ASOSIASI ANTARSPESIES DAN STRUKTUR VEGETASI TINGKAT POHON PADA HABITAT BUNGA BANGKAI (Amorphophallus titanum Becc.) DI HUTAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

2022-06-18T05:51:10+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asosiasi antarspesies tumbuhan tingkat pohon pada habitat bunga bangkai (Amorphophallus tritanum Becc), mengetahui asosiasi multispesies mengetahui komunitas tumbuhan tingkat pohon, mengetahui struktur dan komposisi pohon, mengetahui indeks keragaman jenis (id) tumbuhan tingkat pohon, serta mengetahui faktor abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan bunga Amorphophallus titanum Becc di hutan Pendidikan dan Pelatihan Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Pengambilan data vegetasi dilakukan menggunakan metode purposive sampling dengan Â meletakkan Plot pada setiap titik pusat bunga yang ditemukan dengan ukuran 10 x 10 meter dengan jumlah plot sebanyak 13 plot, tiap plot diambil tumbuhan tingkat pohon yang memiliki diameter diatas 10 cm. Sedangklan Analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan Analisis Asosiasi, Analisis Indek Nilai Penting, Analisis Indeks Keragaman Jenis dan Analisis Deskripsi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di hutan Pendidikan dan Pelatihan Universitas Muhammadiyah pada areal sampel 0,13 ha diperoleh sebanyak 74 Individu yang tergolong kedalam 27 jenis pohon dan kedalam 15 famili, Indeks Nilai Penting tertinggi terdapat pada Nuclea Peduncularis dengan INP 21,19% dan Nilai Penting tertinggi terendah terdapat pada Krema globularisÂ yaitu INP 7,59%. Indeks keragaman jenis pada tiap tingkatan mempunyai nilai indeks keragaman 1,384. Asosiasi antarspecies yang dilakukan pada 27 species dengan 324 pasang spesies didapatkan 74 pasang bertipe asosiasi negativeÂ karena karena nilai a < E(a), 50 pasang species asosiasi positif nilai a > E (a), dan 13 pasang species asosiasi netral netral karena nilai a = E(a). terdapat 1 pasang species berasosiasi positif yang mempunyai nilai chi square tertinggi yaitu pasangan GP atau species Cinnamomum partenoxylon dengan Syzygium aquea mempunyai nilai chi square tertinggi yaitu 10,75. Terdapat asosiasi multispecies dimana nilai W hitung = 9,92 berada pada kisaran batas penerimaan hipotesis nol pada tarap 90% (W tabel 10,851 > W <31,410) berarti secara umum terdapat asosiasi multispecies yang nyata.Faktor Ekologi diperoleh dilapangan mencakup kelembaban siang hari 56%, Suhu Udara 28^oC, suhu tanah 20^oC, topografi berbukit dengan ketinggian 650-710 m dpl.

PENGARUH MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN MEDIA ANIMASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI SMAN I KOTA BENGKULU

2022-06-18T03:03:57+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran (PBL) Problem Based Learning Dengan Â Media Animasi Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1 Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan rancangan penelitian Randomized Pretest-Posttest Only Control Design. Sampel penelitian ini yaitu 67 siswa yang terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Â pengaruh Â kemampuan Â berpikir Â kritis Â dan Â hasil Â belajar Â pada Â materi Â pencemaran

lingkungan Â antara Â model Â pembelajaran Â (PBL) Â Problem Â Based Â Learning Â denganÂ media animasi dan Pembelajaran Konvensional. Kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen adalah 77,62 sedangkan pada kelas kontrol adalah 73,56. Setelah itu dilakukan uji-t diperoleh nilai p-value statistik 0,042 lebih kecil dari 0,05. Jadi H1 Â diterima dan H0 ditolak sehingga penggunaan model pembelajaran (PBL) Problem Based Learning dengan media animasi pada kelas eksperimen secara signifikan berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dari pada pembelajaran konvensional. Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen adalah 80,8 sedangkan pada kelas kontrol adalah 71,8. Setelah itu dilakukan uji-t diperoleh nilai p-value statistik 0,000 lebih kecil dari 0,05. Jadi H1Â diterima dan H0Â ditolak sehingga penggunaan model pembelajaran (PBL) Problem Based Learning dengan media animasi pada kelas eksperimen secara signifikan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dari pada pembelajaran konvensional.

Jurnal BIOEDUSCIENTIFIC

ASOSIASI ANTARSPESIES DAN STRUKTUR VEGETASI TINGKAT POHON PADA HABITAT BUNGA BANGKAI (Amorphophallus titanum Becc.) DI HUTAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

PENGARUH MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN MEDIA ANIMASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI SMAN I KOTA BENGKULU