,008) (OR=3,8; 95% CI= 1,5-10,04), dan ada hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting dengan p value (0,000) (OR=15,21; 95% CI= 4,6-49,4) di Wilayah kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara .

Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan yang bermakna antara sanitasi lingkungan dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2019. Saran, Diharapkan pihak puskesmas melakukan sosialisasi terkait sanitasi lingkungan dan penyakit infeksi yang dapat berpengaruh terhadap kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap.

 

 

Author Biography

Wulandari Wulandari Wulandari, Universitas Dehasen Bengkulu

Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu

References

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). 2017. 100 Kabupaten/Kota Prioritas Untik Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta Pusat.

Kementerian Kesehatan RI. 2016. Situasi balita Pendek. Kemenkes RI. Jakarta.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. 2017. Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Jakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. 2018. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Stunting Pada Pengasuh 1000 HPK. Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Bengkulu

Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara. 2018. Laporan Stunting Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara. Bengkulu Utara.

Desyanti dan Nindya A, N. 2017. Hubungan Riwayat Penyakit Diare dan Praktik Higiene dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya Open access under CC BY – SA license. Received 28-7-2017, Accepted 14-8-2017, Published online: 23-10-2017DOI : 10.2473/amnt.v1i3.2017.243-251.

Kementerian Kesehatan RI. 2018. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, Semester I 2018. Kemenkes RI. Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta.

Riwidikdo, H. 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia.

Rosiyati, Eka, Pratiwi, Erlina A.D., Poristinawati, Ina, Rahmawati, Erna, Nurbayani, Resita, Lestari, Sri, Wardani, Putri Sari, Nugroho, Muhammad Ridho. 2018. Faktor Determinan yang Mempengaruhi Stunting pada Anak (usia 0-59 Bulan) di Beberapa Negara Asia Tenggara, Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 4 No 3 (2018): Jurnal Kesehatan Komunitas

Adiyanti, M dan Besral. 2014. Pola Asuh Gizi, Sanitasi Lingkungan, dan Pemanfaatan Posyandu Dengan Kejadian Stunting pada Baduta di Indonesia (Analisis Data Riskesdas Tahun 2010). FKM UI. Depok.

Permatasari, D, F dan Sumarmi, S. 2018. Differences of Born Body Length, History of Infectious Diseases, and Development between Stunting and Non-Stunting Toddlers. Universitas Airlangga. Surabaya-Jawa Timur.JURNAL BERKALA EPIDEMIOLOGI Volume 6 Nomor 2 (2018) 182-191 DOI: 10.20473/jbe.v6i22018.182-191

Mentari, Suharmianti, Hermansyah, Agus, 2018. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Stunting Anak Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Upk Puskesmas Siantan Hulu Pontianak Nutrition Journal Vol 1, No 1 (2018): Maret 2018 ).

NasikhahR, MargawatiA. Faktor resiko kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan di kecamatan semarang timur. Journal of Nutrition College 2012;1(1):176-184.

Downloads

Published

2019-09-18

How to Cite

Wulandari, W. W., Rahayu, F., & ., D. (2019). HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERKAP KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2019. Avicenna: Jurnal Ilmiah, 14(02), 6–13. https://doi.org/10.36085/avicenna.v14i02.374
Abstract viewed = 3895 times