Lateralisasi https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi <p><strong>Jurnal lateralisasi</strong> merupakan jurnal terbitan di bawah <a href="#top">Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu.</a> Jurnal ini membahas tentang Penelitian Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Daerah yang merupakan jurnal berbasis Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, beserta penelitian yang berkaitan dengan implementasi dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia</p> Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu en-US Lateralisasi 2354-936X PERSAJAKAN AKHIR PANTUN DALAM ANTOLOGI SUARA HATI SEORANG IBU KARYA Hj. YUSLIDAR, M.Pd. https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/6683 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pendeskripsian pola persajakan akhir pantun dalam antologi <em>Suara Hati Seorang Ibu </em>Karya Hj. <em>Yuslidar, S.Pd. </em>Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Data dalam penelitian adalah kata-kata dalam larik-larik pantun yang berposisi di akhir larik yang merupakan persajakan akhir pantun. Sumber data penelitian adalah 92 bait pantun yang dimuat dalam antalogi <em>Suara Hati Seorang Ibu </em>karya Hj. Yuslidar, S. Pd,. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan (<em>library research</em>) dan analisis data dilakukan dengan mengimplementasikan pendekatan stilistika sastra. Hasil penelitian penyatakan pola persajakan akhir pantun dalam antologi <em>Suara Hati Seorang Ibu </em>Karya Hj. <em>Yuslidar, S.Pd. </em>berpola (a-b-a-b) dan (a-a-a-a); persajakan akhir yang berpola (a-b-a-b) dominan digunakan penulis; dan pola persajakan akhir pantun berupa sajak penuh dan sajak paruh.</p> elyusra - elyusra Ira Yuniati Vika Dwi Kencana Selvi Miana Oktavia Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-07-27 2024-07-27 12 01 1 12 10.36085/lateralisasi.v12i01.6683 SISTEM DAN PERGESERAN PEMAKAIAN KATA SAPAAN KEKERABATAN DALAM BAHASA SERAWAI DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/6663 <p><strong><em>Abstract </em></strong></p> <p>Bahasa Serawai adalah bahasa daerah yang dituturkan oleh masyarakat Serawai. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan oleh masyarakat penuturnya. Bahasa Serawai juga meruapakan sebagai alat komunikasi mempunyai sistem yang berbeda dengan bahasa daerah lain. Perbedaan itu dari segi pemakaian, maupun dari segi istilah yang digunakan dalam menyapa. Perkembangan zaman mempengaruhi penggunaan kata sapaan dalam masyarakat Serawai. Pengaruh tersebut ditandai dengan mulai bergesernya penggunaan kata sapaan, karena dipengaruhi oleh unsur bahasa daerah lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem dan pergeseran pemakaian kata sapaan kekerabatan dalam bahasa Serawai. Penelitian ini menggunakan metode <em>purposive</em> atas dasar variasi yang diketahui penulis. Maksudnya, bila tidak ditemukan lagi variasi yang baru dalam menyapa, maka dalam pengambilan data untuk informan berikutnya dihentikan. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan penggolongan kata sapaan kekerabatan dalam bahasa Serawai dapat dirinci sebagai berikut: (1) kata sapaan istilah kekerabatan diantaranya <em>mak, mak +nama anak pertama, Ibu, bu,&nbsp; mama, bak, bak +nama anak pertama, ayah, bapak, papa, wa, inga, dodo, wadang, dang, pak dang, mak dang,&nbsp; donga, Cik, kakak, abang, udaw, pak waw, ngah, anya, ndah, bunda, uncu, wan, paman, Om, bu, niniak, datuk, wak, dek, nak, </em>dan <em>bibi </em>(2) kata sapaan kata ganti orang kedua yakni <em>dighi</em> “Anda” dan <em>kaba</em>&nbsp; “Anda.</p> Jelita - Zakaria Yanti Paulina Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-07-27 2024-07-27 12 01 13 25 10.36085/lateralisasi.v12i01.6663 ANALISIS KEBUTUHAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BAHASA INDONESIA BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 REJANG LEBONG https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/6569 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan guru, siswa dan dokumen terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Bahasa Indonesia. Penelitian ini mengggunakan metode penelitian Research and Development dengan model ADDIE. Penelitian ini hanya membahas tahap pertama model ADDIE yaitu tahap analisis. Data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru Bahasa Indonesia kelas X, 36 siswa kelas X dan dokumen LKPD Bahasa Indonesia yang digunakan oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Rejang Lebong. