Lateralisasi https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi Jurnal terbitan di bawah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Pada jurnal ini membahas tentang Penelitian Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Daerah yang merupakan jurnal berbasis Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, beserta penelitian yang berkaitan dengan implementasi dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu en-US Lateralisasi 2354-936X MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V11 SMPN 3 KOTA BENGKULU https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/5951 <p>Rendahnya kemampuan bercerita dengan menggunakan alat peraga siswa kelas VII SMPN 3 Kota Bengkulu, salah satunya disebabkan oleh metode pembelajaran yang diterapkan guru tidak relevan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sehingga belum dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah metode pembelajaran <em>cooperative script </em>dapat meningkatkan proses belajar kemampuan bercerita dengan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VII SMPN 3 KotaBengkulu?, 2) Apakah metode pembelajaran <em>cooperative script </em>dapat meningkatkan hasil belajar kemampuan bercerita dengan menggunakan alat peraga siswa kelas VII SMPN 3 Kota Bengkulu? Tujuan penelitian ini adalah 1)Meningkatkan proses belajar kemampuan bercerita dengan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui metode <em>Cooperativ</em>e<em> Script </em>siswa kelas VII SMPN 3 Kota Bengkulu. 2) Meningkatkan hasil belajar kemampuan bercerita dengan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui metode <em>Cooperative Script</em> siswa kelas VII SMPN 3 Kota Bengkulu. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan mengacu pada nilai rata-rata dan ketuntasan belajar klasikal. Pada penilaian hasil diperoleh nilai rata-rata siklus 1 sebesar 78 meningkat menjadi 91 pada siklus 2. Ketuntasan belajar klasikal pada siklus 1 yaitu sebesar 83% atau 31 orang siswa berada pada kategori tuntas dan 6 siswa berada pada kategori belum tuntas, dan pada siklus 2 seluruh siswa yang berjumlah 37 siswa berada pada kategori tuntas. Peneliti menyimpulkan bahwa metode pembelajaran <em>cooperative script</em> dapat meningkatkan proses dan hasil belajar bercerita dengan menggunakan alat peraga.</p> Yanti - Paulina Jelita Zakaria Neti Marleni Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-31 2023-12-31 11 02 1 12 10.36085/lateralisasi.v11i02.5951 PEMANFAATAN PENGAJARAN BIPA MENJADIKAN BAHASA INDONESIA ‘GO’ INTERNASIONAL https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/6021 <p id="E304" class="qowt-stl-BodyText x-scope qowt-word-para-2"><span id="E305">Menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional merupakan pekerjaan</span><span id="E306"> </span><span id="E307">yang</span><span id="E308"> </span><span id="E309">tidak</span><span id="E310"> </span><span id="E311">mudah.</span><span id="E312"> </span><span id="E313">Oleh</span><span id="E314"> </span><span id="E315">karena</span><span id="E316"> </span><span id="E317">itu,</span><span id="E318"> </span><span id="E319">perlu</span><span id="E320"> </span><span id="E321">adanya</span><span id="E322"> </span><span id="E323">upaya</span><span id="E324"> </span><span id="E325">yang</span><span id="E326"> </span><span id="E327">direncanakan,</span><span id="E328"> </span><span id="E329">terprogram,</span><span id="E330"> </span><span id="E331">dan</span><span id="E332"> </span><span id="E333">sitematis.</span><span id="E334"> </span><span id="E335">Pemanfaatan</span><span id="E336"> </span><span id="E337">pengajaran</span><span id="E338"> </span><span id="E339">BIPA</span><span id="E340"> </span><span id="E341">merupakan</span><span id="E342"> </span><span id="E343">peluang</span><span id="E344"> </span><span id="E345">yang</span><span id="E346"> </span><span id="E347">strategis</span><span id="E348"> </span><span id="E349">untuk</span><span id="E350"> </span><span id="E351">mensosialisasikan bahasa Indonesia, sehingga bahasa Indonesia lebih dikenal dan dipahami</span><span id="E352"> </span><span id="E353">oleh banyak penutur Asing. Hal ini adalah bagian dari upaya internasionalisasi bahasa</span><span id="E354"> </span><span id="E355">Indonesia</span><span id="E356"> </span><span id="E357">yang</span><span id="E358"> </span><span id="E359">sudah,</span><span id="E360"> </span><span id="E361">sedang,</span><span id="E362"> </span><span id="E363">dan</span><span id="E364"> </span><span id="E365">akan</span><span id="E366"> </span><span id="E367">dilaksanakan</span><span id="E368">.