PENTINGNYA MENGGALI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PETANI DALAM RANGKA MEMELIHARA KELESTARIAN LAHAN PERTANIAN SEBAGAI PENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN REJANG LEBONG

Authors

  • Neti Kesumawati
  • Yukiman Armadi
  • Rita Hayati

Abstract

ABSTRAK

        

         Introduksi teknologi  revolusi hijau yang massif di masa lalu berdampak pada  menurunnya kualitas lingkungan, seperti rusaknya lahan-lahan pertanian di perdesaan (Sukayat, dkk. 2013). Hal ini telah melahirkan suatu gerakan untuk kembali menerapkan pertanian tradisionil yang pernah dilakukan oleh nenek moyang terdahulu. Biasanya nenek moyang memanfaatkan sumberdaya lokal tanpa aplikasi pupuk buatan dan pestisida kimiawi, sebaliknya menekankan pada pemberian pupuk organik (alam), dan pestisida hayati, serta cara-cara budidaya lainnya yang tetap berpijak pada pelestarian lahan-lahan pertanian (Tandisau dan Herniwati, 2009).  Sebenarnya cara pertanian ini telah dilaksanakan  secara turun temurun oleh nenek moyang yang merupakan kearifan local yang banyak mengandung tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan lingkungan tempatnya hidup secara arif sehingga tidak akan menimbulkan kerusakan lingkungan, termasuk lahan-lahan pertanian (Rusandi, 2013). Mengingat besarnya peranan kearifan lokal dalam memelihara kelestarian lahan pertanian maka perlu digali, dihidupkan dan dikembangkan lagi, baik berwujud pengetahuan atau ide, peralatan, norma adat, nilai budaya, aktivitas dalam kegiatan pertanian guna mencukupi kebutuhan hidupnya, termasuk kearifan lokal yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.

         Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui kearifan local  masyarakat petani yang ada di Kabupaten Rejang Lebong; (2)  Mengetahui peran kearifan lokal masyarakat petani Kabupaten Rejang Lebong dalam memelihara kelestarian lahan pertania; (3) Mengetahui cara melestarikan kearifan local  masyarakat petani yang ada di Kabupaten Rejang Lebong

         Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Rejang Lebong, selama lebih kurang 10 bulan mulai Februari 2015. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan metode sengaja dengan tujuan tertentu (Purpossive sampling) dan teknik penarikan sampel menggunakan metode Snowball Sampling. Data diperoleh melalui penyebaran angket kepada responden serta pengamtan langsung kondisi lingkungan. Data ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif.

         Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Rejang Lebong memiliki banyak kearifan lokal dalam hal bercocok tanam. Dalam kearifan lokal tersebut terdapat banyak pedoman atau tuntunan yang sangat bijak dan arif disaat bercocok tanam. Pemakaian bahan-bahan alami dalam kegiatan bercocok tanam yang diterapkan nenek moyang sangat bermanfaat bagi kelestarian lahan-lahan pertanian.

 

Kata Kunci : Kearifan Lokal, Kelestarian Lahan Pertanian

 

References

DAFTAR PUSTAKA

Agus, F., and A. Mulyani. 2006. Judicious use of land resources for sustaining Indonesian rice self sufficiency. Rice Industry, Culture and Environment, Book 1. Indonesian Center for Rice Research, Sukamandi, Indonesia.

Alwi, L.O dan Marwah, S. 2014. Dampak Penggunaan Lahan Terhadap Sumberdaya Air : Studi Literatur Dan Hasil Penelitian. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Kendari dan Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo, Kendari. JURNAL AGROTEKNOS Juli 2014 Vol. 4 No. 2. Hal 134-145 ISSN: 2087-7706

Atmojo, S.W.2006. Degradasi Lahan & Ancaman Bagi Pertanian. Solo Pos

Irsal Las.2009. Revolusi Hijau Lestari Untuk Ketahanan Pangan ke Depan. BBSDLP, Badan Litbang Pertanian Dimuat dalam Tabloid Sinar Tani, 14 Januari 2009

Kautsar, M. 2016. Pemanfaatan Gulma Kirinyu (Cromolaena odorata L.) Sebagai Pupuk Organik Dalam Menyuburkan Tanah. Program Studi Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam. Banda Aceh

Lestari, A.P. 2009. Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Melalui Substitusi Pupuk Anorganik Dengan Pupuk Organik. Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Marzuki, M.2005. Metode Riset Yogyakarta :. Ekonisia

Nasruddin; Kusumah, S.D dan Purwana, B.H.S. 2011. Kearifan Lokal Ditengah Modernisasi. Puslitbang Kebudayaan. Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia

Pohan, N. 2004. Pestisida Dan Pencemarannya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara

Ramayanti, L.A., 2015. Pemetaan Tingkat Lahan Kritis Dengan Menggunakan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografi (Studi Kasus : Kabupaten Blora) Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Rokhman, A dan Wijayanti, P.A. 2011. Kearifan Lokal Sebagai Bagian dari Demokrasi dan Pembanguanan Indonesia. Program Magister Administrasi Publik. Universitas Jenderal Soedarman

Rusandi, R. 2013. Konsep Dasar, Tantangan, Dan Prospek Kearifan Lokal Dalam Pelestarian Sumber Daya Hutan. Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian. Universitas Riau. Pekanbaru

Sinaga, R. 2014. Pengenalan Sarana Produksi Pertanian (SAPROTAN). Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian. UNIB. Bengkulu Setyorini, D. Dan Hartatik, W. (?). Pemanfaatan Pupuk Organik untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah dan Kualitas Tanaman. Badan Litbang Pertanian Bogor

Sukayat, Y; Supyandi, D; dan Esperanza, D.2013. Agroindustrisasi Padi Sawah Berbasis Lokal (Kajian Atas Budidaya Padi di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Bandung

Tandisau, P. dan Herniwati. 2009. Prospek Pengembangan Pertanian Organik di Sulawesi Selatan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan Prosiding SeminaNasional Serealia 2009 ISBN :978-979-8940-27-923

Tjokrowardojo, A.T. dan Djauhariya, E. 2014. Gulma Dan Pengendaliannya PadaBudidaya Tanaman Nilam. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik

Yuantari, MG.C. 2011. Dampak Pestisida Organoklorin Terhadap Kesehatan ManusiaDan Lingkungan Serta Penanggulangannya. Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Downloads

Published

2021-07-15
Abstract viewed = 1125 times