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket analisis kebutuhan guru, angket analisis kebutuhan siswa dan angket analisis dokumen LKPD. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kebutuhan guru terhadap LKPD Bahasa Indonesia Berbasis Kearifan Lokal mencapai &nbsp;99,7 % sedangkan siswa sebesar 91,8 % dengan kategori sangat butuh. Kemudian dokumen LKPD yang digunakan saat ini dikategorikan cukup dengan tingkat kelayakan 67 %. Jadi secara keseluruhan guru dan siswa SMA Negeri 1 Rejang Lebong membutuhkan LKPD Bahasa Indonesia Berbasis Kearifan Lokal.</p> Shesilia Cintari Maria Botifar Agita Misriani Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-07-27 2024-07-27 12 01 26 35 10.36085/lateralisasi.v12i01.6569 PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA TEKS ANEKDOT MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA KELAS X DI SMK MA’ARIF NU DORO https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/6593 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran keterampilan berbicara teks anekdot menggunakan media video pada siswa kelas X di SMK Ma’arif NU Doro. Rumusan permasalahan ini adalah bagaimanakah pembelajaran keterampilan berbicara teks anekdot pada siswa kelas X di SMK Ma’arif NU Doro. Sehingga metode yang digunakan untuk memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Untuk data perimer meliputi wawancara dan modul ajar, sedangkan data sekunder meliputi data nilai, hasil video, dan dokumentasi proses pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara teks anekdot menggunakan media video di kelas X TKJ 2 berjalan dengan lancar dan sebagian peserta didik mendapatakan nilai diatas KKM. Pembelajaran keterampilan ini digunakan untuk melatih kemampuan keterampilan berbicara peserta didik dalam menyampaikan sebuah aspirasi dikalangan masyarakat menggunakan media video melalui media sosial yaitu TikTok. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.</p> <p><strong>Kata Kunci : keterampilan berbicara, media video, dan teks anekdot.</strong></p> Fildzah Shabrina Ramadhani Kusyanto Fahrudin Eko Hardiyanto Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-07-27 2024-07-27 12 01 36 44 10.36085/lateralisasi.v12i01.6593 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL MENULIS TEKS CERITA INSPIRATIF PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 3 ULUJAMI https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/6598 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran keterampilan menulis teks cerita inspiratif dengan menggunakan model pembelajaran <em>discovery learning </em>pada peserta didik kelas IX di SMP Negeri 3 Ulujami. Rumusan permasalahan ini adalah bagaimana pembelajaran keterampilan menulis teks cerita inspiratif dengan menggunakan model pembelajaran <em>discovery learning </em>pada peserta didik kelas IX di SMP Negeri 3 Ulujami. Metode yang digunakan untuk memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi hasil wawancara dan modul ajar, sedangkan data sekunder meliputi data nilai, hasil menulis teks cerita inspiratif peserta didik, serta dokumtasi proses pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis teks cerita inspiratif enggunakan model pembelajaran <em>discovery learning </em>di kelas IX D berjalan lancar dan tidak ada peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM. Media yang digunakan dalam pembelajaran yaitu dengan memanfaatkan media sosial seperti YouTube, Instagram, maupun Tiktok. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: keterampilan menulis, <em>discovery learning</em>, dan teks cerita inspiratif</p> Hesti Ayu Kusumaningrum Fahrudin Eko Hardiyanto Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-07-27 2024-07-27 12 01 45 54 10.36085/lateralisasi.v12i01.6598 GAYA BAHASA SINDIRAN DALAM PODCAST KAESANG DAN KIKY SAPUTRI DI YOUTUBE https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/6664 <p>Penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis penggunaan gaya bahasa sindiran dalam <em>podcast</em> Kaesang dan Kiky Saputri di <em>youtube</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis gaya bahasa sindiran dalam <em>podcast </em>Kaesang dan Kiky Saputri di <em>youtube. </em>Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dari