</span><span id="E369"> </span><span id="E370">Hambatan</span><span id="E371"> </span><span id="E372">internal</span><span id="E373"> </span><span id="E374">dan</span><span id="E375"> </span><span id="E376">ekternal</span><span id="E377"> </span><span id="E378">akan</span><span id="E379"> </span><span id="E380">dapat</span><span id="E381"> </span><span id="E382">diatasi</span><span id="E383"> </span><span id="E384">jika</span><span id="E385"> </span><span id="E386">ada</span><span id="E387"> </span><span id="E388">sinergisitas</span><span id="E389"> </span><span id="E390">disemua</span><span id="E391"> </span><span id="E392">sektor</span><span id="E393"> </span><span id="E394">dan</span><span id="E395"> </span><span id="E396">antaraktor</span><span id="E397"> </span><span id="E398">diplomasi</span><span id="E399"> </span><span id="E400">serta</span><span id="E401"> </span><span id="E402">komitmen</span><span id="E403"> </span><span id="E404">bersama.</span><span id="E405"> </span><span id="E406">Dengan</span><span id="E407"> </span><span id="E408">demikian</span><span id="E409"> </span><span id="E410">akan</span><span id="E411"> </span><span id="E412">menguatkan</span><span id="E413"> </span><span id="E414">posisi</span><span id="E415"> </span><span id="E416">bahasa</span><span id="E417"> </span><span id="E418">Indonesia.</span></p> <p id="E419" class="qowt-stl-BodyText x-scope qowt-word-para-8">&nbsp;</p> <p id="E420" class="qowt-stl-BodyText x-scope qowt-word-para-2"><span id="E421">Kata</span><span id="E422"> </span><span id="E423">Kunci</span><span id="E424"> </span><span id="E425">:</span><span id="E426"> </span><span id="E427">pengajaran,</span><span id="E428"> </span><span id="E429">BIPA,</span><span id="E430"> </span><span id="E431">bahasa</span><span id="E432"> </span><span id="E433">Indonesia</span></p> <p id="E434" class="qowt-stl-BodyText x-scope qowt-word-para-1">&nbsp;</p> Man - Hakim Syanurdin Syanurdin Hasmi Suyuthi Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-31 2023-12-31 11 02 13 18 10.36085/lateralisasi.v11i02.6021 PERGESERANAN BAHASA PADA MASYARAKAT DI DESA MANGGA DUA KECAMATAN LAIS KABUPATEN BENGKULU UTARA https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/5987 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pergeseran Bahasa Pada Masyarakat Di Desa Mangga Dua Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara ,Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif, Pergeseran bahasa yaitu menyangkut masalah penggunaan bahasa oleh seorang penutur atau sekelompok penutur yang bisa terjadi sebagai akibat perpindahan dari satu masyrakat tutur ke masyarakat tutur lain. Kalau seorang atau sekelompok orang penutur pindah ketempat lain yang menggunakan bahasa lain, dan bercampur dengan mereka, maka akan terjadilah pergeseran bahasa ini.Teknik pengumpulan data yang di lakukan dengan teknik Rekam dan catat,sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat di Desa Mangga Dua Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara yang menggunakan kata-kata dan kalimat penggunaan ujaran sehari-hari oleh masyarakat. Berdasarkan dari hasil Penelitian yang telah dilakukan, di temukan bahwa Pergeseran Bahasa pada Masyarakat di Desa Mangga Dua Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara diperoleh : 13 data faktor Orang tua dan keluarga 27 data faktor lingkungan sosial,Masyarakat dan pendidikan ,14 data faktor Perkawinan campur , dan 6 data faktor migrasi. Terjadi nya Pergeseran Bahasa di Desa Mangga Dua Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara terlihat dari komunikasi yang berada di tengah-tengah masyarakat dan turun temurun pada keturunan yang berikutnya sehingga bahasa Rejang jarang di gunakan dan bergeser ke bahasa Melayu</p> ajat - manjato Jelita Zakaria Sakroni Sakroni Yuyum Lestari Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-31 2023-12-31 11 02 19 30 10.36085/lateralisasi.v11i02.5987 KONFLIK KELUARGA PADA TOKOH UTAMA “GADIS” DALAM NOVEL SESUK KARYA TERE LIYE https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/6022 <p id="E1823" class="x-scope qowt-word-para-2"><span id="E1824">Karya sastra adalah bentuk dan hasil karya seni kreatif yang subjeknya adalah manusia dan kehidupannya sebagai media bahasa. Dalam karya sastra termaksuk novel dapat menggambarkan beberapa hal seperti konflik keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik dan penyebab konflik keluarga yang terkadung dalam novel </span><span id="E1825">Sesuk. </span><span id="E1826">Metode penelitian ini deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini novel </span><span id="E1827">Sesuk</span><span id="E1828"> karya Tere Liye. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik studi kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan analisis isi yang dilakukan dengan langkah-langkah mengidentifikasi jenis dan penyebab konflik keluarga, mengelompokan data sesuai jenis dan penyebab konflik keluarga, mendeskripsikan data yang terkumpul, menginterprestasikan jenis dan penyebab konflik keluarga dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian ini mengenai konflik keluarga dalam novel </span><span id="E1829">Sesuk </span><span id="E1830">karya Tere Liye mendapatkan 50 data yaitu 2 jenis konflik keluarga antara lain: konflik orang tua dan anak terdiri atas 36 data dan konflik antar saudara terdiri 15 data. Penyebab konflik keluarga antara lain: kurangnya komunikasi terdiri atas 10 data, perbedaan pendapat terdiri atas 12 data, cemburu 1 data, egois terdiri atas 15 data, privasi terdiri atas 3 data dan kurangnya kasih sayang terdiri atas 10 data</span><span id="E1831">.</span></p> Loliek Kania Atmaja dinda nursalina Mahdijaya Mahdijaya Jelita Zakaria Lukita Angreani Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-31 2023-12-31 11 02 31 40 10.36085/lateralisasi.v11i02.6022 PENDEKATAN OPEN-ENDED MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM KELAS https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/5988 <p>Pendidikan saat ini mengarah kepada pendidikan karakter dimana guru dapat mengarahkan siswa untuk dapat menemukan solusi dalam belajar. Semua Mata pelajaran yang diberikan di setiap sekolah untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dalam belajar siswa melalui pendekatan <em>Open-Ended. </em>Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam 3 siklus dengan melibatkan 37 siswa Kelas X TKJ-A. Instrumen penelitian berupa tes, observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada siswa kelas X TKJ-A. Pada siklus I memperoleh persentase 51,3% dengan nilai rata-rata 73. Siklus II memperoleh persentase 67,5% dengan nilai rata-rata 81. Selanjutnya pada siklus III memperoleh persentase 83,7% dengan nilai rata-rata 82. Dengan demikian dapat disimpulkan terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah dalam belajar siswa yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan <em>Open-Ended</em> di kelas X TKJ-A SMK RTI Tangerang.</p> <p>Kata Kunci: Pemecahan Masalah, <em>Open-Ended</em>, Pembelajaran.</p> Ira - Yuniati Chairunnisa Chairunnisa Ahmad Ari Masyhuri Laela Tu'tiana Hasmi Suyuthi Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-31 2023-12-31 11 02 41 47 10.36085/lateralisasi.v11i02.5988 MAKNA SIMBOLIK TRADISI KEDURAI APAM SEBAGAI WUJUD PELESTARIAN TRADISI LOKAL MASYARAKAT SUKU REJANG DI KECAMATAN BINGIN KUNING KABUPATEN LEBONG https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/6005 <p>Penelitian ini untuk mengetahui: 1) Makna simbolik Tradisi Kedurai Apam pada masyarakat Suku Rejang Kecamatan Bingin Kuning Kabupaten Lebong tahun 2022/2023, 2) Hubungan Tradisi Kedurai Apam pada masyarakat Suku Rejang Kecamatan Bingin Kuning Kabupaten Lebong dalam meningkatkan nilai gotong royong tahun 2022/2023, 3) Upaya melestarikan Tradisi Kedurai Apam pada masyarakat Suku Rejang Kecamatan Bingin Kuning Kabupaten Lebong tahun 2022/2023. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Manfaat penelitian ini adalah: 1) Manfaat Teoritik 2) Manfaat praktis: Penelitian bagi masyarakat, Bagi pendidik, Bagi peneliti. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukkan denggan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif Hanif and Zulianti dengan tahap: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut: Peneliti menyebutkan bahwa tradisi kedurai apam ini merupakan rituan tolak bala serta sebagai bentuk rasa syukur atas berlimpahnya hasil panen dan ajang untuk silatuhrahmi sesama warga. Tadisi ini dilaksanakan sebelum masyarakat menanam padi tepatnya pada 10 oktober . Makna simbolik dalam tradisi kedurai apam ini terdapat beberapa yaitu: Kue Apam, Air pancurai ajai, Anak Diwo (Dewa), Beras Kuning, Guaik Minyak, Sirih Masak, Sirih Mentah, Rokok Putih 3 batang, Rokok Daun 3 batang, Bambu. Hubungan masyarakat dengan Kedurai Apam ini adalah sebagai penolak bala bagi masyarakat jika tidak dilaksanakan maka akan menimbulkan bencana bagi masyarakat dan terdapat Nilai Gotong royong yang dilakukan masyarakat dalam melaksanakan tradisi ini. Upaya masyarakat dalam melestarikan tradisi Kedurai Apam yaitu dengan cara mengajari tradisi ke anak yang masih muda, mempelajari tradisi itu lebih mendalam lagi, mengadakan tradisi setiap tahunnya.</p> <p><strong>Kata kunci</strong><em>: Makna Simbolik Tradisi Kedurai Apam, Suku Rejang</em></p> Septina - Lisdayanti Ayu Lestari Hasmi Suyuthi Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-31 2023-12-31 11 02 48 54 10.36085/lateralisasi.v11i02.6005 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN SPEED READING KELAS V SDN 126/II TANJUNG AGUNG KECAMATAN MUKO-MUKO BATHIN VII KABUPATEN BUNGO https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/5858 <p>Abstrak</p> <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan proses pembelajaran keterampilan membaca pemahaman siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran <em>Speed Reading </em>Kelas V SDN 126/II Tanjung Agung. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu perbaikan pembelajaran di kelasnya. Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus dan disetiap siklus memiliki 2 pertemuan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Instrument pengumpulan data berupa lembar observasi guru dan siswa serta soal tes pemahaman belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan membaca pemahaman dengan menggunakan strategi pembelajaran <em>Speed Reading </em>Kelas V SDN 126/II Tanjung Agung. Peningkatan persentase keterampilan membaca pemahaman siswa terjadi pada siklus ke II mencapai hingga 81,8% dengan kategori baik, sementara pada siklus I belum dikatakan berhasil karena hanya mencapai 63,6% dengan kategori cukup. Peningkatan persentase proses lembar observasi guru terlihat menginkat dari siklus I yang nilai rata-rata sebesar 78,6%, dan pada siklus II meningkat menjadi nilai rata-rata sebesar 87,5%. Hal yang sama juga terlihat pada hasil proses belajar siswa lembar observasi siswa yaitu ketuntasan hasil proses belajar siswa pada siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 68,2% dengan kategori baik, dan pada siklus II menjadi nilai rata-rata 77,3% dengan kategori baik. Melihat hasil penelitian ini, maka penelitian tindakan kelas dalam menggunakan strategi <em>Speed Reading </em>ini pada pembelajaran Bahasa Indonesia perlu diterapkan dan dikembangkan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Keterampilan Membaca, Pemahaman, <em>Speed Reading,</em></p> Fauziah zizi Dian Andriadi Firman Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-31 2023-12-31 11 02 55 68 10.36085/lateralisasi.v11i02.5858 PERSPEKTIF KAJIAN POSTMODERNISME DALAM NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/5861 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prespektif kajian postmodernisme novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Teknik penelitian menggunakan metode deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan pendekatan kualitatif yang dapat menghasilkan data-data tertulis yang menfsirkan data tersebut dengan menggunakan teori postmodernisme. Data diperoleh dengan teknik membaca dan mencatat. Hasil penelitian terhadap Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata diperoleh hasil pertama, aspek ironi yaitu kejadian yang bertentangan dengan apa yang diharapkan. Kedua, Aspek parodi yaitu, bentuk dialog yang bertujuan untuk menggambarkan perasaan tidak puas, tidak senang dan tidak nyaman. Ketiga, Aspek pastiche adalah teks tiruan atau imitasi.