PANCASILA DI TINJAU DARI TEORI CAUSA ARISTOTELES DAN DINAMIKA DALAM BERBANGSA DAN BERNEGARA
DOI:
https://doi.org/10.36085/jupank.v5i2.8558Abstract
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, mencerminkan dinamika politik, sosial, dan budaya yang kompleks. Artikel ini membahas makna-terdalam Pancasila dalam konteks sejarah, filsafat, dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan teori causa Aristoteles, Pancasila dianalisis sebagai causa finalis (entitas final) yang mengikat berbagai komponen bangsa dalam kesatuan yang pluralis. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang Pancasila sebagai dasar negara yang sarat dengan nilai-nilai universal yang relevan dengan kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Hasil Penelitian Dengan memperkuat pendidikan toleransi, memfasilitasi dialog antar agama dan budaya, serta melibatkan semua kelompok dalam proses demokrasi, kita dapat menciptakan harmoni di masyarakat yang beragam. Pendidikan toleransi memainkan peran krusial dalam membentuk karakter dan pola pikir seseorang sejak usia dini. Melalui kurikulum yang mencakup nilai-nilai Pancasila dan pengajaran tentang keragaman budaya dan agama, anak-anak dapat diajarkan untuk menghargai perbedaan dan memahami bahwa keberagaman adalah kekayaan bangsa. Pendidikan ini dapat diterapkan dalam berbagai bentuk, mulai dari kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan seni dan budaya, hingga diskusi kelas yang mengangkat tema toleransi dan kerukunan. Dengan pendekatan ini, generasi yang lebih terbuka dan toleran dapat dibentuk, yang siap untuk hidup berdampingan dengan damai.
Kata Kunci: Pancasila, Indonesia, Causa, Aristoteles, Dasar Negara, Tujuan, Merdeka.
_.png)