penelitian ini adalah kanal <em>youtube </em>Kaesang dan Kiky Saputri. Data penelitian ini berupa gaya bahasa sindiran dalam ujaran sindiran yang dilakukan oleh Kaesang, Kiky Saputri dan bintang tamu pada <em>podcast</em> dalam kanal <em>youtube </em>Kaesang Pangarep BY Gk Hebat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik simak, dengan langkah-langkah: (1) Menonton gaya bahasa sindiran dalam kanal <em>youtube</em> Kaesang dan Kiky Saputri, (2) Menyimak gaya bahasa sindiran, (3) Mencatat data-data dan membuat nomor data, (4) Menonton kembali <em>podcat </em>Kaesang dan Kiky Saputri di <em>youtube</em>. Teknik analisis data yang dilakukan dengan cara: (1) Data yang telah dikelompokkan dalam tebel data selanjutnya diklasifikasi gaya bahasa yakni, gaya bahasa sindiran, (2) Dianalisis berdasarkan gaya bahasa yakni, gaya bahasa sindiran. (3) Hasil analisis gaya bahasa sindiran kemudian memberikan interprestasi. (4) Menarik kesimpulan laporan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis ditemukan gaya bahasa sindiran dalam <em>podcast </em>Kaesang dan Kiky Saputri di <em>youtube</em> maka menarik kesimpulan. Terdapat penggunaan gaya bahasa sindiran dalam <em>podcast </em>Kaesang dan Kiky Saputri di <em>youtube. </em>Pada acara <em>podcast </em>di kanal <em>youtube </em>ditemukan gaya bahasa sindiran ironi, gaya bahasa sindiran sinisme, gaya bahasa sindiran sarkasme, gaya bahasa sindiran satire dan gaya bahasa sindiran innuendo. Gaya bahasa sindiran yang paling dominan adalah sinisme. Gaya bahasa sindiran yang jarang muncul atau yang sedikit muncul yaitu gaya bahasa sindiran innuendo. Gaya bahasa sindiran pada acara <em>podcast </em>dalam kanal <em>youtube</em> Kaesang dan Kiky menjadi media dalam menyampaikan keresahan dan kritikan namun disampaikan dengan cara lucu oleh komedian sebagai penutur dalam kanal <em>youtube </em>sehingga sindiran dan keresahan tersampaikan dengan baik tetapi tidak menyakiti hati seseorang yang disindir tersebut.</p> Hafiz Gunawan Ella Hertita Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-07-27 2024-07-27 12 01 55 62 10.36085/lateralisasi.v12i01.6664 PENGARUH BAHASA DAERAH TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA KELAS VII PADA SISWA SMP NEGERI 55 BENGKULU UTARA TAHUN AJARAN 2023/2024 https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/6681 <p>Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana penggunaan bahasa daerah pada siswa kelas VII <br />SMPN 55 Bengkulu Utara Tahun Ajaran 2023/2024, 2) bagaimana penggunaan bahasa Indonesia pada siswa kelas VII <br />SMPN 55 Bengkulu Utara Tahun Ajaran 2023/2024, 3) bagaimana pengaruh bahasa daerah terhadap penggunaan bahasa <br />Indonesia Kelas VII pada Siswa SMP Negeri 55 Bengkulu Utara Tahun Ajaran 2023/2024. Dengan Tujuan penelitian yaitu <br />1) untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa daerah kelas VII pada Siswa SMP Negeri 55 Bengkulu Utara Tahun Ajaran <br />2023/2024, 2) untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa Indonesia kelas VII pada siswa SMP Negeri 55 Bengkulu Utara <br />Tahun Ajaran 2023/2024, 3) untuk mendeskripsikan pengaruh bahasa daerah terhadap penggunaan bahasa Indonesia kelas <br />VII pada siswa SMP Negeri 55 Bengkulu Utara Tahun Ajaran 2023/2024. Metode penelitian yang digunakan dalam <br />penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendektan kuantitatif. Teknik analisis data yang peneliti lakukan yaitu <br />teknik wawancara dan angket. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan 1) bahasa daerah lebih sering digunakan oleh <br />siswa dari pada menggunakan bahasa Indonesia, karena dapat dilihat dari hasil persentasenya penggunaan bahasa daerah <br />sebanyak 44% dibandingkan dengan penggunaan bahasa Indonesia hanya berkisar 39,7% saja, 2) adanya hubungan antara <br />bahasa daerah (Varabel X) terhadap bahasa Indonesia (Variabel Y), 3) hipotesis dari hasil uji t didapat hasil t_hitung sebesar <br />5,4523, berarti t_hitung &gt; t_tabel (5,4523 &gt; 0,3515) yang berarti bahasa daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap <br />bahasa Indonesia. Berdasarkan kesimpulan maka saran dari dalam penelitian ini yaitu 1) bagi siswa untuk meningkatkan <br />keterampilan berbahasa, sebenarnya penggunaan bahasa daerah itu juga penting bagi siswa, 2) bagi guru untuk <br />meningkatkan keterampilan berbahasa. Sekolah merupakan lingkungan formal yang dapat membentuk kepribadian siswa <br />supaya memiliki kepribadian berkarakter. Seharunya guru mendukung dan memberikan hal-hal yang baik dan benar dalam <br />menggunakan bahasa Indonesia di saat pembelajaran berlangsung di kelas maupun di luar kelas karena guru kunci ilmu <br />pengetahuan bagi siswa, 3) bagi kepala sekolah penelitian ini dapat dijadikan masukan atau intropeksi diri supaya sekolah <br />lebih bisa memperhatikan cara siswa maupun guru saat berkomunikasi di lingkungan sekolah. <br />Kata Kunci: bahasa daerah, bahasa Indonesia, pengaruh penggunaan bahasa.