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: posmodernisme, ironi, parodi, pastiche</p> Yanti Sariasih Kedasih Kidungjati Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-31 2023-12-31 11 02 69 78 10.36085/lateralisasi.v11i02.5861 PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK DICTOGLOSS TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA FABEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 JAMPANG KULON TAHUN AJAR 2022/2023 https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/5526 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknik <em>dictogloss </em>terhadap kemampuan menyimak cerita fabel siswa kelas VII SMP Negeri 3 Jampang Kulon tahun ajar 2022/2023. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif dengan jenis ekperimen. Pada penelitian ini juga terdapat jumlah populasi siswa sebanyak 104 siswa dari 5 kelas, dan pada penelitian ini hanya diambil 2 sampel kelas untuk dijadikan bahan penelitian yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol dengan jumlah masing-masing siswa sebanyak 21 siswa. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik <em>purposive sampling</em>. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara pemberian tes kepada siswa. Instrumen penelitian yang digunakan yakni berupa rubrik penilaian cerita fabel dan soal <em>posttest </em>cerita fabel. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji-t desain ketiga. Hasil dari penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa terdapat pengaruh didalam proses pembelajaran menyimak dengan menggunakan teknik <em>dictogloss </em>ini karena hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t desain ketiga diperoleh nilai t hitung sebesar 9,03 sedangkan nilai t tabel adalah N – 1 = 21 – 1 = 20 = 1,725 dengan taraf signifikan 0,05. Maka dengan demikian, H<sub>1</sub> diterima dan H<sub>0</sub> ditolak. Jadi, t hitung lebih besar dari t tabel artinya pembelajaran dengan menggunakan teknik dictogloss ini berpengaruh terhadap kemampuan menyimak cerita fabel siswa kelas VII SMP Negeri 3 Jampang Kulon Tahun Ajar 2022/2023.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>kemampuan menyimak, teknik <em>dictogloss</em>, cerita fabel</p> Reftina Dwinada Khovia Nada Tanti Agustiani Asep Firdaus Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-31 2023-12-31 11 02 79 89 10.36085/lateralisasi.v11i02.5526 TOKOH UTAMA DALAM NOVEL RASA KARYA TERE LIYE https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/6078 <p id="E1317" class="x-scope qowt-word-para-2"><span id="E1318">Tujuan</span><span id="E1319"> penelitian ini adalah </span><span id="E1321">mengkaji</span><span id="E1323"> </span><span id="E1324">tokoh utama dalam novel </span><span id="E1325">Rasa </span><span id="E1326">karya Tere Liye. Metode penelitian </span><span id="E1327">yang </span><span id="E1329">digunakan</span><span id="E1331"> </span><span id="E1332">adalah </span><span id="E1334">deskriptif</span><span id="E1336"> </span><span id="E1338">analitik</span><span id="E1340">. Teknik pengumpulan data </span><span id="E1342">menggunakan</span><span id="E1344"> </span><span id="E1346">teknik</span><span id="E1348"> </span><span id="E1350">baca</span><span id="E1352">, </span><span id="E1354">dengan</span><span id="E1356"> </span><span id="E1358">langkah-langkah</span><span id="E1360">: </span><span id="E1362">membaca</span><span id="E1364"> </span><span id="E1366">secara</span><span id="E1368"> </span><span id="E1370">keseluruhan</span><span id="E1372"> novel </span><span id="E1373">Rasa</span><span id="E1374"> </span><span id="E1376">karya</span><span id="E1378"> Tere Liye </span><span id="E1380">dengan</span><span id="E1382"> </span><span id="E1384">fokus</span><span id="E1386"> pada </span><span id="E1388">unsur</span><span id="E1390"> </span><span id="E1392">tokoh</span><span id="E1394"> </span><span id="E1396">utama</span><span id="E1398">, </span><span id="E1400">menandai</span><span id="E1402"> dan </span><span id="E1404">membuat</span><span id="E1406"> </span><span id="E1408">catatan</span><span id="E1410"> pada </span><span id="E1412">karya</span><span id="E1414"> yang </span><span id="E1416">berkenaan</span><span id="E1418"> </span><span id="E1420">dengan</span><span id="E1422"> </span><span id="E1424">tokoh</span><span id="E1426"> </span><span id="E1428">utama</span><span id="E1430">, </span><span id="E1432">m</span><span id="E1433">engumpulkan</span><span id="E1435"> </span><span id="E1437">bagian-bagian</span><span id="E1439"> </span><span id="E1441">karya</span><span id="E1443"> </span><span id="E1444">yang </span><span id="E1446">merupakan</span><span id="E1448"> </span><span id="E1450">unsur</span><span id="E1452"> </span><span id="E1454">tokoh</span><span id="E1456"> </span><span id="E1458">utama</span><span id="E1460"> pada daftar data.