https://jurnal.umb.ac.id/index.php/PAIS/issue/feed JAPAIS : Journal Of Planning and Architecture Design Based On Innovation And Science 2023-11-23T07:12:14+00:00 Mariska Pratimi, M.Ars mariskapratimi@umb.ac.id Open Journal Systems <p><strong>Journal Of Planning and Architecture Design Based On Innovation And Science (PAIS)</strong> merupakan jurnal keilmuan bidang arsitektur yang melingkupi perencanaan dan desain arsitektur berdasarkan pada inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam mendukung lingkungan yang berkelanjutan. Jurnal PAIS terbit secara berkala yakni 2 kali dalam setahun pada bulan Juni dan November</p> https://jurnal.umb.ac.id/index.php/PAIS/article/view/5532 HETEROTOPIA IN SOCIAL SPACE CASE STUDY: BOROMEUS HOSPITAL BANDUNG 2023-07-14T09:30:27+00:00 Azzahra M. Firdausah azzahra_miftahul@ymail.com <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p>Rumah sakit secara tradisional membawa kesan negatif untuk pasien seperti: penderitaan, kematian, perawatan, kebersihan dan isolasi. Akibat modernisasi, terjadi perubahan dalam desain rumah sakit yang berdampak pada perubahan kesan terhadap rumah sakit. Rumah sakit di masa kini digambarkan sebagai tempat yang menyenangkan dan tidak suram. Hadirnya kesan utopis pada ruang nyata dapat dijelaskan menggunakan teori Foucault mengenai Heterotopia. Heterotopia dapat digunakan untuk memaknai ruang sosial. Manusia sebagai pengguna ruang bebas untuk menginterpretasikan dan mengembangkan fungsi ruang sebagai alternatif ruang sosial. Foucault sendiri telah menyebutkan enam prinsip untuk membantu menjelaskan dan sebagai syarat heterotopia. Pada rumah sakit, heterotopia yang terjadi merupakan syarat dari prinsip : heterotopia penyimpangan, juxtaposition, tempat terisolasi (terbuka/tertutup) , dan heterotopia fungsi sebagai mikrokosmos. Heterotopia penyandingan atau juxtaposition dapat menjelaskan fenomena heterotopia pada rumah sakit Borromeus. Prinsip ini mampu menyandingkan satu tempat yang nyata dalam beberapa ruang berbeda yang tidak kompatibel. Hal ini terlihat pada ruang tunggu yang menyatu dengan ritel-ritel komersil. Akibat hadirnya ritel yang tertata memunculkan kesan utopis <em>mall</em> bagi pengguna ruang.</p> <p><strong>KATA KUNCI : heterotopia, ruang sosial ,rumah sakit, prinsip</strong></p> 2023-11-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 JAPAIS : Journal Of Planning and Architecture Design Based On Innovation And Science https://jurnal.umb.ac.id/index.php/PAIS/article/view/5853 IMPLEMENTASI TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT DI KOTA ISTANBUL TURKIYE 2023-11-02T05:29:40+00:00 Yulia Pratiwi anggiyudha@umb.ac.id <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><em>Transit Oriented Development</em> (TOD) adalah salah satu solusi di bidang transportasi, penataan dan pengembangan kota untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan mengoptimalkan penggunaan lahan kota. Istanbul merupakan salah satu kota yang berada di Turkiye yang berhasil menerapkan konsep TOD untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan promosi Kota Istanbul khususnya wisata sejarah dan perdagangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji penerapan TOD dan faktor yang mempengaruhi keberhasilan TOD di Istanbul. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus yaitu mengambil kasus di Kota Istanbul dengan teknik analisis deskriptif eksploratif. Hasil penelitian ini yaitu terdapat keberagaman moda transportasi yang berupa bus (otobus, metrobus, havaist), kereta (tramvay, marmaray, dan metro), angkutan kota (dolmuş) dan kapal (vapur). Manajemen waktu keberangkatan moda transportasi yaitu berkisar 1-10 menit waktu tunggu. Terdapat banyak lahan atraktif di Istanbul seperti kawasan wisata Sultan Ahmet (Masjid Aya Sophia, Masjid Biru, dan Hippodrome), kawasan residensial (misalnya kawasan Fatih dan Şirinevler), kawasan perdagangan dan jasa (misalnya kawasan Eminönü dan kawasan Fatih). Pemerintah Turkiye memiliki kebijakan dalam penerapan pajak yang tinggi dari pajak pertambahan nilai sebesar 18% dan pajak konsumsi khusus kendaraan bermotor berkisar 45%-220%<em>. </em>Kesimpulan yang didapatkan yaitu TOD di Kota Istanbul berhasil karena adanya tiga faktor yaitu kualitas transportasi khususnya dari keberagaman moda transportasi dan manajemen waktu, eksistensi lahan atraktif di Kota Istanbul khususnya bangunan dan situs cagar budaya peninggalan kekaisaran Bizantium dan Ottoman, dan adanya kebijakan pajak bermotor dari Pemerintah Turkiye yang relatif tinggi.