Agriculture https://jurnal.umb.ac.id/index.php/agriculture <div id="publicationFrequency"> <p>Jurmal Agriculture, merupakan Jurnal Ilmiah yang dikelola oleh Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu, diterbitkan sebagai media publikasi hasil penelitian dan kajian pertanian diseluruh bidang pertanian. Jurnal ini diterbitkan 2 kali dalam setahun yaitu di bulan Juli dan Desember.</p> </div> <div id="openAccessPolicy"> </div> en-US fianapodesta@umb.ac.id (Fiana Podesta) dian@umb.ac.id (Dian Hidayattullah) Fri, 26 Jul 2024 05:15:53 +0000 OJS 3.3.0.8 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.) https://jurnal.umb.ac.id/index.php/agriculture/article/view/6674 <p> </p> <p>Padi (<em>Oryza sativa</em> L.) merupakan tanaman pangan penting dan utama di Indonesia dan beberapa negara lainnya. Rendahnya produktivitas tanaman padi di Indonesia saat ini dikarenakan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penerapan jarak tanam yang belum sesuai dilapangan, dimana para petani cenderung menganggap bahwa semakin sempit jarak tanam maka hasil tanaman padi akan semakin banyak karena akan semakin banyak populasi tanaman yang ditanam. Jarak tanam adalah pola pengaturan jarak antar tanaman dalam bercocok tanam yang meliputi jarak antar baris dan deret. Jarak tanam akan berpengaruh terhadap produksi tanaman karena berkaitan dengan ketersediaan unsur hara, cahaya matahari serta ruang bagi tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jarak tanam yang paling tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah. Penelitian telah dilaksanakan pada lahan sawah petani di Tanah Garam Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok, yang terletak diketinggian lebih kurang 470 m dari permukaan laut pada bulan Maret s/d Juli 2021. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 kelompok, dengan plot percobaan berukuran 2 x 2 m. Perlakuan beberapa jarak tanam dalam penelitian ini terdiri dari 5 taraf yaitu : A. Jarak tanam 10 x 10 cm, B. Jarak tanam 15 x 15 cm, C. Jarak tanam 20 x 20 cm, D. Jarak tanam 25 x 25 cm dan E. Jarak tanam 30 x 30 cm. Data pengamatan dianalisis sidik ragamnya, jika terdapat perbedaan yang nyata dimana F hitung P lebih besar dari F tabel 5%, dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata 5%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa produktivitas padi sawah tertinggi diperoleh pada perlakuan jarak tanam 20 x 20 cm dengan konversi potensi hasil sebesar 8,20 ton/ha.</p> <p>Kata kunci : jarak tanam, hasil, padi sawah</p> Budi Santosa , Yurma Metri Copyright (c) 2024 Agriculture https://jurnal.umb.ac.id/index.php/agriculture/article/view/6674 Thu, 25 Jul 2024 00:00:00 +0000 Bioherbisida Berbahan Ekstrak Air Dari Organ Batang Ratun Tanaman Sorgum Yang Dibudidayakan Di Lahan Inceptisols https://jurnal.umb.ac.id/index.php/agriculture/article/view/6697 <p>Alelopati merupakan istilah yang mengungkapkan kejadian alami dari penghambat kimiawi oleh tanaman yang menghambat pertumbuhan tanaman di sekitarnya. Sumber ekstrak yang berasal dari batang ratun tanaman sorgum dari varietas berbeda mempunyai potensi bioherbisida yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ekstrak air organ batang ratun tanaman sorgum yang dibudidayakan di lahan Inceptisol terhadap perkecambahan <em>test plant</em>. Berangkasan sebagai bahan ekstrak air disiapkan pada Pebruari sampai Juni 2023 di Kandang Mas Kota Bengkulu dan uji <em>bioassay </em>dilakukan Juli 2023 di Bentiring Permai Kota Bengkulu. Penelitian menerapkan rancangan acak lengkap faktor tunggal. Perlakuan yang diterapkan yaitu kontrol, batang Super 2, batang Suri 4, dan batang Ketan, Unit percobaan berupa cawan petri, dan percobaan diulang empat kali. Metode Penerapan metode <em>bioassay</em> pada cawan Petri pada percobaan ini. Setiap cawan petri diberi 10 ml ekstrak air, 25 biji kacang hijau varietas Vima 1 ditanam dan diinkubasi tiga hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air yang berasal dari ratun batang Super 2 khususnya dan semua perlakuan ekstrak air dari batang ratun sorgum (Ketan dan Suri 4) pada umumnya mampu menghambat perkecambahan <em>test plant</em> tertinggi dibanding dengan kontrol.