IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SOSIAL BUDAYA DALAM MENUMBUHKAN SIKAP TOLERANSI SISWA TAHUN AJARAN 2022/2023 (STUDI KASUS SMA NEGERI 8 KOTA BENGKULU)
DOI:
https://doi.org/10.36085/jupank.v4i2.5030Abstract
Literasi Sosial Budaya adalah konsep yang menekankan pentingnya menyebarluaskan pengetahuan tentang nilai-nilai budaya, sosial, dan agama dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga dapat membentuk pemahaman dan toleransi di antara mereka. Dalam konteks ini, budaya, sosial, dan agama merupakan aspek penting dari konsep literasi sosial budaya. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1) Bagaimana Implementasi Gerakan Literasi Sosial Budaya Dalam Menumbuhkan Sikap Toleransi Siswa Di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu ? 2) Bagaimana faktor Penghambat gerakan Literasi Sosial Budaya Dalam Menumbuhkan Sikap Toleransi Siswa Di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu ? 3) Upaya untuk mengatasi faktor Penghambat gerakan Literasi Sosial Budaya Dalam Menumbuhkan Sikap Toleransi Siswa Di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu ? Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data yaitu: Observasi, Waancara, Dokumentasi. Data yang diperoleh peneliti kemudian dikategorikan dan dikumpulkan dari pertanyaan-pertanyaan penelitian serta menggunakan gerakan literasi sosial budaya dalam menumbuhkan sikap toleransi siswa untuk melihat kekuatan kelemahan faktor-faktor gerakan Literasi Sosial Budaya Dalam Menumbuhkan Sikap Toleransi Siswa Di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Implementasi Gerakan Literasi Sosial Budaya Dalam Menumbuhkan Sikap Toleransi Siswa Di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu, dalam lomba bahasa memiliki pengaruh dalam menumbuhkan sikap toleransi siswa kegiatan ini dapat mempengaruhi rasa empati dan kesetaraan sangat berpengaruh dalam menumbuhkan toleransi siswa karena jalan seni dan kebudayaan bahasa merupakan jalan yang efektif dapat mengatasi perbedaan dari sini akan mempengaruhi rasa empati. Sedangkan Faktor penghambat gerakan literasi sosial budaya siswa, sulitnya melaksanakan pembiasaan literasi siswa ketika belajar, rendahnya minat baca siswa serta pengaruh sarana dan Prasarana. Untuk mengatasi faktor penghambat, bentuk kegiatan Literasi Sosial Budaya mengadakan kegiatan diskusi, ceramah, yang berkaitan dengan sikap toleransi dalam menumbuhkan sikap toleransi siswa dan upaya yang dilakukan dalam membaca, ceramah, diskusi dan lainnya, guru tidak membedakan penilaian terhadap anak sesuai dengan warna kulit atau agama, dan banyak lagi faktor dalam mengatasi hambatan dalam literasi sosial budaya.