</p> Ayu Wulandari Mahdijaya Man Hakim Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-07-27 2024-07-27 12 01 63 72 10.36085/lateralisasi.v12i01.6681 PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SELAMAT TINGGAL KARYA TERE LIYE https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/6682 <p>Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana psikologis tokoh utama dalam novel <em>Selamat Tinggal </em>karya Tere Liye. Berdasarkan masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini Tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut: mendeskripsikan psikologis tokoh utama dalam novel <em>Selamat Tinggal </em>karya Tere Liye. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (1) peneliti membaca secara keseluruhan novel <em>Selamat Tinggal </em>karya Tere Liye, (2) membaca ulang novel <em>Selamat Tinggal </em>karya Tere Liye sambil menandai bagian karya yang berhubungan dengan masalah penelitian itu tokoh utama dalam teks kejiwaan atau psikologis tokoh utama dengan menggaris bawahi dengan tinta. (3) mengumpulkan seluruh bukti terkait tokoh utama yang sudah ditandai pada teks novel <em>Selamat Tinggal </em>Karya Tere Liye ke dalam daftar pengumpulan data. Teknik analisis data adalah (1) Kutipan yang mendukung tentang tokoh utama dalam novel tersebut. (2) Kutipan yang telah dikumpulkan pada daftar data, kemudian diklasifikasi berdasarkan bentuk psikologis tokoh. (3) Kutipan kutipan aspek psikologis tokoh yang sama dikelompokkan menjadi satu kelompok. (4) Masing-masing klasifikasi aspek psikologis tokoh dianalisis lebih lanjut untuk dideskripsikan. (5) Diinterpretasikan lebih lanjut aspek psikologis tokoh dalam novel <em>Selamat Tinggal </em>karya Tere Liye. (6) Ditarik kesimpulan dalam penelitian. Berdasarkan hasil penelitian data keseluruhan psikologis tokoh utama dalam novel <em>Selamat Tinggal </em>karya Tere Liye yaitu berjumlah 20 data, yang meliputi Psikologis senang muncul sebanyak 8 kali dengan pembagian Bahagia berjumlah 6 data dan Cinta berjumlah 2 data. Psikologis sedih muncul sebanyak 5 kali dengan pembagian pilu berjumlah 1 data, hampa berjumlah 1 data, dan depresi berjumlah 3 data. Psikologis takut muncul sebanyak 2 kali dengan pembagian khawatir berjumlah 1 data dan cemas berjumlah 1 data. Kemudian psikologis marah muncul sebanyak 5 kali dengan pembagian kesal berjumlah 5 data.</p> <p><strong>Kata Kunci </strong>: <strong><em>Novel Selamat Tinggal Karya Tere Liye, Psikologis, Tokoh Utama.</em></strong></p> Aresti Polinda Ira Yuniati Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-07-27 2024-07-27 12 01 73 85 10.36085/lateralisasi.v12i01.6682 ILOKUSI DALAM FILM “KUN ANA WA ANTA” KARYA RINA NOVITA https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/6556 <p>Penelitian ini fokus pada penelitian pragmatik kajian tindak tutur ilokusi yang mencakup verba tuturan dalam film “Kun Ana Wa Anta” karya Rini Novita. Pragmatik merupakan ilmu yang berhubungan dengan makna yang mempelajari mengenai maksud dari tuturan dalam penerapan bahasa pada kehidupan sehari-hari. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu bagaimanakah verba ilokusi yang muncul dalam film <em>“Kun Ana Wa Anta”</em> karya Rini Novita. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan verba ilokusi yang muncul dalam film <em>“Kun Ana Wa Anta”</em> karya Rini Novita. Manfaat penelitian ini, yaitu maanfaat teoretis dan manfaat praktis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu simak bebas libat cakap (SBLC) dan menggunakan teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan teknik pilah. Penelitian ini menghasilkan tuturan ilokusi (1) verba bertanya, (2) verba menyarankan, (3) verba berterima kasih, (4) verba berjanji, (5) verba mendesak, (6) verba memuji, dan (7) verba menyuruh. Menganalisis bagaimana tuturan ilokusi dalam film dialog “Kun Ana Wa Anta” karya Rini Novita dapat memberikan manfaat sebagai sumber pengetahuan tentang ilokusi.