PREFERENSI PENANGKAR TERHADAP PRODUKSI BENIH KELAPA SAWIT DAN KARET (STUDI KASUS PADA UPK MANDIRI SEJAHTERA – KABUPATEN SELUMA)

Authors

  • Sudarmansyah Sudarmansyah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu
  • Shannora Yuliasari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu
  • Wahyuni A Wulandari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu
  • Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu
  • Afrizon Afrizon Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu

Abstract

Penangkaran benih tanaman perkebunan skala kecil banyak dilakukan oleh petani yang memiliki keterbatasan sumberdaya sehingga pilihan produksi benih komoditas tanaman tertentu dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi petani terhadap produksi benih kelapa sawit dan karet di UPK Mandiri Sejahtera, Desa Sarimulyo, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam selama bulan Maret 2020 dengan satu orang  informan kunci yaitu pemilik UPK Mandiri Sejahtera yang meliputi atribut penentu preferensi yaitu permintaan pasar, biaya produksi, risiko produksi, tingkat kesulitan, dan harga benih. Analisis data dilakukan secara menggunakan metode AHP. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa bahwa petani penangkar menyukai produksi benih berturut-turut adalah kelapa sawit (83,3%) dan karet (16,7%). Atribut yang paling menentukan preferensi petani adalah kondisi musim (39,3%), diikuti dengan permintaan pasar (26,3%), risiko produksi benih (11,6%), harga jual benih (11,5%), dan terakhir biaya produksi (11,2%).

 

Kata kunci: preferensi, penangkar benih, kelapa sawit, karet.

References

Agustina, D.S. dan E. Herlinawati. 2017. Komparasi Kelayakan Investasi Klon Karet GT 1 dan PB 260 pada berbagai Tingkat Harga dan Umur Ekonomis. Jurnal Penelitian Karet 35(1):83-92.

Boudon, R. 2009. Rational Choice Theory. The New Blackwell Companion to Social Theory (ed. B. S. Turner). Hlm 179-195.

BPS. 2019. Analisis Komoditas Ekspor 2012-2018 Sektor Pertanian, Industri, dan Pertambangan. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Coleman, J.S. 2008. Dasar-dasar Teori Sosial. Nusa Media. Bandung.

Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan. 2003. Waralaba Benih Tanaman Perkebunan. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 19(3):131-145.

Ditjenbun. 2018. Kementan tingkatkan Kompetensi Manajemen Tanaman Karet. Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta. Sumber: http://ditjenbun.pertanian.go.id/kementan-tingkatkan-kompetensi-manajemen-tanaman-karet/https://www.iopri.org/bahan-tanaman-ppks/, diunduh tanggal 15 April 2020.

Handayani, R.I. 2015. Pemanfaatan Aplikasi Expert Choice Sebagai Alat Bantu dalam Pengambilan Keputusan (Studi Kasus: PT. Bit Teknologi Nusantara). Jurnal Pilar Nusa Mandiri 11(1):53-59.

Harni, R. dan W. Amaria. 2011. Penyakit Jamur Akar Putih dan Cokelat pada Jambu Mete dan Strategi Pengendaliannya. Buletin RISTRI 2(2):215.

Kotler, P. dan G. Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 1. Penerjemah Damos Sihombing. Penerbit Erlangga Jakarta.

Poerwadaminta,W.J.S. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Balai Pustaka. Jakarta.

Puslitkoka. 2019. Pedoman Tarif Pelayanan Jasa dan Harga Produk Tahiun 2020. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember.

PPKS. 2020. Karakteristik Varietas Kelapa Sawit Produksi PPKS. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan. Sumber: https://www.iopri.org/bahan-tanaman-ppks/, diunduh tanggal 15 April 2020.

Raisawati, T., E. Susilo, S. Handayani. 2013. Kajian Waralaba Bibit Kelapa Sawit di Bengkulu. Jurnal Agroqua, 11(1):46-51.

Walangare, D., R. Delima, dan Restyandito. 2012. Sistem Prediksi Pertandingan Sepak Bola dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Informatika 8(2):181-188.

Downloads

Published

2020-07-02
Abstract viewed = 521 times