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : batang, <em>bioassay</em>, ekstrak, Inceptisols, ratun</p> Edi Susilo, Parwito, Dia Novita Sari, Eny Rolenty Togatorop, Susi Handayani, Hesti Pujiwati, Wismalinda Rita Copyright (c) 2024 Agriculture https://jurnal.umb.ac.id/index.php/agriculture/article/view/6697 Thu, 25 Jul 2024 00:00:00 +0000 Pengaruh Pemangkasan Pucuk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Mentimun (Cucumis Sativus L) https://jurnal.umb.ac.id/index.php/agriculture/article/view/6696 <p>Mentimun (<em>Cucumis sativus </em>L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari famili Cucurbitaceae yang sudah populer ditanam petani di Indonesia. Selain dikonsumsi dalam bentuk segar, mentimun juga berperan dalam bidang kosmetik banyak diguanakan sebagai masker muka dan masker kantung mata. Tujuan “Pengaruh Pemangkasan berpengaruh nyata Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Mentimun <em>(Cucumis sativus </em>L<em>)”. </em>Penelitian ini dilaksanakan Jln Rafless Kelurahan Nusa Indah Kecamatan Ratu Agung mulai pada bulan Juni 2023 sampai bulan Agustus 2023 pada ketinggian tempat ± 10 mdpl. Dalam metode penelitian ini yang di gunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yang terdiri dari lima perlakuan yaitu Pemangkasan pucuk (P) yaitu : P0 = Tanpa Pemangkasan, P1 = Pemangkasan Pucuk Pada Ruas 8, P2 = Pemangkasan Pucuk Pada Ruas 10, P3 = Pemangkasan Pucuk Pada Ruas 12, P4 = Pemangkasan Pucuk Pada Ruas 14. Berdasarkan hasil analisis ragam, bahwa perlakuan pemangkasan berpengaruh sangat nyata pada parameter berat buah pertanaman. Berpengaruh tidak nyata pada parameter panjang buah umur 7,14,21 dan 28 hst, hari muncul bunga, jumlah buah, panjang buah, berat buah pertanaman dan diameter buah pada tanaman mentimun. Saran : Untuk mendapatkan hasil mentimun yang lebih maksimal dengan pengerjaan budidaya lebih muda dan efisien dapat dilakukan pemangkasan pucuk pada ruas 8.</p> <p><em>Kata kunci : Pemangkasan, Hasil, Mentimun</em></p> Dion Putra Pratama, Eva Oktavidiati, Jafrizal Jafrizal Copyright (c) 2024 Agriculture https://jurnal.umb.ac.id/index.php/agriculture/article/view/6696 Thu, 25 Jul 2024 00:00:00 +0000 Pemanfaatan Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium Cepa L.) Dalam Berbagai Konsentrasi Pada Tanaman Sawi Pokcoy (Brassica rapa L) https://jurnal.umb.ac.id/index.php/agriculture/article/view/6673 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon tanaman sawi pokcoy terhadap pemberian ekstrak kulit bawang merah dalam berbagai konsentrasi yang dibudidayakan secara organik dan untuk mengetahui konsentrasi terbaik dari ekstrak kulit bawang merah yang dapat memberikan merespon pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pokcoy yang terbaik. Penelitian dilaksanakan di Jl. Merapi Raya, Kelurahan Padang Nangka. Kecamatan,Singgaran Pati Kota Bengkulu dari bulan September Sampai Desember 2023. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Blender, polybag, cangkul, timbangan digital, gembor, hand sprayer, penggaris, alat tulis, parang/pisau, meteran, waring, dan kamera. Bahan yang digunakan yaitu benih pokchoy, kulit bawang merah, media tanah, pupuk kandang sapi dan air. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal. Sebagai perlakuan adalah konsentrasi limbah kulit bawang merah dan perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali. Perlakuan terdiri dari 5 taraf yaitu: K1 : Konsentrasi ekstrak kulit bawang merah 100 g/l air. K2 : Konsentrasi ekstrak kulit bawang merah 150 g/l air. K3 : Konsentrasi limbah kulit bawang merah 200 g/lt air. K4 : Konsentrasi ekstrak kulit bawang merah 250 g/lt air. K5 : Konsentrasi ekstrak &nbsp;kulit bawang merah 300g/lt air. Ulangan 3 kali dan setiap satuan percobaan ada 5 tanaman yang diamati. Total terdapat 75 tanaman yang diamati. Hasil sidik ragam yang bebeda nyata akan diuji lanjut dengan menggunakan Ducan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf uji 0,05. Peubah yang diamati adalah Tinggi Tanaman, jumlah daun, Berat basah dan Berat Kering tanaman. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak kulit bawang merah dengan berbagai konsentrasi memberikan&nbsp; pengaruh yang sangat nyata terhadap semua peubah yang diamati (tinggi tanaman minggu ke-2, ke-4, ke-6, jumlah daun&nbsp; minggu ke-2, ke-4, ke-6, berat basah dan berat kering). Perlakuan&nbsp; konsentrasi terbaik didapat pada perlakuan K5 (300 g/l air).</p> <p>Kata Kunci : Ekstrak kulit bawang merah (<em>Allium cepa </em>L), &nbsp;Pupuk organic cair, Sawi Pokcoy (<em>Brassica rapa</em> L)</p> Lola Pitaloka, Sunarti, Sri Rustianti Copyright (c) 2024 Agriculture https://jurnal.umb.ac.id/index.php/agriculture/article/view/6673 Thu, 25 Jul 2024 00:00:00 +0000 Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada Merah (Lactuca sativa Var. Crispa) Dengan Pemberian Naungan https://jurnal.umb.ac.id/index.php/agriculture/article/view/6675 <p>Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah <em>(Lactuca sativa Var. Crispa)</em> dengan pemberian naungan. Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Kuala Alam Nusa Indah, Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu dengan ketinggian tempat 10 mdpl. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan 5 ulangan. Yakni N0 (tanpa naungan), N1 (25%), N2 (50%) dan N3 (75%). Berdasarkan taraf yang dilakkukan, maka diperoleh 4 kombinasi perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga mendapatkan 20 satuan percobaan, setiap percobaan terdiri dari 8 tanaman sehingga terdapat 180 tanaman yang&nbsp; diamati dalam percobaan ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pemberian naungan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 7 sampai dengan 35 HST, jumlah daun 28 dan 35 HST, berat basah tanaman, berat kering tanaman, dan berat akar tanamanPemberian naungan 50% hingga 75% dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah, dan berat kering. Pemberian tanpa naungan menunjukan umur panen tercepat dan pemberian naungan 25% sampai dengan 75% memberikan penambahan berat akar (9,05gr- 9,85gr).</p> <p><strong>&nbsp;</strong>Kata Kunci : <em>Selada Merah (Lactuca sativa Var. Crispa), Naungan.</em></p> Andi Pratama, Usman Yasin, Jafrizal, Eva Oktavidiati, Dwi Fitriani Copyright (c) 2024 Agriculture https://jurnal.umb.ac.id/index.php/agriculture/article/view/6675 Thu, 25 Jul 2024 00:00:00 +0000 Pengaruh Media Tanam Faba Dan Kotoran Sapi Yang Diperkaya Darah Dan Bioaktivator Rumen Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) https://jurnal.umb.ac.id/index.php/agriculture/article/view/5681 <h1>ABSTRAK</h1> <p>Penelitian ini bertujuan Pengaruh Media Tanam FABA Dan Kotoran Sapi Yang Diperkaya Darah Dan Bioaktivator Rumen Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah <em>(Allium ascalonicum L</em>). Penelitian ini dilaksanakan pada 11 Oktober sampai 24 Desember 2023 di lahan percobaan penelitian yang terletak di Jl. Raya Darma Wanita RT.18 RW.05 Sidodadi, Kel.Bentiring Permai, Kec. Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor pertama FABA (F) F0 (Kontrol), F1 (20%) F2 (30%) F3 (40%) F4 (50%) sedangkan faktor kedua dosis pupuk kandang sapi (S) S0 (Kontrol) S1 (25 gr) S2 (50 gr) S3 (75 gr) penelitian ini memeiliki 20 kombinasi perlakuan masing masing perlakuan di ulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 60 kombinasi ulangan perlakuan setiap unit terdapat 3 tanaman sehingga terdapat 180 tanaman untuk diamati. Hasil penelitian dianalisis menggunakan Analisis Ragam dan apabila berpengaruh nyata dilakukan uji lanjut menggunakan <em>Duncan’s Multiple Range Test</em> (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa media tanam FABA berpengaruh sangat nyata pada parameter tinggi tanaman Bawang Merah <em>(Allium ascalonicum L)</em> pada umur 2 dan 4 MST, jumlah daun pada umur 6 dan 8 MST, Berat Basah Umbi pada umur 8 MST, Berat Basah Tanaman pada umur 8 MST, Berat kering tanaman 8 MST, Berat Basah Umbi 8 MST, Berat Kering Umbi 8 MST, dan berpengaruh Nyata Pada Parameter Pengamatan Jumlah Daun 2 dan 4 MST, Jumlah anakan 8 MST, komposisi media tanamn FABA yang baik untuk pertumbuhan tanaman Bawang Merah <em>(Allium ascalonicum L)</em> yaitu dibawah 20 %, dan Perlakuan Bioaktivator Rumen sapi Berpengaruh sangat Nyata pada parameter jumlah daun 8 MST dan berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman 4 MST.