</p> <p><em><strong>Kata Kunci </strong>: Film, ilokusi, pragmatik, verba.</em></p> <p><strong> </strong></p> Nabilla Qurotul Aini Abu Bakar Ika Arifianti Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-07-27 2024-07-27 12 01 86 95 10.36085/lateralisasi.v12i01.6556 GAYA BAHASA ANIES BASWEDAN DALAM ACARA DESAK ANIES DI KOMPAS TV https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/6660 <p>Berdasarkan masalah dalam penelitian ini yaitu apa saja gaya bahasa yang digunakan Anies Baswedan dalam acara Desak Anies di Kompas TV?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya bahasa yang digunakan Anies Baswedan dalam acara Desak Anies di Kompas TV. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 12 jenis gaya bahasa retoris dan kiasan. Diantaranya ada 8 jenis gaya bahasa retoris dan 4 jenis gaya bahasa kiasan. Adapun peneliti menemukan 8 jenis variasi gaya bahasa retoris yang terdapat dalam tuturan Anies diantaranya : (a) aliterasi muncul sebanyak 11 kali, (b) asonansi muncul sebanyak 26 kali, (c) apofasis muncul sebanyak 1 kali, (d) asindeton muncul sebanyak 5 kali, (e) polisindeton muncul sebanyak 7 kali, (f) litotes muncul sebanyak 2 kali, (g) pleonasme muncul sebanyak 2 kali dan (h) erotesis muncul sebanyak 2 kali. Sedangkan pada gaya bahasa kiasan terdapat 4 jenis variasi gaya bahasa kiasan yang peneliti temui diantaranya : (a) metafora muncul sebanyak 2 kali, (b) alusi muncul sebanyak 1 kali, (c) hipalase muncul sebanyak 1 kali dan (d) innuendo muncul sebanyak 1 kali.</p> ajat - manjato Widyadhari Nabilah Putri Man Hakim Solehan Solehan Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-07-27 2024-07-27 12 01 96 106 10.36085/lateralisasi.v12i01.6660 CAMPUR KODE DALAM PIDATO ANIES RASYID BASWEDAN https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/6747 <p id="E1862" class="x-scope qowt-word-para-2"><span id="E1863">Abstrak</span></p> <p id="E1864" class="x-scope qowt-word-para-3"><span id="E1866">Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk jenis campur kode dalam pidato Anies Rasyid Baswedan?</span><span id="E1868"> </span><span id="E1870">Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara rinci dan mendalam tentang bentuk jenis campur kode dalam pidato Anies Rasyid Baswedan.</span><span id="E1872"> </span><span id="E1874">Manfaat penelitian ini adalah (1) Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan di bidang sosilinguistik terutama tentang campur kode untuk pengembangan sosiolinguistik di Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Bengkulu.</span><span id="E1876"> Serta sebagai bahan referensi untuk penelitian yang </span><span id="E1878">sama</span><span id="E1880"> mengenai campur kode. (2) Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan kepada peneliti lain yang </span><span id="E1882">akan</span><span id="E1884"> menganalisis hal yang sama dalam bidang sosiolinguistik dan juga penelitian ini diharapkan dapat memberikan pembaca khususnya mahasiswa untuk belajar ilmu sosiolinguistik khususnya untuk menambah pengetahuan mereka tentang alih kode dan campur kode. </span><span id="E1886">Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.</span><span id="E1888"> </span><span id="E1890">Data dalam penelitian ini adalah campur kode dalam pidato Anies Rasyid Baswedan yaitu tiga buah pidato, sedangkan sumber datanya adalah video Anies Rasyid Baswedan yang diambil di media Youtobe.</span><span id="E1892"> Pengumpulan data dilakukan dengan </span><span id="E1894">cara</span><span id="E1896"> teknik dokumentasi, teknik simak dan teknik pencatatan sehingga, data yang dihasilkan dari tiga buah video tersebut terdapat 50 campur kode. Berdasarkan hasil analisis bahwa campur kode dalam pidato Anies Rasyid Baswedan ditemukan dua jenis campur kode yaitu (1) campur kode ke dalam (Inner Code Mixing) ditemukan 1 data dan (2) campur kode ke luar (outer code mixing) ditemukan sebanyak 49 data. </span><span id="E1898">Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa campur kode dalam pidato Anies Rasyid Baswedan yang lebih dominan digunakan adalah jenis campur kode ke luar (outer code mixing) sebanyak 49 data.