PENGOLAHAN CABAI SEGAR MENJADI PRODUK OLAHAN “ TEPUNG CABAI “

Authors

  • Yukiman Armadi Universitas Muhammadiyah Bengkulu
  • Neti Kesumawati
  • Rita Hayati

DOI:

https://doi.org/10.36085/jpmbr.v4i1.1603

Abstract

         Kecamatan Curup Utara yang terletak di Propinsi Bengkulu merupakan dataran tinggi dengan kondisi tanah yang subur dan cocok untuk usaha budidaya tanaman.  Banyak hasil-hasil pertanian yang berasal dari daerah ini, salah satunya adalah cabai merah keriting yang mempunyai tingkat kepedasan yang tinggi. Biasanya cabai ini menjadi inceran wisatawan yang datang ke daerah ini untuk dijadikan buah tangan. Kondisi ini merupakan peluang bisnis yang tidak dapat diabaikan karena menguntungkan secara ekonomi sehingga dapat meningkatkan perekonomian para petani cabai. Pada tahu 2016 luas tanam di Kecamatan Curup Utara  34  ha dengan produksi mencapai  289  ton. Hasil yang berlimpah ini di satu sisi sangat membahagiakan para petani tetapi di sisi lain membuat miris hati petani karena banyaknya cabai yang tidak laku terjual dan membusuk. Apalagi hasil produksi cabai mereka kalah bersaing dengan cabai-cabai yang masuk dari daerah lain, seperti Lampung dan Padang. Berdasarkan hasil pembicaraan awal dengan  anggota kelompok wanita tani Matahari, mereka menghendaki agar para penyuluh member informasi berupa ilmu pengetahuan dan ketrampilan tentang pengolahan cabai segar menjadi tepung cabai. Hal mendasari permintaan mereka adalah  produk ini akan dapat dijual ke pasaran pada saat harga melonjak tinggi sehingga dapat meraup keuntungan yang besar; pembuatannya sangat mudah; serta bahan bahan bakunya (cabai) sangat melimpah di Kecamatan Curup Utara.   Bentuk kegiatan yang akan dilakukan diantaranya berupa; pendidikan dan penyuluhan tentang pengolahan pascapanen; pelatihan dalam pembuatan  tepung cabai.  Kegiatan pengabdian yang dilakukan diharapkan akan meningkatkan wawasan anggota kelompok wanita tani Matahari dalam pengolahan cabai segar menjadi tepung cabai dan meminimalisir kerugian di tingkat petani cabai akibat banyaknya cabai yang rusak/busuk.  Dari aspek produksi akan dihasilkan produk  tepung cabai . 

 

Kata Kunci : Hortikultura, Umur Simpan,  Tepung  Cabai

Author Biography

Yukiman Armadi, Universitas Muhammadiyah Bengkulu

References

Bahar, Y. H., Achidayat, Promosiana, A., Suharto, Y. B., & Ichniarsyah, A. N. (2020). Kaji Terap Teknologi Penanganan Pascapanen Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens L.) Melalui Proses Pengempaan Dan Diversifikasi Pengolahan Aneka Cabai.

BPS, 2020. (2020). Rejang lebong dalam angka. 2020.

Dewanti, T., Rukmin, W. D., Nurcholis, M., & Maligan, J. M. (2010). Aneka produk olahan tomat dan cabe. 7 November 2010.

Hudzaifah. (2014). PENGARUH PROSES PEMASAKAN PADA CABAI BESAR (CAPSICUM ANUNUM L) TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN PROVITAMIN A (β -KAROTEN). UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

Kesumawati, N., & Hayati, R. (2016). DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN CABAI MERAH KERITING SEBAGAI ALTERNATIF PENANGANAN PASCA PANEN CABAI MERAH DI KECAMATAN CURUP UTARA KABUPATEN REJANG LEBONG. Dharma Raflesia Unib Tahun XIV, 167–176.

Moekasan, T. K., & Prabaningrum, L. (2011). Budidaya Cabai Merah di Bawah Naungan untuk Menekan Serangan Hama dan Penyakit.

Nurfalach, D. R. (2010). Budidaya Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Di UPTD Perbibitan Tanaman Hortikultura Desa Pakopen Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Universitas Sebelas Maret.

Saputro, M. A. P., & Susanto, W. H. (2016). PEMBUATAN BUBUK CABAI RAWIT ( KAJIAN KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT DAN LAMA WAKTU PEREBUSAN TERHADAP KUALITAS PRODUK ). Pangan Dan Agroindustri, 4(1), 62–71.

Warnita, & Aisman. (2017). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH DALAM POT. Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 41–50.

Widarti, I. W., & Muryani, E. (2018). KAJIAN KUALITAS AIR LINDI TERHADAP KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR TPA (TEMPAT PEMROSESAN AKHIR) SAMPAH JETIS, DESA PAKEM, KECAMATAN GEBANG, PURWOREJO, JAWA TENGAH. Tanah Dan Air (Soil and Water Journal), 15(Juni), 1–9

Published

2021-05-07
Abstract viewed = 599 times