</span><span id="E1461"> Teknik analisis data adalah</span><span id="E1462">: </span><span id="E1464">m</span><span id="E1465">engidentifikasi</span><span id="E1467"> data </span><span id="E1469">unsur</span><span id="E1471"> </span><span id="E1473">tokoh</span><span id="E1475"> </span><span id="E1477">utama</span><span id="E1479">,</span><span id="E1480"> </span><span id="E1482">m</span><span id="E1483">enafsirkan</span><span id="E1485"> </span><span id="E1486">data</span><span id="E1487"> </span><span id="E1489">tokoh</span><span id="E1491"> </span><span id="E1493">utama</span><span id="E1495">, </span><span id="E1497">m</span><span id="E1498">engklasifikasikan</span><span id="E1500"> </span><span id="E1502">aspek</span><span id="E1504"> </span><span id="E1506">tokoh</span><span id="E1508"> </span><span id="E1510">utama</span><span id="E1512">, </span><span id="E1514">m</span><span id="E1515">endeskripsikan</span><span id="E1517"> </span><span id="E1519">hasil</span><span id="E1521"> </span><span id="E1523">penelitian</span><span id="E1525"> </span><span id="E1527">unsur</span><span id="E1529"> </span><span id="E1531">tokoh</span><span id="E1533"> </span><span id="E1535">utama</span><span id="E1537">,</span><span id="E1538"> </span><span id="E1540">m</span><span id="E1541">embahas</span><span id="E1543"> </span><span id="E1545">hasil</span><span id="E1547"> </span><span id="E1549">penelitian</span><span id="E1551">, dan </span><span id="E1553">meny</span><span id="E1554">impulan</span><span id="E1556"> </span><span id="E1558">hasil</span><span id="E1560"> </span><span id="E1562">penelitian</span><span id="E1564">. </span><span id="E1565">H</span><span id="E1566">asil </span><span id="E1568">penelitian</span><span id="E1570"> </span><span id="E1572">adalah</span><span id="E1574"> </span><span id="E1576">tokoh</span><span id="E1578"> </span><span id="E1580">utama</span><span id="E1582"> </span><span id="E1584">dalam</span><span id="E1586"> novel Rasa </span><span id="E1588">karya</span><span id="E1590"> Tere Liye </span><span id="E1592">adalah</span><span id="E1594"> </span><span id="E1596">tokoh</span><span id="E1598"> Lin </span><span id="E1600">atau</span><span id="E1602"> Linda</span><span id="E1603">. </span><span id="E1606">Kata </span><span id="E1608">Kunci</span><span id="E1610"> :</span><span id="E1611"> </span><span id="E1613">kajian</span><span id="E1615"> </span><span id="E1617">struktural</span><span id="E1619">, novel, </span><span id="E1620">tokoh utama</span></p> Thomas Wiranto Elyusra Elyusra Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-31 2023-12-31 11 02 90 102 10.36085/lateralisasi.v11i02.6078 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DI KELAS V SEKOLAH DASAR https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/view/5892 <p>Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa karena adanya dominasi metode pembelajaran konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 29/II Sungai Mancur Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo dengan menggunakan Model Problem Based Learning (PBL). Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan desain yang dikembangkan oleh Kemis dan McTaggart, terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran berhasil meningkatkan hasil belajar IPA. Hal ini terbukti dengan keberhasilan aktivitas guru pada siklus I (72,91%). Sedangkan keberhasilan aktifitas peserta didik mencapai (70,83%). Pada siklus II aktifitas guru mengalami peningkatan yaitu mencapai 82,81%. Sedangkan aktivitas peserta didik mencapai 81,25%. Ketuntasan hasil belajar peserta didik pada siklus I yaitu 66,7% yang belum mencapai ketuntasan hasil belajar yaitu 73% dan untuk itu peneliti melanjutkan pada siklus II yang mengalami peningkatan menjadi 77,78%.</p> <p><strong>Kata Kunci </strong>: Hasil Belajar IPA, PBL</p> Inet Subhanadri Dodi Irawan2 Kevin Waldo Ade Kusuma Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-31 2023-12-31 11 02 103 114 10.36085/lateralisasi.v11i02.5892