https://jurnal.umb.ac.id/index.php/pengabdianbumir/issue/feedJurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Rafflesia2025-08-01T17:38:29+08:00Ivan Achmad Nurcholisbumiraflesia@umb.ac.idOpen Journal Systems<p>Jurnal Pengabdian Masayarakat Bumi Rafflesia merupakan jurnal pengabdian masyarakat yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Jurnal ini merupakan media informasi, komunikasi dan sosialisasi hasil-hasil pengabdian masyarakat bagi Dosen dan Peneliti. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini berkaitan dengan hasil-hasil pegabdian kepada masyarakat, ide-ide bersifat interdisipliner atau ide-ide kreatif lainnya yang bersifat konstruktif. Jurnal ini diterbitkan tiga kali dalam setahun (April, Agustus, dan Desember). </p>https://jurnal.umb.ac.id/index.php/pengabdianbumir/article/view/8596PENGENALAN DUNIA AGRIBISNIS KEPADA SISWA TINGKAT SD “Bertani Itu Seru: Menanam Sayur Di Sekolah"2025-07-01T12:57:56+08:00Arum Rahmawatiys178@umkt.ac.idSyakira Ichandays178@umkt.ac.idYuli Setiowatiys178@umkt.ac.idAnugrahita Milenia Tri Haksamiys178@umkt.ac.idArdaniahys178@umkt.ac.idVeri Febrian Aminullahys178@umkt.ac.id<p>Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan judul "Pengenalan Dunia Agribisnis Kepada Tingkat SD" dan tema "Bertani Itu Seru: Menanam Sayur di Sekolah" bertujuan mengenalkan siswa pada dunia agribisnis melalui pengalaman langsung. Masalah yang muncul adalah minimnya pengetahuan siswa mengenai teknik pertanian dan pengelolaan sampah organik. Untuk menghadapi permasalahan ini, metode yang digunakan mencakup pelatihan menanam bibit cabai, di mana siswa diajarkan langkah-langkah menanam yang benar, mulai dari pemilihan bibit, persiapan media tanam, hingga perawatan dan panen. Selain itu, siswa juga mendapatkan informasi mengenai cara mengolah sampah organik menjadi pupuk, sehingga mereka dapat memahami pentingnya daur ulang dan keberlanjutan dalam bidang pertanian. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa mengenai teknik bercocok tanam yang baik, serta cara mengelola sampah organik. Siswa tampak sangat antusias selama proses menanam dan mendengarkan materi, serta mampu menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam proses melakukan bercocok tanam di sekolah. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa pengenalan dunia agribisnis melalui praktik langsung dan pendidikan tentang pengelolaan sampah organik dapat meningkatkan minat serta pengetahuan siswa, dan mendorong mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan keberlanjutan pangan. Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah untuk terus melestarikan lingkungan dengan cara bercocok tanam dan mengolah sampah.</p>2025-08-01T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Rafflesiahttps://jurnal.umb.ac.id/index.php/pengabdianbumir/article/view/8319KEWIRAUSAHAAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) SEBAGAI USAHA KREATIF BAGI GENERASI MUDA MUHAMMADIYAH 2025-05-30T09:57:36+08:00Anis Shofiyanishofiyanianis@gmail.comAgus Mulyadi Pshofiyanianis@gmail.comHadi Pramonoshofiyanianis@gmail.comHermin Endratnoshofiyanianis@gmail.comTotok Haryantoshofiyanianis@gmail.comAkhmad Fauzanshofiyanianis@gmail.comFitri Rakhmawatishofiyanianis@gmail.com<p>Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kader Pemuda Muhammadiyah, PCM Patikraja dalam bidang kewirausahaan, khususnya dalam pembuatan Pupuk Organik Cair (POC), pengelolaan keuangan berbasis akuntansi, serta pengemasan dan pemasaran produk. Permasalahan dominan yang dihadapi mitra adalah belum dimilikinya pengetahuan dan ketrampilan mitra tentang pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah sampah organik, akuntansi sederhana dan pemasaran produk POC. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan transfer teknologi terkait pengolahan limbah sampah organik menjadi POC yang dapat berjalan secara berkelanjutan dan dapat memberikan keuntungan secara ekonomi. Kegiatan ini dilaksanakan melalui pelatihan yang melibatkan teori dan praktik langsung, di mana para peserta diberikan pemahaman tentang proses pembuatan POC yang efektif, pengelolaan keuangan yang transparan dan sesuai standar akuntansi, serta teknik pengemasan dan strategi pemasaran yang tepat guna untuk meningkatkan daya saing produk. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada keterampilan peserta, terutama dalam hal pemahaman pembuatan POC yang berkualitas, pengelolaan keuangan yang efisien, dan kemampuan untuk memasarkan produk secara lebih efektif. Penerapan IPTEK dalam kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga memperkuat kapasitas kader dalam menghadapi tantangan kewirausahaan di bidang pertanian dan lingkungan hidup.</p>2025-08-01T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Rafflesiahttps://jurnal.umb.ac.id/index.php/pengabdianbumir/article/view/8736EDUKASI PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL MELALUI VIDEO INTERAKTIF DI SDN 60 PALEMBANG 2025-07-19T13:11:20+08:00Eti Sumarnietisumarni@gmail.comSiswanto Pabidangspabidang32@gmail.comFatya Nurul Hanifahfatya.nh@gunabangsa.ac.id<p>Kekerasan seksual terhadap anak-anak merupakan persoalan serius yang kian marak terjadi dan menjadi perhatian nasional maupun global. Anak usia remaja awal berada dalam tahap perkembangan emosi dan psikososial yang cukup rentan, sehingga mereka menjadi salah satu kelompok yang sangat mudah menjadi korban kekerasan seksual jika tidak dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan perlindungan diri. Sayangnya, pendidikan seksual secara komprehensif masih minim diberikan di lingkungan sekolah dasar. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya edukatif yang tepat, menarik, dan sesuai dengan perkembangan usia anak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja awal mengenai pencegahan kekerasan seksual dengan menggunakan media video interaktif. Kegiatan dilaksanakan di SDN 60 Palembang dengan sasaran siswa kelas 5 dan 6. Metode yang digunakan adalah edukasi dengan memutar video interaktif edukatif dari Kemendikbud RI, disertai penjelasan langsung, diskusi interaktif, serta evaluasi melalui pre dan post-test. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan siswa setelah dilakukan intervensi edukatif. Rata-rata skor post-test lebih tinggi dibandingkan dengan pre-test, yang menunjukkan bahwa video interaktif dapat menjadi media yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa mengenai kekerasan seksual dan pentingnya perlindungan diri. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah dan tenaga pendidik dalam menyampaikan pendidikan seksual secara tepat dan ramah anak.</p>2025-08-01T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Rafflesiahttps://jurnal.umb.ac.id/index.php/pengabdianbumir/article/view/8396PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK KULTUR JARINGAN ANGGREK PADA PEGIAT KONSERVASI DI DESA NGESREPBALONG UNTUK MEMPERKUAT PROGRAM DESA WISATA2025-07-04T16:35:09+08:00Enni Rahayuenni_sr@mail.unnes.ac.idYustinus Ulung Anggraitoanggraitoulung27@mail.unnes.ac.idAndin Irsadiandin.sha@mail.unnes.ac.idFitri Arum Sasienni_sr@mail.unnes.ac.idKhairunnisaenni_sr@mail.unnes.ac.idMirzalul Umamenni_sr@mail.unnes.ac.id<p>Ngesrepbalong yang terletak di Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah sangat aktif melakukan kegiatan konservasi alam, antara lain konservasi anggrek spesies dari Gunung Ungaran. Untuk mendukung konservasi anggrek, pada tahun 2023 di desa tersebut telah didirikan laboratorium kultur jaringan tanaman (KJT) skala sederhana, namun keterampilan mitra menggunakannya baru mencapai 30%. Permasalahan tersebut diakibatkan oleh 1) keterampilan menggunakan alat laboratorium dan melaksanakan tahap-tahap KJT belum optimal, serta 2) jumlah dan jenis alat dan bahan