</p> <p><em> </em></p> <p><strong>KATA KUNCI : </strong>tod, penataan ruang, metropolitan, istanbul</p> 2023-11-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 JAPAIS : Journal Of Planning and Architecture Design Based On Innovation And Science https://jurnal.umb.ac.id/index.php/PAIS/article/view/5852 INOVASI DALAM KEHIDUPAN BERKELANJUTAN STUDI KASUS : PENERAPAN KONSEP BANGUNAN GEDUNG HIJAU PADA RUMAH SUSUN 2023-11-02T05:27:26+00:00 Furry Andini Wilis selamatapriansyah28@gmail.com <p>Program sejuta rumah di Indonesia telah meningkatkan pembangunan rumah susun, namun kebanyakan belum berorientasi hijau, yang menyebabkan konsumsi energi yang tinggi. Artikel ini bertujuan mengidentifikasi manfaat dan tantangan penerapan konsep bangunan gedung hijau pada rumah susun, serta mendorong kesadaran akan pentingnya bangunan gedung hijau dalam mencapai kehidupan berkelanjutan di perkotaan. Pendekatan studi literatur digunakan untuk menganalisis literatur yang relevan. Manfaat penerapan konsep bangunan gedung hijau pada rumah susun meliputi efisiensi energi, pengurangan biaya jangka panjang, dan penggunaan air yang lebih baik. Namun, tantangan yang dihadapi meliputi biaya yang tinggi dan harga material yang mahal. Oleh karena itu, diperlukan strategi dan optimasi yang tepat, termasuk penggunaan teknologi terbaru, kolaborasi antara pemerintah, pengembang, dan masyarakat, serta regulasi yang mendukung. Beberapa studi telah dilakukan tentang penerapan konsep bangunan gedung hijau pada rumah susun di berbagai negara. Studi-studi tersebut meliputi strategi desain pasif, penggunaan energi terbarukan, dan optimasi desain untuk efisiensi energi. Dalam kesimpulan, penerapan konsep bangunan gedung hijau pada rumah susun memiliki potensi untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup. Meskipun tantangan yang dihadapi, dengan strategi dan optimasi yang tepat, pembangunan rumah susun dengan konsep bangunan gedung hijau dapat memberikan manfaat yang signifikan. Kolaborasi antara semua pihak terkait menjadi kunci dalam mewujudkan pengembangan bangunan gedung hijau dalam rumah susun di Indonesia.</p> <p><strong>KATA KUNCI : bangunan gedung hijau, rumah susun, efisiensi energi</strong></p> 2023-11-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 JAPAIS : Journal Of Planning and Architecture Design Based On Innovation And Science https://jurnal.umb.ac.id/index.php/PAIS/article/view/5851 PERGESERAN TIPOLOGI COWORKING SPACE DAN RESTORAN STUDI KASUS COWORKING SPACE EDUPLEX DAN RESTORAN UPNORMAL 2023-11-02T05:24:46+00:00 Tymar Nurhasan elsysalsabilla@gmail.com <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p>Bandung merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia. Di kota ini banyak bermunculan cafecafé dan restoran baru sebagai gaya hidup untuk kongko-kongko masyarakat urban. Café atau restoran yang lamapun tidak ingin kalah bersaing, yaitu dengan memperbaiki tampilan dan pelayanan yang lebih baik. Selain café dan restoran di Bandung juga bermunculan coworking space, yang seiring banyaknya freenlancer, startup atau pebisnis yang memerlukan tempat kerja yang fleksibel. Beberapa café dan restoran yang berada di dekat daerah perkantoran maupun pendidikan selain digunakan untuk tempat kongko-kongko, juga banyak digunakan sebagai tempat untuk bekerja atau mengerjakan tugas. Pada coworking space-pun selain digunakan sebagai tempat untuk bekerja, juga ditemukan sebagai tempat untuk kongko-kongko. Kedua tempat ini menjadikan memiliki tipologi atau karakteristik ruang yang sama. Sebagai kasus Edu Plex dan Upnormal di Bandung. Edu Plex merupakan coworking space yang ada di Jalan Ir. H. Djuanda Bandung yang memiliki restoran di dalamnya, sedangkan Upnormal merupakan restoran yang mempunyai tempat makan yang fleksibel untuk digunakan sebagai tempat kerja. Di Edu Plex ditemui aktivitas makan sambil bekerja, maupun di Upnormal sering ditemui aktivitas dengan intensitas bekerja yang lebih lama. Hal ini menjadikan kedua tempat ini mengalami pergeseran tipologi, yaitu tempat yang seharusnya mempunyai karakter untuk makan digunakan juga sebagai tempat untuk bekerja atau sebaliknya. Dalam penulisan ini ingin melihat apa yang menyebabkan pergeseran tipologi tersebut dan kondisi fisik apa yang bergeser. Dalam penelitian ini menggunakan teori Spinuzzi (2012), yang mana berusaha mencari makna coworking space dengan membaginya dalam dua sudut aktor yang terlibat dalam coworking space yaitu pemilik coworking space dan anggota dari coworking space.