Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS) https://jurnal.umb.ac.id/index.php/JRIPS <p><span class="fontstyle0">Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS) terbit sejak tahun 2022,<br />diterbitkan dua kali dalam satu tahun. Merupakan jurnal penelitian yang menyajikan artikel-artikel dalam 2 bidang ilmu yaitu pendidikan sains (Kurikulum, Inovasi, Media, Assesment, Evaluasi, Manajemen dan Kebijakan, studi literature, eksperimen serta aplikasinya dalam pembelajaran. Biologi Murni (Keragaman hayati, ekologi, lingkungan). Setiap naskah yang dikirim ke Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains akan direview oleh pakar dibidangnya.</span></p> Universitas Muhammadiyah Bengkulu en-US Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS) 2809-5200 KOMPOSISI DAN STRATIFIKASI TUMBUHAN TINGKAT POHON PADA HABITAT Rafflesia arnoldii, R.Br DI HUTAN BUKIT DAUN KABUPATEN KEPAHIANG https://jurnal.umb.ac.id/index.php/JRIPS/article/view/6197 <p>Penelitian ini dilakukan di hutan lindung bukit daun kabupaten kepahiang pada bulan januari februari 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah komposisi dan stratifikasi tumbuhan tingkat pohon pada habitat <em>Rafflesia arnoldii </em>di hutan bukit daun kabupaten kepahiang. Metode yang digunakan adalah metode purposive sampling dengan pembuatan plot pengamatan menggunakan bunga <em>Rafflesia </em>atau minimal inangnya yaitu <em>Tetrastigma</em> sebagai pusat plot. Jumlah plot pengamatan sebanyak 12 plot. Hasil penelitian menunjukan pada luas area 0,48 Ha ditemukan pada tingkat pohon(20mx20m) sebanyak 50 individu yang terdiri dari 19 spesies yang termasuk kedalam 14 famili dan luas area 0,12Ha pada&nbsp;&nbsp; tingkat tiang/pole(10mx10m) ditemukan sebanyak 37 individu yang terdiri dari 11 spesies yang termasuk kedalam 10 famili. Indeks nilai penting (INP) tertinggi pada tingkat pohon yaitu <em>Lithocarpus glaber</em> dengan (INP = 78,61%), <em>Phoebe hunanensis</em> dengan INP = 38,60%, dan <em>Myristica yunnanensis</em> dengan (INP =24,88%), nilai terendah adalah <em>Siparuna cuspidata</em> dengan (INP = 5,04%). Sedangkan indeks nilai penting (INP) pada tingkat tiang/pole adalah <em>Lithocarpus glaber</em> (INP= 75,74%), <em>Phoebe hunanensis</em> (INP= 57,08%%), <em>Myristica yunnanensis</em> (INP=43,87%), <em>Mingquartia guianensis</em> (INP=25,96%),dan <em>Artocarpus elasticus</em> (INP=20,58%), nilai terendah yaitu <em>Artocarpus heterophyllus </em>dengan (INP = 8,00%). Indeks keragaman jenis untuk tingkat pohon 2,546, tingkat tiang/pole didapatkan nilai 2,057.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Komposisi, Stratifikasi,Pohon, <em>Rafflesia arnoldii, R.Br</em></p> Dettya Nizsa Kania Pariyanto Pariyanto Santoso Copyright (c) 2024 Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS) 2024-01-30 2024-01-30 3 1 71 84 10.36085/jrips.v3i1.6197 KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MODEL PEMBELAJARAN PJBL DAN PBL PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 02 SEBERANG MUSIv https://jurnal.umb.ac.id/index.php/JRIPS/article/view/6195 <p>Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran <em>Project Based Learning</em> (PjBL) dan <em>Problem Based Learning</em> (PBL) di SMP Negeri 02 Seberang Musi. Jenis penelitian <em>quasi eksperimen</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII sebanyak 2 kelas. Teknik pengambilan sampel dengan cara total sampel. Kelas dibagi menjadi 3 kelas secara <em>purposive sampling</em>. Desain penelitian menggunakan <em>non-equivalent control group pretest-posttest design</em>. Pengumpulan data menggunakan lembar tes kemampuan pemecahan masalah. Data dianalisis menggunakan uji <em>one way anova</em>. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah menggunakan model pembelajaran <em>Project Based Learning</em> (PjBL) dan <em>Problem Based Learning</em> (PBL) serta pembelajaran Konvensional. Model Pembelajaran <em>Problem Based Learning</em> (PBL) lebih baik digunakan dalam Kemampuan Pemecahan Masalah dibandingkan model <em>Project Based Learning</em> (PjBL) dan konvensional pada pembelajaran IPA di SMP Negeri 02 Seberang Musi.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata kunci : </strong><em>Kemampuan Pemecahan Masalah, PjBL, PBL</em></p> Jalaluddin Mahali Copyright (c) 2024 Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS) 2024-01-30 2024-01-30 3 1 43 52 10.36085/jrips.v3i1.6195 KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN INSEKTOFORA (Nepenthes sp) DI KAWASAN HUTAN BATIKNAU, BENGKULU UTARA https://jurnal.umb.ac.id/index.php/JRIPS/article/view/6193 <p>Batiknau merupakan kawasan hutan sekunder yang kaya akan berbagai jenis vegetasi.</p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis Nepenthes sebagai tumbuhan</p> <p>insektivora yang memiliki modifikasi daun menjadi bentuk yang sangat menarik di kawasan hutan</p> <p>tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode jelajah pada lokasi penelitian yang merupakan</p> <p>habitat tumbuhan Nepenthes. Hasil penelitian menunjukkan bahawa kawasan hutan Batiknau,</p> <p>Bengkulu Utara memiliki lima jenis Nepenthes, yaitu Nepenthes gracilis, Nepenthes gracilis var.</p> <p>angustifolia, Nepentes gracilis var. arenaria, Nepenthes gracilis var. elongata, Nepenthes gracilis</p> <p>var. lower pitcher, Nepenthes gracilis var. xneglecta, Nepenthes khasiana, Nepenthes mirabilis,</p> <p>Nepenthes mirabilis var. echinostoma, Nepenthes mirabilis var. smilesii, Nepenthes mirabilis var.</p> <p>anamensis, Nepenthes mirabilis var. exotica, Nepenthes rafflesiana var. alata, Nepenthes</p> <p>reinwardtiana.</p> <p>Kata kunci : Insektivora, keanekaragaman, Nepenthes.</p> Rusdi Hasan Lilis Suryani Nopriyeni Copyright (c) 2024 Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS) 2024-01-30 2024-01-30 3 1 14 26 10.36085/jrips.v3i1.6193 SERANGGA PENGUNJUNG ROTAN JERNANG (Daemonorops spp.) DI DESA PEMATANG BALAM, KECAMATAN HULU PALIK, KABUPATEN BENGKULU UTARA https://jurnal.umb.ac.id/index.php/JRIPS/article/view/6196 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis serangga pengunjung rotan jernang di Desa Pematang Balam, Kecamatan Hulu Palik, Kabupaten Bengkulu Utara. Sangat sedikitnya referensi tentang jenis serangga pengunjung rotan jernang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini.&nbsp; Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dengan menjelajah seluruh area kebun rotan jernang seluas satu hektar. Penangkapan serangga dilakukan dengan menggunakan <em>insect net</em> dan jenis serangga yang tertangkap dimasukkan ke dalam wadah yang telah disiapkan, dan penangkapan serangga kupu-kupu dimasukkan ke dalam amplop <em>papilot</em>. Penelitian dilaksanakan selama bulan Maret 2022 pada waktu pagi hari dan siang hari. Jenis serangga yang ditangkap diidentifikasi di Laboratorium Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Hasil penelitian ditemukan 16 jenis serangga yang tergolong ke dalam delapan famili, dengan individu jenis serangga yang paling banyak ditemukan adalah jenis semut rangrang (<em>Oecophylla smaragdina)</em>, dan individu jenis serangga yang paling sedikit ditemukan adalah jenis ngengat (<em>Amplypterus panopus)</em>. Faktor ekologi yang tercatat adalah suhu udara antara 27<sup>o</sup>C-29<sup>o</sup>C, kelembaban udara antara 85%-87%, dan intensitas cahaya antara 625 lux – 637 lux. &nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci</strong> <strong>: </strong><em>Jenis serangga, Rotan jernang, Faktor ekologi, Bengkulu Utara</em>.