</span></p> <p id="E1900" class="x-scope qowt-word-para-3"><span id="E1901">Kata Kunci: Anies Rasyid Baswedan, Campur Kode, Pidato</span></p> Hasmi Suyuthi Audia Zakkyah Amran Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-07-27 2024-07-27 12 01 107 116 10.36085/lateralisasi.v12i01.6747 PSIKOLOGIS NOVEL SESUK KARYA TERE LIYE https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/6713 <p id="E180" class="x-scope qowt-word-para-1"><span id="E181">ABSTRAK</span></p> <p id="E182" class="x-scope qowt-word-para-3"><span id="E183">Kata Kunci: </span><span id="E184"> </span><span id="E185">Psikologis, Gadis, Novel</span></p> <p id="E186" class="x-scope qowt-word-para-2"><span id="E188">Tujuan</span><span id="E190"> </span><span id="E192">penelitian</span><span id="E194"> </span><span id="E196">ini</span><span id="E198"> </span><span id="E200">untuk</span><span id="E202"> </span><span id="E204">mengetahui</span><span id="E206"> </span><span id="E207">psikologis </span><span id="E208">novel </span><span id="E209">S</span><span id="E211">esuk</span><span id="E213"> K</span><span id="E214">arya</span><span id="E215"> </span><span id="E216">Tere Liye. </span><span id="E218">Mendeskripsikan</span><span id="E220"> </span><span id="E222">kepribadian</span><span id="E224"> yang </span><span id="E226">dialami</span><span id="E228"> </span><span id="E230">tokoh</span><span id="E232"> </span><span id="E233">Gadis </span><span id="E235">dalam</span><span id="E237"> </span><span id="E238">novel </span><span id="E239">S</span><span id="E241">esuk</span><span id="E243"> K</span><span id="E244">arya</span><span id="E245"> </span><span id="E246">Tere Liye</span><span id="E247">. Data </span><span id="E249">teks</span><span id="E251"> yang </span><span id="E253">dianalisis</span><span id="E255"> </span><span id="E257">berdasarkan</span><span id="E259"> </span><span id="E261">metode</span><span id="E263"> yang </span><span id="E265">digunakan</span><span id="E267"> </span><span id="E269">dalam</span><span id="E271"> </span><span id="E273">mengkaji</span><span id="E275"> </span><span id="E276">psikologis </span><span id="E277">novel </span><span id="E278">S</span><span id="E280">esuk</span><span id="E282"> K</span><span id="E283">arya</span><span id="E284"> </span><span id="E285">Tere Liye</span><span id="E286"> </span><span id="E288">adalah</span><span id="E290"> </span><span id="E292">metode</span><span id="E294"> </span><span id="E296">deskriptif</span><span id="E298"> </span><span id="E300">analitik</span><span id="E302">. </span><span id="E304">Deskriptif</span><span id="E306"> </span><span id="E308">analitik</span><span id="E310"> </span><span id="E312">dilakukan</span><span id="E314"> </span><span id="E316">dengan</span><span id="E318"> </span><span id="E320">cara</span><span id="E322"> </span><span id="E324">pendeskripsian</span><span id="E326"> </span><span id="E328">fakta-fakta</span><span id="E330"> yang </span><span id="E332">kemudian</span><span id="E334"> </span><span id="E336">disusul</span><span id="E338"> </span><span id="E340">dengan</span><span id="E342"> </span><span id="E344">analisi</span><span id="E345">s</span><span id="E347">. </span><span id="E349">Dengan</span><span id="E351"> </span><span id="E353">melihat</span><span id="E355"> data-data yang </span><span id="E357">terdapat</span><span id="E359"> di </span><span id="E361">dalam</span><span id="E363"> </span><span id="E364">psikologis </span><span id="E365">novel </span><span id="E366">S</span><span id="E368">esuk</span><span id="E370"> K</span><span id="E371">arya</span><span id="E372"> </span><span id="E373">Tere Liye</span><span id="E374">. Hasil </span><span id="E376">penelitian</span><span id="E378"> </span><span id="E380">menunjukkan</span><span id="E382"> </span><span id="E384">bahwa</span><span id="E386"> </span><span id="E388">Dalam</span><span id="E390"> </span><span id="E392">bab</span><span id="E394"> </span><span id="E396">ini</span><span id="E398"> </span><span id="E400">akan</span><span id="E402"> </span><span id="E404">disimpulkan</span><span id="E406"> </span><span id="E408">hasil</span><span id="E410"> </span><span id="E412">analisis</span><span id="E414"> </span><span id="E416">kajian</span><span id="E418"> </span><span id="E420">unsur</span><span id="E422"> </span><span id="E424">instrinsik</span><span id="E426"> </span><span id="E428">tema</span><span id="E430"> </span><span id="E432">cerita</span><span