</p> <p> </p> <p><strong>KATA KUNCI : coworking space, pergerseran tipologi, restoran</strong></p> 2023-11-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 JAPAIS : Journal Of Planning and Architecture Design Based On Innovation And Science https://jurnal.umb.ac.id/index.php/PAIS/article/view/5850 EVALUASI KINERJA LIGHT SHELF STUDI KASUS : RUANG RAWAT INAP PASIEN RS UII 2023-11-01T04:51:41+00:00 Dwi Fenty Fetria 20512011@students.uii.ac.id Agus Setiawan 20512011@students.uii.ac.id Nopita Suryanti 20512011@students.uii.ac.id <p>Rumah sakit adalah bangunan layanan kesehatan yang menangani pemulihan, peningkatam kesehatan, dan pengobatan melalui pelayanan tindakan medik, perawatan, dan pelayanan gawat darurat. Kinerja pencahayaan di dalam ruang menjadi penting untuk diperhatikan. Tujuan penelitian ini untuk menilai kinerja pencahayaan alami menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-6197-2000. Metode yang digunakan adalah simulasi digital menggunakan perangkat lunak DIALUX Evo untuk mendapatkan nilai pencahayaan alami kemudian disimulasi dengan membandingkan hasil simulasi kondisi eksisting (tanpa light shelf) dengan simulasi dari tiga model light shelf. Berdasarkan hasil dari uji simulasi eksisting pada pagi (222,16 lux), siang (327,92 lux), dan sore (303,92 lux), bahwa pencahayaan alami pada ruang masih belum efisien. Pada uji desain light shelf, model 1 (272,84-293,42 lux), model 2 (279,58-301,25 lux), dan model 3 (253,91-339,58 lux). Uji model light shelf model 3 memberikan hasil yang optimal dalam pemerataan cahaya sebanyak 50 % dari luas ruangan.</p> <p>KATA KUNCI : <strong>pencahayaan alami, simulasi, rawat inap, <em>light shelf</em></strong></p> 2023-11-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 JAPAIS : Journal Of Planning and Architecture Design Based On Innovation And Science https://jurnal.umb.ac.id/index.php/PAIS/article/view/5874 PENERAPAN ARSITEKTUR SUSTAINABLE COMMUNITY PADA PERANCANGAN PARAHYANGAN CREATIVE CENTER 2023-11-15T12:58:39+00:00 Tyas Santri biytyhhihg@gmail.com Pridiaz Subagja tyassantriarch@gmail.com Dewi Rachmaniatus Syahriah dewi.rachmaniatus@gmail.com <p>Industri Kreatif di indonesia memiliki peran membangun ekosistem kreatif dalam pemulihan ekonomi global, hal ini disampaikan dalam sambutan presiden Joko Widodo di acara Konferensi ke-3 Ekonomi Kreatif atau <em>World Conference on Creative Economy</em> (WCCE), di dalam sambutannya beliau menyakini ke depan ekonomi kreatif dapat menjadi solusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat secara luas dan berkelanjutan. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang industri kreatifnya berkembang di Indonesia. Kabupaten Bandung Barat adalah salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang cukup berkembang industri kreatifnya, hal ini dapat dilihat dari sembilan subsektor industri kreatif yang ada antara lain subsektor seni, arstistik desain, fashion, musik, pariwisata, literasi karya sastra, film/animasi, desain produk, dan media liputan. Perkembangannya industri kreatif di Bandung Barat belum di iringi dengan fasilitas penunjang yang memadai, maka dari itu kajian ini bertujuan untuk memberikan referensi desain <em>Creative Center</em> di wilayah Kota Baru Parahyangan sebagai sarana untuk menunjang perkembangan industri kreatif di wilayah Bandung Barat atau Provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan <em>Sustainable Community</em>. <em>Sustainable Community</em> dipilih menjadi pendekatan karena dengan pendekatan ini desain <em>Creative Center</em> dapat mengakomodasi atau mewadahi seluruh kebutuhan pengguna industri kreatif baik untuk saat ini atau yang akan datang serta menghadirkan desain <em>Creative Center</em> yang dapat mengakomodasi kegiatan dan kebutuhan berbagai subsektor ekonomi kreatif yang ada. Kajian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dalam dunia akademik terkait desain <em>Creative Center</em> dengan menggunakan pendekatan <em>Sustainable Community</em>.</p> <p><strong>KATA KUNCI : industri kreatif, <em>creative center</em>, <em>sustainable community</em>, bandung barat </strong></p> 2023-11-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 JAPAIS : Journal Of Planning and Architecture Design Based On Innovation And Science