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : <em>Bawang Merah, Bioaktivator, FABA, Pukan Sapi</em></p> Merliana Idiawati, Dwi Fitriani, Fiana Podesta, Suryadi, Ririn Harini Copyright (c) 2024 Agriculture https://jurnal.umb.ac.id/index.php/agriculture/article/view/5681 Thu, 25 Jul 2024 00:00:00 +0000 Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Pemberian Pupuk Npk Dan Pupuk Organik Cair Nasa https://jurnal.umb.ac.id/index.php/agriculture/article/view/6730 <p><strong> </strong></p> <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi pemberian NPK dan POC Nasa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang mierah, miengietahui Riespoin piertumbuhan dan hasil tanaman bawang mierah tierhadap NPK dan POiC Nasa. Pienielitian ini tielah dilaksanakan di Kiel. Kandang Limun Kiec. Muara Bangkahulu. Pienielitian ini mienggunakan Rancangan Acak Kieloimpoik Faktoirial (RAKF) disusun siecara poila faktoirial diengan 3 ulangan. Tierdiri dari 2 faktoir yaitu : Faktoir piertama adalah NPK : N0= Kointroil ( tanpa pierlakuan ), N1= 100 kg/ha, N2= 150 Kg/ha, N3= 200 Kg/ha. Faktoir kiedua adalah POiC Nasa : P1= 2 ml/litier, P2= 3 ml/litier, P3= 4 ml/litier. Tierhadapat 12 Koimbinasi pierlakuan, bierdasarkan hasil siemua paramietier tanaman tidak tierjadi intieraksi antara NPK dan POiC Nasa pada siemua paramietier piengamatan. Pada pierlakuan NPK tinggi tanaman 42 hst bierpiengaruh nyata, dan tinggi tanaman 56 hst bierpiengaruh sangat nyata,bierpiengaruh tidak nyata pada paramietier lainnya. Tierhadap pierlakuan POiC Nasa bierpiengaruh tidak nyata pada siemua paramietier bawang mierah</p> <h1><em>Kata Kunci : Bawang merah, NPK, POC Nasa</em></h1> Ummi Kholifah, Rita Hayati, Usman, Dwi Fitriani, Yukiman Armadi Copyright (c) 2024 Agriculture https://jurnal.umb.ac.id/index.php/agriculture/article/view/6730 Thu, 25 Jul 2024 00:00:00 +0000 Optimasi Pupuk Kompos Ampas Kelapa dan Pupuk NPK Mutiar Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi Pakcoy https://jurnal.umb.ac.id/index.php/agriculture/article/view/6554 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimasi pupuk kompos ampas kelapa dan pupuk NPK mutiara terhadap pertumbuhan dan hasil pada tanaman pakcoy. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang berada di Desa Modong, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor. Faktor yang pertama yaitu pupuk kompos ampas kelapa yang terdiri dari 3 taraf yaitu : 150 g/tanaman atau 60 ton/ha, 300 g/tanaman atau 12 ton/ha, 450 g/tanaman atau 18 ton/ha. Kemudian faktor kedua yakni Pupuk NPK yang terdiri dari 3 taraf yaitu 4 g/tanaman atau 150 kg/ha, 8 g/ha atau 300 kg/ha, 12 g/tanaman atau 450 kg/ha. Sehingga kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan mendapatkan total 27 satuan percobaan. Parameter perlakuan berupa tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah , berat kering tanaman dan indeks panen. Semua data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) taraf uji 5% dengan uji lanjut BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pupuk kompos ampas kelapa dan pupuk NPK mutiara tidak berpengaruh nyata pada tinggi tanaman dan berat basah tanaman. Namun memberikan pengaruh nyata pada jumlah daun, serta berpengaruh sangat nyata terhadap berat kering tanaman sawi pakcoy. Taraf dosis pupuk kompos ampas kelapa sebanyak 150 g/tanaman yang dikombinasikan dengan pupuk NPK sebanyak 4 g/tanaman merupakan dosis paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pakcoy, hal ini dikarenakan taraf pupuk tersebut mampu meningkatkan jumlah daun pada tanaman sawi, juga dapat meningkatkan berat kering tanaman yang artinya memperbaiki metabolisme pada tanaman.<br>Kata kunci : Sawi pakcoy,Pupuk ampas kelapa, Pupuk NPK</p> M. Abror, A. Miftakhurrohmat, Solvia Rosa Ayunda Maharani, Alvin Windiya Wati, Firda Saniyah Mahda Copyright (c) 2024 Agriculture https://jurnal.umb.ac.id/index.php/agriculture/article/view/6554 Thu, 25 Jul 2024 00:00:00 +0000