laboratorium belum mencukupi. Solusi yang telah dilakukan adalah menyelenggarakan pelatihan tentang 1) teknik penggunaan alat laboratorium dan teknik melaksanakan tahap-tahap KJT, serta 2) pengadaan tambahan alat dan bahan laboratorium KJT. Peserta kegiatan atau mitra sasaran adalah 13 orang pegiat konservasi. Kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan, peragaan, praktek, pengadaan alat dan bahan laboratorium, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 1) 77% peserta mencapai pemahaman kategori baik dan sangat baik tentang penggunaan alat dan teknik KJT dan 100% peserta mempunyai ketrampilan yang baik dalam membuat media KJT dan melakukan aklimatisasi plantlet, dan 2) terdapat peningkatan 18 jenis alat dan 20 jenis bahan laboratorium sehingga Laboratorium KJT Desa Ngesrepbalong memadai untuk melakukan perbanyakan anggrek dengan teknik KJT skala sederhana. Ketrampilan melakukan teknik KJT yang baik ditunjukkan dari media kultur yang dibuat peserta 100% berhasil memadat, homogen dan tidak mengalami kontaminasi dan 98% plantlet hasil aklimatisasi tumbuh secara optimal di rumah kasa. Adanya laboratorium dan ketrampilan KJT dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi alternatif obyek kunjungan wisata berbasis pendidikan di Desa Ngesrepbalong yang telah ditetapkan sebagai desa wisata.</p>2025-08-01T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Rafflesiahttps://jurnal.umb.ac.id/index.php/pengabdianbumir/article/view/8479TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN LIMBAH KULIT PISANG MENJADI VINEGAR DALAM MENINGKATAN NILAI EKONOMI PISANG KELOMPOK TANI MAWAR DI DESA PERBO2025-06-16T17:23:52+08:00Rita Hayatiritahayati@umb.ac.idJafrizalritahayati@umb.ac.idNeti Kesumawatiritahayati@umb.ac.idEdi Efritaritahayati@umb.ac.idMaheran Mulyadiritahayati@umb.ac.idSurya Ade Saputraritahayati@umb.ac.id<p>Pisang merupakan komoditi hortikultura terbesar di Desa Perbo Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu yang dikenal dengan Pisang Ambon Curup. Ketersediaan pisang yang melimpah dengan rata-rata produksi 69.088,30 kwintal/tahun pada tahun 2023 potensi besar ini belum sepenuhnya termanfaatkan secara optimal seperti limbah kulit pisang yang masih terbuang selama ini dianggap sebagai limbah yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan berupa sampah yang tidak mempunyai nilai ekonomi, padahal kulit pisang memiliki kandungan nutrisi yang berpotensi untuk dapat dimanfaatkan kembali dan memiliki potensi kandungan nutrisinya yang bermanfaat untuk kesehatan. Hal ini sangat diperlukan pengolahan kulit buah pisang menjadi Vinegar Perlu pengabdian kepada masyarakat dengan teknologi tepat guna untuk dapat meningkatkan nilai ekonomi pisang dan memanfaatkan limbah kulit pisang menjadi lebih bernilai dan tidak mencemari lingkungan. Tujuan pengabdian adalah untuk mengatasi permasalahan nilai ekonomi rendah pada kulit pisang ambon melalui Teknologi tepat guna dengan memanfaatkan kulit pisang menjadi Vinegar (Cuka kulit Pisang). Metode yang digunakan meliputi sosialisasi potensi kulit pisang, pelatihan teknologi fermentasi menjadi Vinegar dengan starter, pendampingan proses produksi hingga analisis sederhana kualitas produk akhir. Hasil pengabdian menunjukkan Kelompok Tani Mawar mampu menguasai teknologi pembuatan vinegar kulit pisang dengan baik. Produk Vinegar yang dihasilkan menunjukkan karakteristik organoleptik yang dapat diterima dan berpotensi dikembangkan lebih lanjut. Peningkatan nilai ekonomi pisang ambon pada bagian limbahnya menjadikan peluang usaha baru dan mengurangi limbah organik, dengan teknologi tepat guna ini kelompok tani Mawar memiliki semangat yang tinggi untuk mengembangkan usaha yang memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan pendapatan masyarakat serta pengelolaan lingkungan.</p>2025-08-01T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Rafflesia