STRATEGI GURU PPKN DALAM MEMANFAATKAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENGUATKAN CIVIC LITERACY PESERTA DIDIK AGAR TERHINDAR DARI INFORMASI HOAX DI SMAN 8 SELUMA
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Strategi guru PPKn dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar untuk menguatkan civic literacy peserta didik agar terhindar dari informasi hoax; 2) Dampak dari strategi guru PPKn dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar untuk menguatkan civic literacy peserta didik agar terhindar dari informasi hoax; dan 3) Faktor pendukung dan penghambat dari strategi guru PPKn dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar untuk menguatkan civic literacy peserta didik agar terhindar dari informasi hoax
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, studi dokumen, dan angket. Pengujian validitas data menggunakan model analisis triangulasi data dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan model analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Guru PPKn merancang Modul ajar yang mendukung penguatan civic literacy peserta didik, mengimplementasikan modul ajar yang dirancang ke dalam proses pembelajaran serta memasukkan penilaian dengan memasukkan penilaian sikap responsif dan proaktif, penilaian pengetahuan dengan soal tertulis dan penilaian keterampilan dengan observasi, 2) Meningkatnya civic literacy peserta didik dilihat ketika diskusi kelompok mengenai isu-isu politik yang sedang berkembang peserta didik dapat aktif mengeluarkan pendapat dan berfikir kritis sehingga diperoleh informasi yang benar dan terhindar dari informasi hoax, 3) Faktor pendukung guru dalam penguatan civic literacy peserta didik meliputi: a) berasal dari sarana dan prasarana sekolah yaitu sekolah menyediakan akses internet berupa wifi; b) berasal dari guru yaitu keinginan untuk menguatkan civic literacy peserta didik dengan memanfaatkan internet, pada pelaksanaan pembelajaran, dan pada evaluasi pembelajaran; c) berasal dari peserta didik yaitu keingintahuan peserta didik yang kuat untuk mengetahui informasi baru. Faktor penghambat meliputi: a) berasal dari sekolah yaitu: lemahnya sinyal wifi sekolah; b) berasal dari guru yaitu guru kesulitan mengintegrasikan rancangan modul ajar dan materi yang berperspektif penguatan civic literacy dalam setiap kompetensi dasar; dan c) berasal dari peserta didik yaitu tingkat kemampuan peserta didik yang berbeda-beda.
Kata Kunci: strategi, civic literacy, informasi hoax