id="E434"> </span><span id="E435">psikologis </span><span id="E436">novel </span><span id="E437">S</span><span id="E439">esuk</span><span id="E441"> K</span><span id="E442">arya</span><span id="E443"> </span><span id="E444">Tere Liye </span><span id="E446">adalah</span><span id="E448"> </span><span id="E450">me</span><span id="E451">ngenai</span><span id="E453"> </span><span id="E455">perjuangan</span><span id="E457"> </span><span id="E459">hidup</span><span id="E461"> </span><span id="E462">Gadis</span><span id="E463">. Alur </span><span id="E465">ceritanya</span><span id="E467"> </span><span id="E469">merupakan</span><span id="E471"> </span><span id="E473">peristwa-peristiwa</span><span id="E475"> yang </span><span id="E477">terangkai</span><span id="E479"> </span><span id="E481">secara</span><span id="E483"> </span><span id="E485">padu</span><span id="E487"> dan </span><span id="E489">dipertimbangkan</span><span id="E491"> </span><span id="E493">secara</span><span id="E495"> </span><span id="E497">matang</span><span id="E499"> oleh </span><span id="E501">pengarang</span><span id="E503">. </span><span id="E505">Peristiwa-peristiwa</span><span id="E507"> </span><span id="E509">inilah</span><span id="E511"> </span><span id="E513">diberi</span><span id="E515"> </span><span id="E517">tekanan</span><span id="E519"> </span><span id="E521">untuk</span><span id="E523"> </span><span id="E525">membentuk</span><span id="E527"> </span><span id="E529">karakter</span><span id="E531"> </span><span id="E533">tokoh</span><span id="E535"> </span><span id="E537">dalam</span><span id="E539"> </span><span id="E541">cerita</span><span id="E543">. </span><span id="E545">Tokoh</span><span id="E547">/</span><span id="E549">Penokohan</span><span id="E551"> y</span><span id="E552">ang </span><span id="E554">terdapat</span><span id="E556"> </span><span id="E558">dalam</span><span id="E560"> novel </span><span id="E562">terdiri</span><span id="E564"> </span><span id="E566">dari</span><span id="E568"> </span><span id="E570">tokoh</span><span id="E572"> </span><span id="E574">utama</span><span id="E576"> </span><span id="E578">yakni</span><span id="E580"> </span><span id="E581">Gadis </span><span id="E582">dan </span><span id="E584">tokoh</span><span id="E586"> </span><span id="E588">sampingan</span><span id="E590">. </span><span id="E592">Latar</span><span id="E594"> yang </span><span id="E596">tersajikan</span><span id="E598"> di </span><span id="E600">dalam</span><span id="E602"> novel </span><span id="E604">menggunakan</span><span id="E606"> </span><span id="E608">latar</span><span id="E610"> </span><span id="E612">waktu</span><span id="E614">, </span><span id="E616">latar</span><span id="E618"> </span><span id="E620">tempat</span><span id="E622">, dan </span><span id="E624">latar</span><span id="E626"> </span><span id="E628">suasana</span><span id="E630">. </span><span id="E632">Penagarang</span><span id="E634"> </span><span id="E636">menggunakan</span><span id="E638"> </span><span id="E640">sudut</span><span id="E642"> </span><span id="E644">pandang</span><span id="E646"> persona </span><span id="E648">pertama</span><span id="E650"> (</span><span id="E651">Gadis</span><span id="E652">) </span><span id="E654">tokoh</span><span id="E656"> </span><span id="E657">Gadis </span><span id="E659">berpe</span><span id="E660">ran</span><span id="E662"> </span><span id="E664">sebagai</span><span id="E666"> </span><span id="E668">tokoh</span><span id="E670"> </span><span id="E672">utama</span><span id="E674"> yang </span><span id="E676">menjadi</span><span id="E678"> </span><span id="E680">pelaku</span><span id="E682"> </span><span id="E684">cerita</span><span id="E686">. Karena </span><span id="E688">pelaku</span><span id="E690"> juga </span><span id="E692">adalah</span><span id="E694"> </span><span id="E696">pengisah</span><span id="E698">, </span><span id="E700">maka</span><span id="E702"> </span><span id="E704">akhirnya</span><span id="E706"> </span><span id="E708">pengisah</span><span id="E710"> juga </span><span id="E712">merupakan</span><span id="E714"> </span><span id="E716">penutur</span><span id="E718"> </span><span id="E720">serba</span><span id="E722"> </span><span id="E724">tahu</span><span id="E726"> </span><span id="E728">tentang</span><span id="E730"> </span><span id="E732">apa</span><span id="E734"> yang </span><span id="E736">ada</span><span