Journal of Humanities and Social Science

Social and Psychological Dynamics of the "Free Psychology Service" Program on Children's Mental Well-Being in Tangerang City

Nabila Asy-Syifa Syahnadi — 2024-11-23

This study examines the social and psychological dynamics of the "Free Psychology Service" program and its impact on the mental well-being of children in Tangerang City. The program aims to provide psychological support to children from underprivileged families, emphasizing the importance of psychological intervention in child development. Using a qualitative approach and case study methods, this study explores how this program affects the mental well-being of the children who are its participants. Data were collected through in-depth interviews with children, service providers, and direct observation of counseling sessions. Data analysis shows that the program has a significant positive impact on children's mental well-being, including increased self-confidence, stress reduction, and improved social skills. However, the study also identified some challenges, such as limited access and stigma that still exist when it comes to mental health. The results of this study emphasize the need for continuous support and program development to reach more children in need. In addition, efforts to overcome stigma and raise awareness about mental health in the community are also very important. This research provides valuable insights into the social and psychological dynamics of psychological service programs and recommendations for future development and improvement.

DAMPAK REVITALISASI PASAR TRADISIONAL PERTOKOHAN DI PASAR PANORAMA KOTA BENGKULU

Yolanda Anggeli — 2025-02-19

Penelitian ini meneliti tentang Dampak Revitalisasi Pasar Tradisional Modern Terhadap Pedagang Pasar Panorama Kota Bengkulu”.. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu untuk meneliti (1). Bagaimanakah dampak positif dari revitalisasi pasar tradisional modern terhadap pedagang pasar Panorama Kota Bengkulu? (2). Bagaimakah dampak negatif dari revitalisasi pasar tradisional modern terhadap pedagang pasar Panorama Kota Bengkulu?Tujuan penelitian adalah (1). Untuk mengetahui dampak positif dari revitalisasi pasar tradisional modern terhadap pedagang pasar Panorama Kota Bengkulu.. (2) Untuk mengetahui dampak negatif dari revitalisasi pasar tradisional modern terhadap pedagang pasar Panorama Kota Bengkulu.. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukan bawah dampak dari revitalisasi Pasar Tradisional Panorama Bengkulu memiliki dampak positif dan negatif yaitu sebagai berikut : Dampak positif yang dirasakan oleh para pedagang baik dari segi revitalisasi manajemen, intervensi fisik, revitalisasi ekonomi, dan revitalisasi sosial yaitu sebagai berikut : Revitalisasi lebih mudah melakukan transaksi jual beli dengan para pembeli. Revitalisasi di Pasar Tradisional Panorama Kota Bengkulu membuat pedagang merasa pasar lebih aman, bersih dan nyaman tanpa harus berpindah-pindah lapak atau tempat untuk berjualan Revitalisasi Pasar Tradisional Panorama Kota Bengkulu membuat pasar menjadi lebih teratur, lebih baik, dan sistem pemungutan retribusi pasar yang dilakukan petugas pasar lebih efektif dan efisien, serta manajemen pasar juga mengalami peningkatan sehingga membuat para pedagang tertata dengan rapi. Sedangkan dampak negativ yang dirasakan oleh para pedagang yaitu : Bangunan kios dan los yang sudah direvitalisasi tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh para pedagang, biaya sewa yang mahal tidak sesuai dengan pendapatan para pedagang. Tidak semua kios dan los yang ada di pasar Tradisional Panorama Kota Bengkulu belum direvitalisasi, Kios dan los masih banyak yang kosong dikarenakan pedagang yang melakukan transaksi jual beli lebih memilih berjualan di pelataran jalan raya yang menyebabkkan kemacetan disekitar pasar.

PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGELOLAAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DI KAWASAN PANTAI PANJANG DI KOTA BENGKULU

Rendra Alta Mirano — 2025-02-19

Peran Dinas Koperasi dan UKM Kota Bengkulu sebagai stakeholder dalam pengelolaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Pantai Panjang Kota Bengkulu (Studi Pada Dinas Koperasi UKM Kota Bengkulu). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana peran stakeholder dalam pengelolaan usaha kecil dan menengah (UKM) di Pantai Panjang Kota Bengkulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran stakeholder dalam pengelolaan usaha kecil dan menengah (UKM) di Pantai Panjang Kota Bengkulu. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini Peran stakeholder dalam pengelolaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kawasan Pantai Panjang Kota Bengkulu bisa dikatakan sudah sangat berperan. Dilihat dari hasil wawancara yang diperoleh bahwa para pelaku usaha sudah merasakan adanya peranan yang diberikan pemerintah sebagai stakeholder dalam pengelolaan UKM di Kawasan Pantai Panjang Kota Bengkulu. Namun pelatihan-pelatihan yang diberikan pemerintah sudah jarang sekali dilakukan saat sekarang ini. hal tersebut dilihat dari tanggapan yang diberikan oleh informan yang mengatakan bahwa mereka masih sangat berharap dengan peran pemerintah dalam pengelolaan UKM di Pantai Panjang Kota Bengkulu dapat memberikan pembinaan dan pengembangan dalam bentuk pelatihan, sosialisasi, pengarahan manajemen usaha, permodalan dan perizinan usaha, serta memberikan kesempatan kepada UKM untuk dapat mengeluarkan saran dan masukan bagi pemerintah demi kemajuan bersama

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DALAM PENGEMBANGAN WISATA PANTAI PASAR BENGKULU (KAWASAN KOTA TUO)

Riska Handayani — 2025-02-19

Abstrak :

Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksana rencana yang telah disusun secara cermat dan rinci (matang). Pengembangan pariwisata adalah suatu rangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dan penggunaan berbagai sumber daya pariwisata mengintegrasikan segala bentuk ciri-ciri di luar pariwisata yang berhubungan secara langsung akan hubungan pengembangan pariwisata. Pengembangan pariwisata yang sesuai dengan prinsip pengembangan adalah Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, tentang Pembangunan Kepariwisataan (Pasal 6) : Pembangunan kepariwisataan dilakukan berdasarkan asas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang diwujudkan melalui pelaksanaan rencana pembangunan kepariwisataan dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan, dan kekhassan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata. Kawasan Kota Tuo yang terletak di daerah Pantai Pasar Bengkulu. Kawasan Kota Tuo merupakan salah satu daerah tujuan wisata di pantai Barat Sumatera memiliki daya tarik yang cukup besar, baik yang bersifat budaya, alam, maupun buatan

ANALISIS PENERAPAN TATA KELOLA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA AIR PUTIH BENGKULU UTARA

Wahyu Dwy Safitri — 2025-02-19

Ketertarikan penulis terhadapi tata kelola pemerintahan yang dilakukan di Desa Air Putih mendorong dilakukannya penelitian ini. Karena desaimerupakanigarda terdepanipemerintah dan bersentuhan langsungidenganimasyarakat, maka diperlukan sistem administrasi yang baik. Masalah utama adalah apakah itu mematuhi empat prinsip dasar tata kelola: akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan transparansi. Untuk mencapai tujuan administrasi kota, diperlukan otoritas pemerintah yang cukup berkualitas sehingga cara paling umum untuk mengarahkan otoritas publik berjalan dengan baik sesuai pedoman hukum. Tujuanipenelitian adalahiiuntukimengetahui bagaimanaiPemerintahaniDesa AiriPutih idipraktikkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Informasi eksplorasi ini diperoleh dari informasi esensial, informasi opsional. Metodeipengumpulan informasiiyang digunakanidalamipenelitian ini adalahipersepsi, pertemuanidanidokumentasi. Konsekuensi dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pemerintahan yang berwenang Kota AiriPutih, Kawasan MargaiSaktiiSebelat, KabupateniBengkulu Utaraibelumisepenuhnya diakui oleh standar Keterusterangan, Tanggung Jawab, Kewajiban dan Otonomi. Karena sejumlah kendala, antara lain kurangnya sumberidaya manusiaidan infrastrukturiyang tidakimemadai