</p> nurwiyoto Nasral Meza Trianda Copyright (c) 2024 Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS) 2024-01-30 2024-01-30 3 1 53 70 10.36085/jrips.v3i1.6196 INVENTARISASI TUMBUHAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DI KECAMATAN TAMBUN UTARA, KABUPATEN BEKASI https://jurnal.umb.ac.id/index.php/JRIPS/article/view/6194 <p>Indonesia mempunyai jenis flora dan fauna dengan persebaran yang sangat tinggi dan Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan tumbuhan Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat tradisional di Kabupaten Bekasi Kecamatan Tambun Utara. Inventarisasi tumbuhan obat di Kabupaten Bekasi Kecamatan Tambun Utara sebelumnya belum pernah ada penelitian di daerah tersebut, karena itu meneruskan pengetahuan tentang tumbuhan obat di daerah dengan cara mendokumentasikan nama tumbuhan, manfaat dari tumbuhan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2021. Penelitian ini dilaksanakan delapan desa di Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi. Metode yang digunakan deskriptif kualitatif dengan cara pengumpulan data. Observasi yang dilakukan di lapangan dengan menggunakan metode jelajah <em>(crulse method).</em> Kabupaten Bekasi merupakan wilayah dengan perbatasan Jakarta, Karawang dan Bogor. Kabupaten Bekasi mempunyai luas 127.388 Ha yang terbagi menjadi 30 kecamatan, 245 desa dan 8 kelurahan. Dengan jumlah penduduk pada tahun 2017 sebanyak 12.378 orang, untuk luas dareh Tambun Utara sekitar 3.442 Ha. Hasil penelitian ditemukan pada Kecamatan Tambun Utara sebanyak 129 jenis tumbuhan obat dan 58 <em>family</em>. Desa yang paling banyak ditemukan adalah desa Jejalen Jaya. <em>Family</em> yang paling banyak digunakan yaitu <em>family zingiberaceae. </em>Organ yang paling banyak digunakan adalah daun. Teknik pengolahan yang paling banyak dengan cara direbus 44%, ditumbuk 12%, dihaluskan 12%, ditumbuk 10%, diseduh 8%, diparut 4%, dipotong 3%, dikeringkan 2%, diperas 1%, dijus 1%.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Kata kunci</em> : </strong><em>Inventarisasi, tumbuhan obat, kabupaten bekasi</em></p> karenina devi anugrah rahmi Copyright (c) 2024 Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS) 2024-01-30 2024-01-30 3 1 27 42 10.36085/jrips.v3i1.6194 MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW BERBASIS BOOKLET MAKROINVERTEBRATA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SMA NEGERI 7 KOTA BENGKULU https://jurnal.umb.ac.id/index.php/JRIPS/article/view/6192 <p>Penelitian bertujuan mendeskripsikan aktivitas guru, peserta didik, serta hasil belajar</p> <p>psikomotorik dan kognitif peserta didik melalui penerapan model Cooperative Learning tipe</p> <p>Jigsaw menggunakan booklet makroinvertebrata. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan</p> <p>kelas dengan model Kemmis dan Mc Taggart yang dilakukan sebanyak 2 siklus yang tiap</p> <p>siklusnya terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah</p> <p>guru dan peserta didik kelas X MIPA 2 SMA Negeri 7 Kota Bengkulu tahun ajaran 2022/2023.</p> <p>Data dikumpulkan dengan cara observasi dan tes serta menggunakan instrumen penelitian</p> <p>berupa lembar observasi dan lembar tes. Hasil analisis aktivitas guru siklus I diperoleh nilai 47,5</p> <p>(baik) dan siklus II 52 (baik). Hasil analisis aktivitas peserta didik siklus I diperoleh nilai 46</p> <p>(baik) dan siklus II 51,5 (baik). Analisis hasil belajar psikomotorik siklus I diperoleh nilai 10</p> <p>(cukup) dan siklus II diperoleh nilai 13 (baik). Hasil belajar kognitif siklus I sebesar 72, 22 %</p> <p>(belum tuntas) dan siklus II 83,33% (tuntas). Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa</p> <p>penerapan model Cooperative Learning tipe Jigsaw menggunakan booklet makroinvertebrata</p> <p>mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas X MIPA 2 SMA Negeri 7</p> <p>Kota Bengkulu.</p> <p>Kata Kunci: Cooperative Learning Tipe Jigsaw, Booklet, Makroinvertebrata, Hasil Belajar.</p> Salmeri Salmeri Copyright (c) 2024 Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS) 2024-01-30 2024-01-30 3 1 1 13 10.36085/jrips.v3i1.6192