id="E738"> </span><span id="E740">dalam</span><span id="E742"> </span><span id="E744">benak</span><span id="E746"> </span><span id="E748">pelaku</span><span id="E750"> </span><span id="E752">utama</span><span id="E754"> </span><span id="E756">maupun</span><span id="E758"> </span><span id="E760">sejumlah</span><span id="E762"> </span><span id="E764">pelaku</span><span id="E766"> </span><span id="E768">lainnya</span><span id="E770">, </span><span id="E772">baik</span><span id="E774"> </span><span id="E776">secara</span><span id="E778"> </span><span id="E780">fisikal</span><span id="E782"> </span><span id="E784">maupun</span><span id="E786"> </span><span id="E788">psikol</span><span id="E789">ogis</span><span id="E791">. Dari </span><span id="E793">beberapa</span><span id="E795"> </span><span id="E797">gaya</span><span id="E799"> </span><span id="E801">bahasa</span><span id="E803"> yang </span><span id="E805">terdapat</span><span id="E807"> di </span><span id="E809">dalam</span><span id="E811"> novel, </span><span id="E813">banyak</span><span id="E815"> </span><span id="E817">diantaranya</span><span id="E819"> </span><span id="E821">menggunakan</span><span id="E823"> </span><span id="E825">gaya</span><span id="E827"> </span><span id="E829">bahasa</span><span id="E831"> </span><span id="E833">asosiasi</span><span id="E835"> </span><span id="E837">alegori</span><span id="E839">, </span><span id="E841">personifikasi</span><span id="E843">.</span><span id="E844"> </span><span id="E845">Dari </span><span id="E847">segi</span><span id="E849"> </span><span id="E851">psikologis</span><span id="E853"> </span><span id="E855">atau</span><span id="E857"> </span><span id="E859">kejiwaan</span><span id="E861">, </span><span id="E862">psikologis </span><span id="E863">novel </span><span id="E864">S</span><span id="E866">esuk</span><span id="E868"> K</span><span id="E869">arya</span><span id="E870"> </span><span id="E871">Tere Liye</span><span id="E872"> </span><span id="E874">ini</span><span id="E876"> </span><span id="E878">banyak</span><span id="E880"> </span><span id="E882">menggambarkan</span><span id="E884"> </span><span id="E886">sisi</span><span id="E888"> </span><span id="E890">kejiwaan</span><span id="E892"> </span><span id="E894">manu</span><span id="E895">sia</span><span id="E897"> yang </span><span id="E899">dihadirkanya</span><span id="E901"> </span><span id="E903">lewat</span><span id="E905"> </span><span id="E907">tokoh-tokoh</span><span id="E909"> dan </span><span id="E911">peristiwa</span><span id="E913"> yang </span><span id="E915">ada</span><span id="E917">. </span><span id="E919">perasaan</span><span id="E921"> </span><span id="E923">kejiwaan</span><span id="E925">, </span><span id="E927">dalam</span><span id="E929"> </span><span id="E931">golongan</span><span id="E933"> </span><span id="E935">ini</span><span id="E937"> </span><span id="E939">perasaan</span><span id="E941"> </span><span id="E943">masih</span><span id="E945"> </span><span id="E947">dibedakan</span><span id="E949"> </span><span id="E951">lagi</span><span id="E953"> </span><span id="E955">atas</span><span id="E957"> : </span><span id="E959">perasaan</span><span id="E961"> </span><span id="E963">intelektual</span><span id="E965">, </span><span id="E967">perasaan</span><span id="E969"> </span><span id="E971">kesusilaan</span><span id="E973">, </span><span id="E975">perasaan</span><span id="E977"> </span><span id="E979">keindahan</span><span id="E981">, </span><span id="E983">perasaan</span><span id="E985"> </span><span id="E987">kemasyarakatan</span><span id="E989">, </span><span id="E991">perasaan</span><span id="E993"> </span><span id="E995">harga</span><span id="E997"> </span><span id="E999">diri</span><span id="E1001">, </span><span id="E1003">perasaan</span><span id="E1005"> </span><span id="E1007">ketuhanan</span><span id="E1009">. Yang </span><span id="E1011">dihadirkan</span><span id="E1013"> </span><span id="E1015">lewat</span><span id="E1017"> </span><span id="E1019">percakapan</span><span id="E1021"> </span><span id="E1023">tokoh</span><span id="E1025"> dan </span><span id="E1027">karakter</span><span id="E1029"> </span><span id="E1031">tokoh</span><span id="E1033">.</span></p> Loliek Kania Atmaja Jelita Zakaria Yanti Paulina Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-07-27 2024-07-27 12 01 117 122 10.36085/lateralisasi.v12i01.6713