Jurnal Inspirasi Peternakan https://jurnal.umb.ac.id/index.php/inspirasi <p align="justify">Jurnal Inspirasi Peternakan adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Jurnal Inspirasi Peternakan menerima artikel berbasis penelitian dan konseptual di bidang Animal Science ; produksi ternak, nutrisi ternak, reproduksi dan genetik ternak, pakan ternak dan teknologi, hijauan, teknologi pasca panen dan sosial dan ekonomi peternakan yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Artikel ilmiah diterbitkan berdasarkan peer-review double blind . berupa artikel hasil penelitian, artikel telaah pustaka, kasus lapangan dan gagasan asli. Jurnal ini terbit tiga kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Februari, Juni dan Oktober.</p> en-US nurhaita@umb.ac.id (Nurhaita) dian@umb.ac.id (Dian Hidayattullah) Thu, 04 Apr 2024 03:26:22 +0000 OJS 3.3.0.8 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 STUDI MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM PEDAGING YANG DIPELIHARA DI KETINGGIAN TEMPAT BERBEDA https://jurnal.umb.ac.id/index.php/inspirasi/article/view/6251 <p>Ketinggian tempat pemeliharaan ayam broiler dari permukaan laut dapat mempengaruhi suhu dan kelembaban lingkungan. Perubahan suhu dan kelembaban tersebut dapat mengganggu kondisi fisiologis ayam dan dapat menyebabkan penurunan produktivitas pada ayam pedaging yang dipelihara di kandang open house. Penerapam manajemen pemeliharaan yang baik memberikan peranan penting untuk meminimalisir kondisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan manajemen pemeliharaan ayam pedaging yang dipelihara pada ketinggian berbeda. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan di di Kabupaten Blitar dengan ketinggian tempat 180 mdpl – 198 mdpl dan Malang dengan ketinggian tempat 180 mdpl – 198 mdpl. Penentuan lokasi menggunakan purposive sampling berdasarkan ketentuan ketinggian tempat, populasi, lama pengalaman beternak, dan jenis kandang. Indikator manajemen pemeliharaan yang diamati yaitu persiapan pemeliharaan, perkandangan, brooder, pemberian pakan dan minum, penanganan kesehatan dan recording. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Penilaian terhadap penerapan manajemen pemeliharaan menggunakan skala likert. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penerapan pemeliharaan ayam pedaging di dataran sedang (484 mdpl – 498 mdpl) mendapatkan nilai lebih tinggi dibandingkan dengan penerapan pemeliharaan di dataran rendah (180 mdpl – 198 mdpl). Wilayah dataran sedang di daerah Tumpang dan Dampit Kabupaten Malang dapat dikategorikan Baik dengan bobot nilai 341, sedangkan di Blitar Kabupaten Blitar dikategorikan Sedang dengan bobot nilai 262. &nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>ketinggian, manajemen, ayam pedaging, Malang, Blitar</p> Bayu Etti Tri Adiyastiti, Apriliana Devi Anggraini, Dedi Kurniawan Copyright (c) 2024 Jurnal Inspirasi Peternakan https://jurnal.umb.ac.id/index.php/inspirasi/article/view/6251 Thu, 29 Feb 2024 00:00:00 +0000 PEMANFAATAN PELLET KULIT JENGKOL (Pithecellobium Lobatum Benth) DALAM RANSUM DAN TERHADAP EFISIENSI PAKAN DAN INCOM OVER FEED COST TERNAK DOMBA https://jurnal.umb.ac.id/index.php/inspirasi/article/view/6257 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan pellet kulit jengkol terhadap efisiensi pakan dan Income Over Feed Cost (IOFC)&nbsp; pada ternak Domba. Analisa data ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 5 kelompok ulangan /Perlakuan yang di uji adalah perlakuan P1 (kontrol), perlakuan P2 penambahan kulit jengkol 15%, perlakuan P3 penambahan kulit jengkol 22,5%. Digunakan 15 ekor ternak domba Parameter yang di ukur yaitu Efisiensi pakan dan IOFC. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium lapang Institut pertanian Bogor (IPB) dari bulan Mei sampai juni 2019.</p> <p>Penelitian memperlihatkan pengaruh pemberian pelet kulit jengkol (Pithecellbium lobatum Benth) sebagai pakan Domba tidak mempengaruhi efisiensi pakan. penambahan pellet kulit jengkol sampai 22,5 % sedangkan kandungan konsumsi ransum yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap Income Over Feed Cost karena kulit jengkol mengandung tanin dan saponin apabila diberikan dalam level tinggi dapat merusak palatabilitas ternak karena kandungan tanin dan saponin dapat bersifat membuat rasa sepat (astringent property).</p> <p><strong>Kata kunci: Pelet Kulit jengkol, Ransum, terhadap ternak domba</strong><strong>.</strong></p> Andri Firmansyah, Wismalinda Rita, Nurhaita Copyright (c) 2024 Jurnal Inspirasi Peternakan https://jurnal.umb.ac.id/index.php/inspirasi/article/view/6257 Thu, 29 Feb 2024 00:00:00 +0000 KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM PELEPAH SAWIT FERMENTASI YANG DISUPLEMENTASI TEPUNG DAUN TEH (Camellia sinensis) SECARA IN-VITRO https://jurnal.umb.ac.id/index.php/inspirasi/article/view/6258 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Pelepah Sawit Fermentasi yang disuplementasikan dengan Tepung Daun Teh <em>(Camellia sinensis)</em> Terhadap Kecernaan Bahan Kering (KcBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO) Secara <em>In-Vitro. </em>Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2020 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan serta Laboratorium lnstitut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 kelompok sebagai ulangan. Perlakuan yang diuji adalah R0: Konsentrat (40%), Rumput alam (60%). R1 Konsentrat (40%), PSF (15%), Rumput alam (45%), TDT (4%). R2 Konsentrat (40%), PSF (30%), Rumput alam (30%), TDT (4%). R3 Konsentrat (40%), PSF (45%), Rumput alam (15%), TDT (4%). Parameter yang diamati adalah kecernaan bahan kering dan bahan organik. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analis sidik ragam (ANOVA), dan uji lanjut dengan <em>DMRT (Duncan Multiple Range Test).</em> Hasil penelitian&nbsp; menunjukkan bahwa proporsi rumput alam dan pelepah sawit fermentasi berpengaruh sangat nyata (P&lt;0.01) terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Angka KcBK dan KcBO pada penelitian ini berkisar antara 45,11% - 53,03% dan 42,80% - 51,85%, semakin tinggi level pemberian pelepah sawit fermentasi maka dapat menurunkan kecernaan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian pelepah sawit fermentasi pada level 15% dalam ransum menunjukkan kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik yang terbaik.</p> <p><strong>Kata kunci : Suplementasi, Tepung Daun Teh, Pelepah Sawit Fermentasi, Kecernaan Bahan Kering, Kecernaan Bahan Organik.</strong></p> Roni S, Nurhaita, Neli Definiati, Sunaryadi Copyright (c) 2024 Jurnal Inspirasi Peternakan https://jurnal.umb.ac.id/index.php/inspirasi/article/view/6258 Thu, 29 Feb 2024 00:00:00 +0000 PENGARUH KOSENTRASI ASAP CAIR DAN UMUR SIMPAN TERHADAP PENURUNAN BOBOT TELUR, KEDALAMAN RONGGA UDARA, KADAR BAKTERI TELUR ITIK TALANG BENIH https://jurnal.umb.ac.id/index.php/inspirasi/article/view/6259 <p>Asap cair merupakan hasil pirolisis kayu yang bersifat alami dan dapat digunakan untuk proses pengawetan pada produk peternakan. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh konsentrasi asap cair dan umur simpan terhadap penurunan bobot telur, rongga udara dan kadar bakteri telur itik talang benih. Parameter yang diukur antara lain Bobot telur, Kedalaman Rongga Udara, Kadar Bakteri telur. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 4 x 4 perlakuan dan 3 ulangan dimana satu unit perlakuan berisi 4 butir telur. Perlakuan kosentrasi A<sub>1 </sub>: 0, A<sub>2 </sub>: 2,5%,&nbsp; A<sub>3 :</sub> 5%,&nbsp; A<sub>4 </sub>: 7,5% asap cair dan lama simpan 7, 14, 21, 28 hari. Telur yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 192 butir telur itik talang benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair (A) dengan lama simpan (B) terhadap interaksi penurunan berat telur &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;(p &lt; 0.05), lama simpan (B) berpengaruh nyata (p &lt; 0.05) terhadap kedalaman rongga udara,&nbsp; Asap cair (A) dan lama simpan (B) tidak berpengaruh nyata terhadap koloni bakteri (p &lt; 0.05). Disimpulkan pemberian asap cair (A) dengan lama simpan (B) dapat menjaga berat telur itik talang benih, Lama simpan (B) dapat mempertahankan rongga udara, Asap cair (A) dan Lama simapan (B) tidak terdapat pengaruh terhadap koloni bakteri telur itik talang benih.</p> <p><strong>Kata kunci&nbsp; : Asap cair, Berat Telur, </strong><strong>Lama Simpan, Koloni Bakteri, Rongga Udara.</strong></p> Apri Ajiansah, Rita Zurina Copyright (c) 2024 Jurnal Inspirasi Peternakan https://jurnal.umb.ac.id/index.php/inspirasi/article/view/6259 Thu, 29 Feb 2024 00:00:00 +0000 PENGARUH PEMANFAATAN POD KAKAO (Theobroma cacao L) FERMENTASI DENGAN SUPLEMENTASI MINERAL, PROBIOTIK DAN BY PASS PROTEIN TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN SAPI BALI https://jurnal.umb.ac.id/index.php/inspirasi/article/view/6264 <p>Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian pod kakao fermentasi dengan suplementasi mineral, probiotik dan by pass protein terhadap peran sum efisiensi sapi bali. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu literatur dalam pemanfaatan pod kakao fermentasi yang disuplementasi sebagai pakan ternak dan upaya meningkatkan nilai gizi limbah kulit buah kakao. </p> <p>Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah ransum (A) Suplementasi mineral S (0,8%), P (0,011%), Zn 50 ppm. ransum (B) Ransum A+0,4% Probiotik, ransum (C) Ransum A+ 1% By Pass Protein, ransum (D) Ransum A+0,4% Probiotik+ 1% By Pass Protein. Parameter yang diamati adalah pertambahan bobot badan sapi bali. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal bulan Juli – September 2016 di Desa Bukit Peninjauan I, kecamatan Suka Raja, Kabupaten Seluma.</p> <p> Hasil penelitian ini memperlihatkan pod kakao fermentasi yang disuplementasi dengan mineral, probiotik, dan by pass protein dapat meningkatkan pertambahan bobot badan sapi bali.</p> <p>Kesimpulan dari penelitian ini adalah Suplementasi probiotik dan by pass protein pada pod kakao fermentasi yang telah diperkaya dengan mineral dapat meningkatkan efisiensi pakan. Hal yang disarankan dari hasil penelitiana dalah Penggunaan pod kakao fermentasi yang disuplementasi mineral, probiotik dan by pass protein direkomendasikan untuk digunakan sebagai penambah hijauan karena dapat meningkatkan pertambahan bobot badan sapi bali.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci : Pod Kakao</strong> <strong>Fermentasi, Mineral (S,P, dan Zn), Probiotik, By </strong></p> <p><strong>.................... </strong><strong>Pass Protein, Konsumsi.</strong></p> Agung Setiawan, Nurhaita Nurhaita, Neli Definiati, Edwar Suharnas Copyright (c) 2024 Jurnal Inspirasi Peternakan https://jurnal.umb.ac.id/index.php/inspirasi/article/view/6264 Thu, 29 Feb 2024 00:00:00 +0000