EKSISTENSI PONDOK PESANTREN MENANTANG GLOBALISASI (PROBLEMA DAN TANTANGANNYA)
DOI:
https://doi.org/10.36085/eltadib.v1i1.1447Abstract
Saat ini kita telah memasuki abad ke-21, sebagaimana disebut banyak orang, abad ke -21 adalah milinium baru yang belum kita tahu persis bagaimana sosoknya, akan dibawah kemana umat manusia. Para pakar ramai menyatakan bahwa dunia akan semakin kompleks dan saling ketergantungan (interpedence). Dikatakan juga bahwa perubahan yang akan teradi dalam bentuk non linier,tidak bersambung ( discontinuous) dan tidk bisa diramalkan (unpredictable). Masa depan merupakan suatu ketidaksinambungan (a series of discoutinuities). Kita perlu memikir ulang (rethinking) dan rekayasa ulang ( reengineering)  terhadap masa depan tersebut. Kita harus berani meninggalkan pemikiran dan cara-cara lama yang kurang cocok dan tidak produktif. The road stop here ; Where we go next ? kesemua pernyataan tersebut menggambarkan kekwatiran dunia akan kekurang siapan kita dan juga merupakan dorongan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi globalisasi.References
Dr.Husni Rahim,Arah Baru (pendidikan Islam di INA) ,Logos.Jakarta.2001
Drs. Yasmadi. Modernisasi Pesantren.Quantum Teaching,Jakarta .2005
Irwan Abdullah.Agama Pendidikan Islam dan tanggung Jawab Sosial Pesantren. Pasca Sarjana UGM.Jogyakarta.2008
Prof.Mujamil Qomar,Pesantren,Erlangga.Jakarta.2002
Sa’id Aqil Siraj. Pesantren Masa Depan. Pustaka Hidayah.Bandung. 1999