Pengembangan Kampung Nelayan di Kawasan Wisata Kecamatan Teluk Segara

Authors

  • Trierose Yossy moelandha Universitas Muhammadiyah Bengkulu
  • Sri Indarti Universitas Muhammadiyah Bengkulu
  • Titi Darmi Universitas Muhammadiyah Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.36085/jmpkp.v6i2.5143

Keywords:

Kampung Nelayan, Kawasan Wisata, pengembangan daerah pesisir

Abstract

Pola pembangunan Kota Bengkulu diarahkan pada pengembangan sektor pariwisata, terutama pariwisata berbasis kelautan dan perikanan. Potensi wilayah pesisir Samudera Indonesia sangat besar untuk pengembangan tersebut. Salah satu kawasan yang sedang dikembangkan adalah Kelurahan Malabero, Kecamatan Teluk Segara. Pesisir pantai menjadi sektor strategis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama melalui pelestarian kebudayaan kampung nelayan. Pemerintah Kota Bengkulu telah berupaya menyediakan infrastruktur, seperti pintu masuk, shelter, tempat parkir, dan fasilitas penunjang lainnya untuk wisata pantai. Selain itu, penggerakan masyarakat dalam menjual kuliner laut dan hasil olahan ikan, seperti ikan giling tenggiri, turut memperkuat perekonomian lokal. Wisata sejarah dan alam di sekitar Kelurahan Malabero, seperti Benteng Malborough dan pemandangan matahari terbenam, juga menjadi daya tarik utama. Pengembangan wisata pesisir ini tidak hanya berfokus pada alam dan sejarah, tetapi juga pada pelatihan budaya untuk wisatawan. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat diperlukan untuk menjaga kelestarian dan mencapai pengembangan kampung nelayan sebagai kawasan wisata yang berkelanjutan.

Author Biography

Trierose Yossy moelandha, Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Abstrak

 

Pola pembangunan kota Bengkulu diarahkan pada pembangunan Sektor pariwisata dan pengembangannya. Hal ini dikarenakan sebagian besar kota Bengkulu berada di wilayah pesisir Samudera Indonesia. Kawasan di kota Bengkulu berpotensi sangat besar, terutama di bagian pengembangan wisata berbasis kelautan dan perikanan. Pemerintah kota Bengkulu telah ditetapkan program pengembangan kawasan pesisir salah satunya di Kelurahan Malabero Kecamatan Teluk Segara kota Bengkulu. Peisisir pantai merupakan salah satu sektor strategis bagi perekonomian suatu daerah. Terutama dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Kebudayaan nya yang masih terjaga di oleh masyarakat kampung nelayan. Sarana dan prasarana pengunjung wisata pantai telah diupayakan oleh pemerintah kotaBengkulu seperti pembangunan pintu masuk kawasan pariwisata, shelter, tempat parkir, serta fasilitas penunjang lainnya. Dukungan lainnya dalam pengembangan kawasan wisata ini dengan penggerakan masyarakat untuk menjual kuliner lautnya disekitar pesisir kawasan kampung nelayan, hasil olahan ikan yang ditangkap oleh para nelayan setempat di kampung nelayan, olahan ikan giling tenggiri yang tempat produksi nya ada di pasar barukoto. Olahan ikan giling ini sudah diproduksi sampai keluar kota biasanya konsumen yang memesan akan mengolah ikan giling ini menjadi pempek, bakso, dan hasil olahan lainnya. Wisata sejarah dan wisata alam yang ada disekitar Keluarahan Malboro juga dapat membantu perkembangan, dengan keindahan sejarah nya menjadi daya tarik para wisatawan untuk mengunjungi Benteng Malborough dan wisata alam yang indah seperti melihat matahari terbenam, melihat langsung nelayan yang menangkap ikan dibibir pantai, dan masih banyak lagi keindahan yang ada di Kelurahan Malboro. Untuk pengembangan kampung nelayan dan wisata yang ada disekitar sebaiknya tak hanya keindahan alam dan sejarah saja, wisatawan juga dapat melihat pelatihan budaya nya juga. pemerintah dan masyarakat saling berkerja sama untuk menjaga dan melestarikan sehingga pengembangan kampung nelayan sebagai kawasan wisata dapat tercapai.

Kata Kunci:  Pesisir Kampung Nelayan, Kawasan Wisata, Kebudayaan

 

References

Abdi, I. N., Adi Suprapto, P. and Yuniastari Sarja, N. L. A. K. (2021) “Pengembangan Desa Wisata Berbasis Green Tourism di Desa Wisata Bakas, Banjarangkan, Klungkung,” Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 10(2), p. 101. doi: 10.24198/dharmakarya.v10i2.33239.

Darmi, T. (2016) “Capacity Building Resource Management Of Coastal Areas To Improve The Local Economic Based By Cross-Cutting Partnerships: Case Study on Panjang Beach Bengkulu City,” in 2nd International Conference on Tropical and Coastal Region Eco Development 2016. Bali, Indon. doi: 10.1088/1742-6596/755/1/011001.

Darmi, T., Mujtahid, I. M. and Rosidin (2021) “Stakeholders Collaboration Coastal Communities in Empowering,” E3S Web of Conferences, 01008. doi: https://doi.org/10.1051/e3sconf /202131701008.

Darmi, T., Patrisia, N. E. and Mujtahid, I. M. (2020) “Coastal Area Management Strategy Through Strengthening Community Capacity in Sumber Jaya Kampung Melayu District Bengkulu City,” E3S Web of Conferences, 202, 02006.

Liang, S. kang et al. (2015) “Research and integrated coastal zone management in rapidly developing estuarine harbours: A review to inform sustainment of functions in Jiaozhou Bay, China,” Ocean and Coastal Management. Elsevier Ltd, 116, pp. 470–477. doi: 10.1016/j.ocecoaman.2015.09.014.

Marwansyah and Firsand, F. (2023) “Kecamatan Teluk segara dalam angka 2023,” in 1. Bengkulu: Badan Pusat satistik Kota Bengkulu, pp. 1–17.

Pinem, E. Y., Widiono, S. and Irnad (2019) “KEMISKINAN STRUKTURAL KOMUNITAS NELAYAN DI KELURAHAN SUMBER JAYA, KECAMATAN KAMPUNG MELAYU, KOTA BENGKULU,” Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(2).

Rahardjo, P. P. and Koswara, A. Y. (2024) “Penentuan Faktor - Faktor Berpengaruh dalam Integrasi Wisata Bahari Antara Kampung Nelayan Pesisir Kenjeran dengan Kawasan Taman Suroboyo,” Jurnal Teknik ITS, 13(1). doi: 10.12962/j23373539.v13i1.123136.

Sugiyanto, S., Yunanto, M. K. and Yulianto, D. (2020) “Inovasi Pengembangan Wisata Kampung Nelayan di Kecamatan Ende,” Perspektif, 9(1), pp. 27–37. doi: 10.31289/perspektif.v9i1.2996.

Syafriandi (2019) Rencana Startegis (RENSTRA) Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2019-2023. 1st ed, 1. 1st ed. Bengkulu, Indonesia

Downloads

Published

2024-09-24
Abstract viewed = 13 times